AKU DATANG TUAN KU

757 127 9
                                    

Seta mencoba untuk tidak peduli pada Jero dan Terry. Ia menatap tajam ke arah bawah. Pertarungan berhenti karena bom yang ia lemparkan. Apa mereka bertiga sudah mati?

Dari atas Seta dapat melihat Hendra mendekat ke arah lawan. Sudut bibir Seta tertarik, sepertinya Hendra akan melakukan balas dendamnya sekarang. Ia akan merasa sangat bahagia jika Hendra dapat membalaskan dendam Gion.

Hendra menatap ke arah depan. Asap yang tak  kunjung hilang membuatnya susah untuk mendetekasi di mana keberadaan Jack dan Rick. Ia sangat yakin, kalau di antara kedua orang itu lah pembunuh Gion. Jessica tidak mungkin melakukan hal tersebut, karena memori di otak Hendra mengingat dengan jelas kalau yang membunuh Gion adalah seorang lelaki.

Hendra mendekat. Ia ingin memastikan apakan lawan mereka masih bernafas apa tidak.

Tiba-tiba tangannya di tarik untuk lebih dekat oleh Jessica. Rick segera memasukkan bom kedalam mulut Hendra dengan waktu 10 detik.

5

4

3

2

1

BOOM!

"HENDRA!!"

Darah Hendra mengenai seluruh teman-temannya yang ada di bawah. Keempatnya merinding melihat adegan pembunuhan langsung di depan mata mereka. Mungkin ini yang Hendra rasakan saat salah satu diantara mereka bertiga membunuh Gion.

"HENDRA, TERELIMINASI."

Mereka hanya tinggal berempat. Mahen, Juna, Juan dan Nares. Keempatnya merasa tidak mampu mengalahkan lawan mereka. Sekarang, hampir semua keberanian mereka untuk melawan akan hilang. Tinggal satu jam lagi, apa mereka akan bisa bertahan dalam satu jam?

"Kalian takut?"

Jack melemparkan pistol yang ia simpan di balik baju pada Mahen. Mahen menatap pistol itu gugup.

Tidak ada satupun diantara mereka yang pernah membunuh orang. Tentunya itu menjadi penghalang yang sangat besar bagi mereka untuk membunuh Jack, Rick dan Jessica. Bagi manusia normal, perasaan takut untuk membunuh itu adalah hal yang wajar. Dengan adanya fakta itu, Mahen menyimpulkan kalau tiga orang yang menjadi lawannya ini bukanlah manusia normal. Mereka mungkin sudah membunuh puluhan orang di luar sana.

Sial, lawan mereka adalah seorang psychopath.

"Dimana Seta? Kalian menghampiri kami tanpanya?"

"Apa peduli lu ke Seta? Lu yang bikin dia ga bisa jalan kaya gitu." Balas Nares emosi.

Jack mengangkat kedua bahunya, "Setelah membunuh satu orang di antar kalian, aku akan membunuh Seta. Di adalah pengganti Jero." ucapnya acuh. Alasannya memilih Seta sebagai penganggti Jero adalah karena Seta memiliki nyali yang sangat besar.

"Apa maksud lu? Lu takut sama Jero sampe lu ganti korbannya jadi Seta?" Tanya Juna. Ia tersenyum remeh. Sepertinya Jack mendapatkan pukulan sayang dari Jero sehingga takut untuk membunuhnya. Jero adalah yang terkuat diantara mereka semua.

Belum sempat Jack menjawab, Juan segera menyelanya.

"Dia ngebunuh Seta? Yakin dek?"

[✓] 1. Petak UmpetWhere stories live. Discover now