#32 Penangkapan

1.2K 148 9
                                    

Happy Reading
Jangan lupa tinggalkan jejak

♕︎

[ ʟɪᴏɴ ᴋɪɴɢᴅᴏᴍ ]

♔︎

Sesuai perintah Jisoo, Seokmin memanggil sekitar empat pengawal ke dalam ruangan Wonwoo.

"Hormat kami yang mulia dan pangeran" ucap keempat pengawal bersamaan dan dibalas anggukan dari para ratu dan pangeran.

"Aku tahu salah satu diantara kalian bertiga adalah sang pelaku, jadi aku beri waktu untuk sang pelaku mengakui perbuatannya" ucap Jeonghan kepada ketiga tersangka sambil tersenyum miring.

"Benar, jika sang pelaku mengakui perbuatannya kami akan meringankan hukumannya" tambah Seungkwan.

Hening. Tidak ada yang mengaku telah memonopoli upah pengawal, lebih tepatnya ahli pedang Four hanya menunduk dengan wajah yang sulit diartikan tanpa ada niatan mengakui perbuatannya.

"Cheol, coba baca ini dan berikan pada pangeran yang lain agar mereka percaya bahwa ia adalah pelakunya" ucap Jeonghan sambil menyerahkan dokumen yang ia bawa tadi.

Seungcheol mulai membaca dokumen yang di berikan Jeonghan dengan seksama lalu menyerahkannya ke Jun dengan wajah melongo tidak percaya dengan isi dokumen itu, sama halnya dengan Seungcheol, pangeran yang lain kecuali Jiyoung dan Jangin juga melongo tidak percaya akan isi dokumen itu.

"Sudah percaya?" tanya Wonwoo datar. Para ratu memang sudah tahu isi dokumen yang Jeonghan bawa, tapi mereka pura - pura tidak tahu saja.

"Tidak ada yang mengakui perbuatannya?" tanya Jisoo dan tidak mendapat jawaban dari ketiga tersangka.

"Pengawal, tangkap ahli pedang Four" perintah Minghao.

Dengan sigap keempat pengawal menangkap ahli pedang Four yang memberontak dan ingin melarikan diri dari ruangan Wonwoo.

"APA - APAAN INI YANG MULIA, HAMBA TIDAK BERSALAH KENAPA HAMBA DITAHAN?" teriak ahli pedang Four tidak terima.

"Dokumen itu adalah bukti dari kejahatanmu, kau seharusnya berterimakasih kepada panglima Kris yang tidak melaporkan perbuatan kejimu itu, kau malah menuduhnya seperti itu" ucap Dongjin marah.

Ahli pedang Four tersenyum miring, "Kenapa hamba harus berterimakasih kepada hama pengganggu seperti dia, ia hanya sampah yang di pungut keluarga hamba karena kasian" ucap ahli pedang Four tenang.

"Bukankah kau yang meminta keluargamu untuk menampungnya, kenapa kau menganggapnya sampah?" tanya Seungkwan kesal.

Dari mana Seungkwan tahu? Tentu ia mencari tahu dari para maid yang senang bergosip, sejak Lion Kingdom mulai membaik Seungkwan lumayan akrab dengan beberapa maid dan senang bergosip ria dengan mereka.

"Hamba hanya ingin membuatnya iri dengan keharmonisan keluarga hamba, tetapi impian hamba menjadi panglima hancur karena sampah seperti dia, dia seharusnya mati saja dengan Magic Dreams itu" ucap ahli pedang Four sambil terkekeh.

"Gila. . ." gumam Jihoon pelan.

"Maaf karena aku mengambil impianmu, tapi aku tidak tahu bahwa impianmu menjadi panglima, jikalau kau memberitahuku sendari awal aku tidak akan ikut pemilihan itu" ucap panglima Kris dengan rasa bersalah telah menghancurkan impian ahli pedang Four.

"Persetan dengan impian itu, kau senang bukan setelah aku dihukum kau akan bersenang - senang bersama keluargaku, semenjak kau hadir di keluargaku, mereka selalu membandingkanku denganmu, aku yang banyak kekurangan dan kau yang banyak kelebihan, AKU BENCI PADAMU, kenapa kau tidak mati saja" ucap ahli pedang Four marah.

Lion Kingdom || SEVENTEEN GSWhere stories live. Discover now