Extra Bonus : Pomegranate

5.2K 750 84
                                    

Junkyu yang sedari tadi mendekam dikamar sendirian pun lama-lama merasa bosan.

Tungkai kakinya melangkah mendekati pintu. Tangannya memegang knop dengan ragu-ragu.

Cklek'

"Eh?"

Persephone terbingung ketika pintu itu tidak terkunci. Padahal beberapa hari yang lalu pintu ini tidak bisa terbuka bahkan ketika ia menggunakan mantranya sekalipun.

Mengabaikan pikiran anehnya, ia berjalan pelan keluar dari kamarnya.

"Kenapa sepi sekali disini?"

Junkyu menoleh keadaan disekitarnya. Disini memang benar-benar senyap. Bahkan jika ia berbicara berbisik pun semut bisa mendengar suaranya.

"Hm hm hm~"

Mulutnya bersenandung kecil untuk mengusir rasa sepinya ketika ia berjalan perlahan melewati lorong bercahaya remang-remang.

Kakinya berhenti ketika ia sampai di taman buatan Hades untuknya itu. Terlihat hijau dan asri hingga membuatnya matanya merasa nyaman ketika memandang.

Walau tak seindah tempat tinggal aslinya sekaligus. Olympus.

Terlihat air mancur buatan bertingkat tiga yang indah dengan air yang mengalir dengan tenang.

Matanya menelisik hingga ia netra matanya tertarik pada bunga yang terlihat cantik dengan kupu-kupu yang mengelilingi nya.

"Huh?"

Junkyu melihat ke arah bawah ketika dirasa punggung kakinya seperti ditempeli oleh sesuatu yang berbulu.

Senyum nya terbit hingga matanya menyipit lucu. Hewan berbulu putih dengan telinga yang panjang itu mengendusi kakinya.

Biasanya para manusia menyebut hewan itu kelinci. Terlihat lucu dan gemuk. Membuat Persephone tidak tahan untuk menggendongnya.

Sejak kapan Hades memelihara kelinci? Bukankah peliharaan kesayangannya si anjing berkepala tiga?

Mengabaikan pikirannya sendiri, kini ia memetik daun yang entah apa namanya. Tangannya mencoba mendekatkan daun itu pada mulut kelinci.

Gotcha!

Daun itu dimakan lahap oleh gumpalan hewan berbulu putih itu. Mulutnya mengunyah dengan cepat membuat Junkyu terkekeh lucu.

"Hihi~ kau menggemaskan sekali. Makan yang banyak ya"

Jarinya mengelus telinga kelinci itu dengan lembut. Hingga daun yang diberikan Persephone habis, kelinci itu berlarian disekeliling taman.

"Hei mau kemana?"

Persephone mengerucutkan bibirnya namun tungkai kakinya mengejar kelinci yang berlari sangat lincah.

"Ah, kau mau bermain denganku?"

Persephone masih betah berbicara sendiri. Ah bukan, maksudnya berbicara pada kelinci walau hewan itu sendiri mustahil tidak bisa membalas perkataannya.

"Ugh, kau terlalu cepat berlari. Aku lelahhh"

Nafas sang Persephone terengah-engah dengan tangannya yang ditumpukan pada lututnya.

Ia memutuskan untuk duduk sebentar dibawah pohon yang rindang itu. Matanya ingin terpejam hingga ia tersentak kaget ketika sosok didepannya ini muncul secara tiba-tiba.

"J-jeongwoo?"

Sang tangan kanan Hades sosok yang dipanggil Jeongwoo itu menatapnya datar.

"Sedang apa anda berada disini wahai Persephone?"

Hades And His Little Persephone [END] ✓Where stories live. Discover now