~Enam~

22 6 0
                                    


•Zahira Pov

(📲 )
"Hallo Za, kamu apa kabar di sana? Kemarin gimana hasil lombanya?"
Tanya seseorang di sebrang sana.

"Assalamualaikum,Haidar! Kebiasaan, satu-satu dong kalo nanya."

"Hehe, wa'alaikumussalam."
Jawab Haidar menyeringai

"Kabarku baik. Kamu juga apa kabar? "
Aku bertanya balik memastikan keadaanya.

"Alhamdhulillah."

"Kamu udah berangkat ke Surabaya ya? "

"Udah,dua hari yang lalu.Kemarin juga aku berangkat bareng Fafa,berangkat ke stasiun maksudnya."

"Oh, kirain belum berangkat. "

"Udah dulu ya, udah malem banget. Aku lupa belum ngerjain tugas."

"Makanya lain kali kerjain tugas tepat waktu, gak usah telpon kalo belum ngerjain tugas. "

"Iya bawel. "

"Hm"

"Assalamualaikum, cantik"

"Wa'alaikumussalam, buaya."

"Kok buaya sih, ulangi."

"Males."

Aku mematikan ponselku, merebahkan tubuhku ke spring bed kamar ini.

Asrama yang saat ini Aku tempati memang tidak terlalu mewah,namun dengan fasilitas spring bed kecil,AC dan lemari pakaian sudah lebih dari cukup untuk melengkapi kebutuhan di sini.

Untuk dapur dan kamar mandi sudah tersedia di luar kamar pribadi, begitupun televisi yang disediakan untuk umum.

***

Tok, tok, tok!

"Bangun Za, mau bareng kita gak lu. "

Aku tahu persis,itu suara Haifa. Dia yang setia membangunkanku meskipun Aku sudah bangun lebih dulu darinya, karena Aku lebih sering di kamar setelah sholat shubuh, mungkin dia mengira aku tidur lagi.

"Iya bentar. "

Kali ini aku menggunakan cardigan panjang tanpa lengan berwarna dongker dengan  setelan dress abu-abu berlengan panjang dan jilbab yang sesuai dengan warna dress.

Aku membuka pintu, mendapati Haifa yang anggun dengan dress warna merah muda beserta jilbab dengan warna yang sama.

Kemudian Bilqis yang simpel dengan tunik warna army,celana jeans warna mocca dengan warna jilbab yang senada dengan warna jeansnya.

"Wow,aku kira udah berangkat karena gak mau nunggu lama."

Aku tertawa melihat raut wajah kedua sahabatku yang tampak jenuh.

"Kalo bukan sahabat udah kita tinggal lu, dandan lu lama banget. " ucap Haifa ketus.

"Iya-iya maaf."
Jawabku kemudian merangkul Haifa dan Bilqis yang duduk di sofa asrama ini.

Kali ini aku menggunakan scoopy warna putih milikku yang memang sengaja Papa belikan waktu Aku dua tahun kuliah di sini .
Haifa memboncengku di bekang, sedangkan Bilqis sendiri dengan scoopy warna merah miliknya.

***

Seperti biasa, kami menuju kafe dekat kampus untuk sarapan pagi atau sekedar bersantai sebelum masuk ke kampus.

"Silakan ada yang ingin dipesan Kak, ada menu terbaru dari kafe kami kopi latte art love, bisa di coba."

Seorang waitress datang menayakan pesanan kepada kami yang duduk di kursi dekat jendela kayu dengan meja bernomor 15.

ILUSI dan MIMPIWhere stories live. Discover now