How To Say I Love You

Bab 50

Penerjemah: Raelia Namira

__________

Lin Leyang segera membatalkan like, memegang ponselnya dan berteriak kesal, "Ini menyedihkan, Ji-Ge. Aku benar-benar tidak bermaksud melakukannya. Apa yang harus aku lakukan sekarang?"

Ji Mian mengusap wajahnya dan berkata tanpa daya, "Cepat kirim postingan untuk mengklarifikasi, katakan bahwa tanganmu tergelincir. Jangan lupa mengungkapkan dukunganmu untuk Miao Muqing."

Mengapa aku harus mendukung Miao Muqing? Lin Leyang sangat enggan, tetapi dia tidak berani mengatakannya, jadi dia hanya membalas dengan halus, "Aku akan membuat draf terlebih dahulu, dan membahasnya dengan orang-orang di departemen untuk membantuku menilai apakah itu cocok."

Selain itu, Miao Muqing sangat licik sejak debutnya. Sesekali, seseorang akan mencoba menjatuhkannya. Mereka memarahinya karena pesta pora, atau untuk bermain kartu besar, atau bahkan untuk mencoba menekan pendatang baru. Mereka juga mengatakan bahwa dia telah tidur dengan banyak orang berpengaruh demi mencapai posisi teratas. Dia tidak pernah menanggapi komentar kotor seperti itu. Kali ini, pasti dia akan diperlakukan dengan dingin. Jika aku mendukungnya, mungkin aku juga akan dimarahi oleh netizen. Dia yang merendahkan orang lain, tetapi mengapa orang lain masih harus memegang lututnya?

Dengan perimbangan seperti itu, Lin Leyang bahkan lebih tidak mau berbicara lagi untuk atas nama Miao Muqing. Tetapi perintah Ji-Ge tidak dapat diabaikan. Benar-benar membuat frustrasi! Dia merasa tidak nyaman di hatinya, tetapi dia masih harus menahan senyum cerah di wajahnya. Pikirannya penuh dengan liku-liku, dan dia tiba-tiba menyadari bahwa dia telah mengalami kesalahpahaman.

Ji-Ge berkata bahwa semua masalah hubungan itu disebabkan olehnya. Apakah memang seperti itu? Tapi apa yang dilakukan Ji-Ge baru-baru ini? Dia memecat Xiao-Yu terlepas dari keinginannya dan hampir mengusir Pengxin. Sekarang dia mencabut Pengxin dari haknya untuk menentukan iklannya, sehingga setiap gerakannya akan berada di bawah kendalinya. Ji-Ge berpura-pura melakukan semua ini untuk kebaikannya sendiri, tapi nyatanya, dia sangat membatasi kebebasannya.

Sekarang, setiap film yang dia filmkan, setiap langkah yang dia ambil, dan bahkan setiap kata yang dia ucapkan akan ditarik oleh Ji-Ge. Dan jika dia sedikit saja tidak puas atau sedikit melawan. Apalagi bagi Ji-Ge itu adalah cerminan dari sikap inferioritasnya!

Semakin Lin Leyang memikirkannya, semakin dia merasa enggan. Kemudian dia menyesali cara protesnya dulu. Jika dia bisa memahami kebenaran ini lebih awal, dia akan memberi tahu Ji-Ge hari itu bahwa dia bukannya membela harga dirinya yang 'konyol', tetapi kebebasannya! Ji-Ge ingin mengontrol segalanya. Haruskah dia menurut untuk dimanipulasi seperti boneka hanya karena dia miskin dan tidak memiliki latar belakang? Dia tetaplah manusia! Dia berhak memutuskan apa yang harus dia lakukan dan katakan!

Semakin memikirkannya, Lin Leyang menjadi semakin marah, dan dia tidak bisa mengeluarkannya dari kepalanya. Dia masih merasa hubungan ini tidak adil. Di permukaan, Ji-Ge bersikap baik padanya, tetapi pada kenyataannya, dia sama sekali tidak memperlakukannya sebagai individu yang setara. Apa yang manis tentang 'kau hanya perlu berkonsentrasi pada pembuatan film, dan aku akan menyiapkan semua jalan untukmu'? Tetapi ketika kau memikirkannya dengan hati-hati, itu sama sekali tidak seperti itu!

Lin Leyang takut kemarahannya akan terlihat oleh Ji-Ge, jadi dia hanya bisa membenamkan dirinya dalam mengedit postingan di Weibo, tapi setelah menulis dan menghapus beberapa kali setelah beberapa menit, dia masih belum bisa menyelesaikannya.

Ji Mian awalnya ingin mengajaknya keluar untuk makan dengan tenang, tapi sekarang dia sudah tidak mood lagi. "Lupakan," dia menunjukkan ekspresi tidak sabar untuk pertama kalinya. "Tidak perlu klarifikasi. Kau dapat menghadapinya sesukamu, tetapi aku harus mengingatkanmu bahwa perang opini publik ini agak aneh, dan kemungkinan besar angin akan berbalik."