10

1.2K 224 15
                                    

Sejak resmi menjadi pasangan kekasih, Donghyuck dan Mark tidak terpisah satu sama lain. Entah itu di kelas, di perpustakaan untuk latihan olimpiade, maupun di ruang OSIS yang mana Mark menjadi wakil ketua OSIS dan Hyuck menjadi anggota bidang kesenian dan olahraga.

Dalam hal latihan olimpiade, Hyuck dan Mark sama-sama selalu menghabiskan waktu di perpustakaan sepulang sekolah, mengerjakan latihan soal atau berdiskusi dengan pembimbing masing-masing. Namun pada dasarnya perbedaan yang terlihat antara Mark dan Hyuck adalah Mark yang memang sukarela mengikuti seleksi olimpiade sedangkan Hyuck yang ditunjuk cenderung di paksa oleh Wendy Ssaem membuat Hyuck lebih banyak mengeluh daripada Mark.

Ditengah persiapan olimpiade mereka, Mark dan Hyuck juga mulai mempersiapkan Masa Orientasi untuk siswa baru bersama anggota OSIS lainnya. Hal ini juga yang membuat Hyuck semakin banyak mengeluh dan manja pada Mark.

"Mel," panggil Hyuck. Mark tidak menanggapi, ia masih fokus pada soal matematikanya.

"Meel," panggil Hyuck lagi sambil menyentuh lengan Mark menggunakan pulpennya, namun Mark masih tidak bergeming.

"MEEL!" Hyuck mulai mengeraskan suaranya. Donghyuck yang kesal karena diabaikan oleh Mark memilih untuk pindah duduk dari yang tadinya di sebelah Mark, menjauh ke kursi di ujung meja. Donghyuck mulai mengerjakan soalnya dan akan membalas mengabaikan Mark.

"Bear," kini Mark yang menghampiri Hyuck, dan tentu di diamkan oleh Donghyuck. Mark melihat Donghyuck masih mengerjakan soal hitungannya, jadi Mark memilih untuk kembali ke tempat sebelumnya. Donghyuck yang makin kesal karena ia merasa Mark tidak peka langsung membereskan barang-barangnya.

"Loh? udah mau pulang?" tanya Mark. Donghyuck tetap membereskan barang-barangnya tanpa menjawab Mark.

"Hyuck," panggil Mark. Donghyuck tidak menjawab dan langsung menenteng tas nya keluar dari perpustakaan. Donghyuck berjalan menuju parkiran yang mulai sepi, ia berniat untuk memesan taxi online. Baru saja Hyuck membuka aplikasinya, seseorang merebut ponselnnya. Orang itu Mark.

"Kenapa sih Hyuck?" tanya Mark lembut.

"Balikin, gue mau balik," jawab Hyuck.

"Iya, gue anter ya," sahut Mark.

"Gak. Gausah. Lo latihan lagi aja sana," jawab Hyuck sambil mencoba untuk mengambil ponselnya dari Mark. Mark menjauhkan ponsel Hyuck yang ada di tangan kirinya, dan tangan kanannya menggenggam lengan Hyuck.

"Yauda ayo balik," ucap Mark.

"Mark, gue mau balik sendiri," suara Hyuck mulai melemah. Mark mengusap kepala Hyuck dengan lembut.

"Bear, capek ya?" tanya Mark. Donghyuck mengangguk, terlihat ia menahan air matanya. Mark yang melihat itu langsung memeluk Donghyuck.

"Yuk beli eskrim," Mark menggandeng Donghyuck menuju motornya. Kemudian kedua pemuda itu pergi menuju kedai eskrim favoritnya Hyuck.

Donghyuck memakan eskrim kesukaannya, fikiran dan perasaannya sudah mulai tenang sekarang. Mark melihat Donghyuck yang nampak lelah dan lesu, ia tidak suka mataharinya redup seperti ini.

"Hyuck, mau cerita?" tanya Mark pelan. Donghyuck berhenti memakan eskrimnya.

"Cape Mark. Gue gak suka begini. Gue gak suka. Gue lebih milih buat rapat sama OSIS buat bahas MOS, gue bukan lo yang emang suka belajar," jawab Hyuck. Mark mengulurkan tangannya untuk menggenggam tangan Hyuck yang ada di atas meja.

"Hyuck, lo udah sejauh ini. Dan selama ini lo udah udah ngelakuin yang terbaik kok," ucap Mark sambil mengelus lembut tangan Donghyuck.

"Mel, gue berenti aja ya?" Donghyuck menatap Mark putus asa. Mark menggeleng.

Puzzle PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang