Aku lagi jalan sama Mark, btw selamat baca.
~•~
Ini benar-benar titik jenuh. Cea selalu bertemu dengan Darga. Berpapasan dimana pun kapan pun, tetapi tak ada dari mereka menyapa atau paling tidak mengabari lewat ponsel.
Sama-sama memiliki ego yang besar itu sudah terpikirkan oleh mereka. Jadi, mereka tidak ada yang mengalah dan alhasil lost kontak entah selama apa itu.
Yuna sampai mengomeli nya, berkata bahwa seharusnya Cea menanyakan kabar sang kekasih seperti kekasih pada umum nya. Cea menggeleng ngeri. Ya kali, masa dia harus menanyakan 'yang, gimana kabar kamu.' or 'kamu udah makan belum?'
Wahh gila kali!
Sama hal nya dengan Darga, lelaki itu terlihat ragu saat ingin mengirim pesan.
Padahal diri nya tau, gadis itu terlihat sehat walafiat. Tetapi seperti nya gadis itu kehilangan berat badan nya.
"Pelajaran. Nah, gue tanya soal pelajaran aja udah."gumam Darga sambil mengangguk lalu mengetik sesuatu. Saat hendak mengirim suara gadis di belakang nya membuat diri nya terkejut.
"Darga! Gue lupa ngasih buku tugas nih. Lo mau ke tempat bu Leha kan? Bareng." seru Cea. Gadis itu terlihat biasa saja, ah pipi nya semakin gemuk saja.
Darga menahan diri agar tidak mencubit gumpalan itu.
Darga mengangguk lalu mereka berjalan beriringan. "Cuy, jangan tegang ege. Kalo tegang malah ketauan." bisik Cea pelan, sedari tadi memang Darga merasa tegang, karena ini pertama kali nya-"Btw, biasa nya kita gini kan, Dar. Jadi jan sok-sok an kek anak perawan dah. Dari dulu juga kita gini jir, mereka gak bakalan sadar kok." ucap Cea sambil tersenyum menatap Darga. Lah iya juga, dari jaman mereka tak kenal pun mereka beriringan mengantar buku.
Setelah selesai mengumpulkan tugas itu Ces pamit duluan tapi di tahan oleh Darga, "pulang bareng." lelaki itu beranjak dari sana meninggalkan Cea yang merasa aneh.
"Kan biasanya pulang bareng, heran. Au ah."
~•~
Tbc
~•~
Sepi ih but, enjoy!
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVEREND | Series ✔
Teen Fiction(Mini series story) Pacaran Iya, punya perasaan? Nope. ----- 🍻Happy reading🍻