O C E L A D I S | 2

71.8K 9.7K 1.4K
                                    

Happy Reading!
Jangan lupa untuk selalu memberikan vote dan komentar!🦋

WAJIB FOLLOW INSTAGRAM :
@yohanacancer
@ceritayohana

PROMOSIIN CERITA "OCELADIS" KE INSTAGRAM/TIKTOK/TWITTER KALIAN YA 🥺

PROMOSIIN CERITA "OCELADIS" KE INSTAGRAM/TIKTOK/TWITTER KALIAN YA 🥺

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ocean melangkahkan kaki panjangnya menelusuri taman kampus fakultas kedokteran yang ramai, mata elangnya menelusuri tiap titik-titik tertentu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ocean melangkahkan kaki panjangnya menelusuri taman kampus fakultas kedokteran yang ramai, mata elangnya menelusuri tiap titik-titik tertentu.

Semenjak mendengar laporan Geladis mengenai Abraham yang meminta nomornya, darah Ocean seakan dipacu untuk bertarung.

Seringai kejam tercetak pada bibirnya saat melihat Abraham Djitro tengah duduk bersama beberapa teman sefakultasnya di gazebo. Ocean berjalan kencang menghampiri mereka.

Lelaki bertubuh atletis itu meraih kerah baju Abraham, menariknya keluar dari gazebo dan mendaratkan satu bogeman mentah pada wajahnya hingga tersungkur ke tanah. "Berani minta nomor istri gue, eh?"

Abraham meringis kesakitan, "O-ocean lo—"

"Bacot!" Ocean kembali mendaratkan satu pukulan yang kekuatannya tidak perlu diragukan.

Seluruh teman-teman Abraham tadi tidak berani mendekat, Ocean sebagai biang onar kampus yang amat disegani bukanlah lawan yang sepadan. Abraham salah langkah dengan mendekati istri monster seperti Ocean Prajogo.

"Lo udah tau jelas kalau Geladis itu istri gue bang—"

"Anjir, lo ngapain main kesini?" Galang Aditama, anak fakultas Teknik mendekati Ocean, "jangan bunuh anak orang bro."

Ocean meludah, enggan mendengarkan nasihat tidak bermutu teman dekatnya. "Dia minta nomor istri gue man, yakali gue nggak ngamuk."

Sontak Galang terpingkal-pingkal mendengar penuturan Ocean, "hei bucin. Untung gue nyariin lo, mungkin aja dia mati kalau gue nggak cepat datang. Lepasin." Cowok itu menyentak remasan Ocean pada kerah baju Abraham.

Galang menggeleng prihatin pada Abraham yang masih terkapar diatas rumput dekat gazebo, "nggak waktu Sma, nggak kuliah, hobi banget deketin punya orang."

Abraham hanya mendengkus, tak menjawab atau sekedar mengucapkan terimakasih pada Galang yang sudah menyelamatkan nyawanya dari amukan gorilla.

Ocean menendang tulang kering Abraham sekilas sebelum membiarkan kelinci malang itu lari terbirit-birit bersama temannya, "banci nggak usah sok keren lo!"

Galang tertawa kecil, "udah deh, temen yang lain nungguin dikantin."

Ocean bergumam pelan. "Bentar gue hubungin istri dulu, takut nyariin."

Galang memperagakan pergerakan berpura-pura mual, "bucin to the bone ini mah. Mirip banget sama pacarnya sepupu gue."

Ocean tak menghiraukan ejekan Galang dan memilih fokus pada ponsel. "Halo Ayiss masih ada kelas?"

Galang mengusap telinganya yang terasa panas. "Geladis tadi Ocean—anjing!" ia meringis kesakitan saat Ocean menonjok ulu hatinya cukup kencang.

Ocean membidik tajam, "diem lo." Ujarnya tanpa suara.

"Aku masih ada satu kelas lagi. Kamu mau nungguin 'kan?" suara lembut Geladis menghangatkan jiwa barbar Ocean.

Ocean mengangguk tanpa sadar, "iya sayang. Aku ada di kantin atas ya, Ayis kesana aja nanti."

"Iya, sampai ketemu Ceyan."

"Dadahh Ayissss!"

Ocean menutup panggilan lantas menatap Galang sumrigah seolah manusia kesetanan yang memukul Abraham tadi bukanlah dirinya. "Ayo!"

Galang menepuk dada berusaha sabar, "lo sama Geladis udah pernah ehem-ehem belum?" tanyanya sembari berjalan dengan langkah kecil mengikuti Ocean.

Ocean menggeleng pelan, melirik singkat ke arah Galang. "Gue takut minta, gue nggak sanggup lihat Geladis kesakitan."

"Lo cinta sama dia?" Galang menggaruk kening tidak paham. Sikap Ocean sangat berbanding terbalik jika hanya bersama Geladis, dia menjadi sosok penyayang dan manja. Tapi lain halnya ketika dengan teman ataupun orang luar, Ocean bak serigala yang mencari mangsa disetiap detiknya.

Ocean mengedikkan bahu tak tahu, "belum ada pikiran kesana. Gue cuman nyaman sama dia."

Bayi ceyann bucinn:(

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bayi ceyann bucinn:(

spam next biar lanjut!

700 komen biar next bisa ga ya?🤔

AYO SCREENSHOT BAGIAN KESUKAAN KALIAN TERUS MASUKIN INSTASTORY JANGAN LUPA TAG AKUN INSTAGRAM @yohanacancer DAN @ceritayohana YA!

(KAMIS, 19 AGUSTUS 2021)

Tertanda,
Yohana Mendes ✨

OCELADIS || NIKAH MUDA [TERBIT]Where stories live. Discover now