O C E L A D I S | 6

53.5K 7.8K 1.2K
                                    

Happy Reading!
Jangan lupa untuk selalu memberikan vote dan komentar!🦋

WAJIB FOLLOW INSTAGRAM :
@yohanacancer
@ceritayohana

PROMOSIIN CERITA "OCELADIS" KE INSTAGRAM/TIKTOK/TWITTER KALIAN YA 🥺

****

OCEAN PROJOGO(MANUSIA PALING GAK BISA DI ATUR DAN EGOIS)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

OCEAN PROJOGO
(MANUSIA PALING GAK BISA DI ATUR DAN EGOIS)

GELADIS LENGKARA(PEREMPUAN ANTI BACOT DAN TIDAK SUKA DIKENYOT)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

GELADIS LENGKARA
(PEREMPUAN ANTI BACOT DAN TIDAK SUKA DIKENYOT)

Ocean mengunyah makanan yang disuapkan oleh Geladis sambil memilin ujung baju tidur yang dikenakan istrinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ocean mengunyah makanan yang disuapkan oleh Geladis sambil memilin ujung baju tidur yang dikenakan istrinya. Setelah pertengkaran tidak berarti yang mereka lakukan Geladis pamit mandi sebentar karena merasa gerah, disusul oleh Ocean setelah gadis itu selesai.

Geladis menyuapi Ocean menggunakan tangan, sesekali ikut memasukkan nasi dengan ayam geprek tersebut ke dalam mulutnya sendiri. "Buka mulutnya," titah Geladis hendak memasukkan kembali suapan ketiga.

Ocean menurut membuka mulut dan melahap suapan dari Geladis, "hmm enak banget Ayis."

"Dih, tadi sok-sokan ngambek," cibir Geladis mengingatkan Ocean akan kelakuannya beberapa jam lalu.

Ocean menelan kunyahannya, meraih gelas berisi air putih diseberang sofa yang mereka duduki lantas meneguknya setengah. "Ya ngambeklah, kenapa coba Ayis nggak bangunin Ceyan?"

Geladis memasukkan suwiran daging ayam ke mulutnya, "Ceyan ribut kalau nanti pergi bareng. Banyak aturan."

"Ih Ayis kok gitu ngomongnya?" Ocean mencebikkan bibir kesal.

"Ngomong fakta," serobot Geladis buru-buru.

"Apaan, Ceyan enggak gitu kok." Bela Ocean pada dirinya sendiri. Dia memang tidak banyak aturan, hanya saja jika Geladis pergi dengannya harus selalu berpegangan tangan.

"Percaya aja iya percaya." Geladis hendak menyodorkan suapan ke empat namun ditolak oleh Ocean.

"Ayis..." Ocean berujar dengan nada merajuk.

"Nggak mau makan lagi?" Geladis menaikkan sebelah alis bingung.

"Ceyan enggak banyak aturan," Ocean masih ingin membahas lebih lanjut perihal dia yang katanya banyak aturan.

"Iya nggak banyak. Makan lagi nih," ujar Geladis sedikit tidak minat. Perkara banyak aturan dan tak banyak aturan saja ribut, khas Ocean sekali.

Sontak Ocean menjauh dari Geladis, "tuh 'kan Ayis enggak ikhlas bilangnya,"

Geladis menghela nafas panjang, meletakkan piring yang isinya belum habis karena hanya dimakan beberapa suap. Ia bangkit berdiri kebelakang membuat Ocean bertanya-tanya.

"Ayis mau kemana?!" seru Ocean cukup panik.

"Nyari suami baru yang nggak ngambekan."

Ocean buru-buru beranjak dari posisinya dan mengejar Geladis yang sudah menjauh. "Ayis kok ngomong gitu?!" tanyanya mengikuti langkah Geladis menuju wastafel.

Geladis diam tetapi meneruskan kegiatannya mencuci tangan menggunakan sabun agar tidak panas karena cabai.

"Ayis beneran mau cari suami baru? Nanti Ceyan sama siapa dong? Huaaaaa gamau!!" Ceyan menarik-narik lengan Geladis kencang seperti bocah Sd.

Geladis memalingkan wajah enggan perduli dengan tingkah Ocean. "Lepasin, aku lagi cuci tangan."

"Ayis jangan tinggalin Ceyan..."

"Enggak mau pokoknya. Ayis milik Ceyan aja."

"Huaaa Ayis jangan diem gini,"

Geladis melepas pelan tarikan Ocean pada lengannya lalu menggeleng pasrah. "Makanya jangan nakal,"

Ocean mendadak menghentikan rajukannya menatap Geladis penuh binar. "Janji enggak nakal. Sumpah."

"Jangan ngambekan juga." Tambah Geladis membuat senyum Ocean pudar seketika.

"Ih Ayis masa enggak boleh ngambek?" Ocean mendekat menarik-narik ujung kaus Geladis, "jangan cari suami baru..."

"Nanti dipertimbang---"

Ocean langsung memeluk Geladis dan menenggelamkan wajah gadis itu pada dada bidangnya. "Na...na-na..na itu siapa yang bicara ya?"

Geladis terkikik geli pada pelukan Ocean, "yang bicara Ayisnya Ceyan. Mau bilang---"

"Udah. Stop Ayis stop! Nanti hati Ceyan berdarah-darah, seriusan." Ocean kembali menyurukkan wajah Geladis pada dada bidangnya.

Geladis tersenyum tipis, "iya berhenti nih."

Ocean mendaratkan ciuman bertubi-tubi pada puncak kepala Geladis. "Pokoknya suami Ayis hanya boleh satu dan itu sampai mati. Titik!" 

aloha!Sebelumnya makasih buat yang udah mau nyemangatin aku baik di wall, dm wp, dan komentar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

aloha!
Sebelumnya makasih buat yang udah mau nyemangatin aku baik di wall, dm wp, dan komentar. Thank You So Much 💓!! Aku juga udah mau belajar mensyukuri apa yang aku punya sejauh ini. Makasih udah mau nemenin aku dan bantu aku supaya berpikir lebih matang lagi dan tidak mengambil keputusan yang terburu-buru 🦋💖

spam next biar lanjut!

Pokoknya kali ini harus bisa tembus 1K komen, kalau ga bisa pundung beneran:(

AYO SCREENSHOT BAGIAN KESUKAAN KALIAN TERUS MASUKIN INSTASTORY JANGAN LUPA TAG AKUN INSTAGRAM @yohanacancer DAN @ceritayohana YA!

(RABU, 25 AGUSTUS 2021)

Tertanda,
Yohana Mendes ✨

OCELADIS || NIKAH MUDA [TERBIT]Where stories live. Discover now