41.🌸

190 43 11
                                    

"Sudah Ibu bilang dia itu masih labil . " Suara Da Eun kembali terdengar ditengah-tengah lamunan Sunoo. Kini mereka sedang duduk dikantin karena menemani ibunya yang ingin makan.

"Ibu nggak nyangka kalau ternyata dia lahir dari keluarga atas dan terpandang. Ibu pikir dia remaja nakal dari keluarga yang nggak berpendidikan."

Mendesah pelan,Sunoo menumpu dagunya dengan kedua tangan. Matanya menatap kedepan dengan kosong,sementara pikirannya masih melayang pada laki-laki yang sejak tadi memenuhi benaknya. Entah apa yang harus ia lakukan,rasanya serba salah sekarang. Melihat tatapan dingin laki-laki itu membuat dirinya bingung sendiri untuk bersikap seperti apa menghadapinya sedangkan ibunya sejak tadi tak berhenti membahas hal-hal yang buruk tentang Niki.

"Remaja seperti Niki memang sedang nakal-nakalnya Sunoo,kamu pikir saja dia yang masih suka berkelahi nggak jelas seperti itu ternyata mencintai kamu." Da Eun menatap lekat anaknya dengam sebuah sendok yang ia pegang.

"Masih percaya juga kamu kalau bocah seperti itu punya cinta tulus dan serius sama kamu?"

Dae Eun mengaduk aduk jus jeruknya sebentar.
"Ibu dengar ini bukan kasus yang pertama dan sudah berapa kali juga ditutup oleh pihak sekolah karena ketua yayasannya adalah ayah Niki sendiri. Coba kamu pikir kalau kasus ini ditutup lagi,pasti anak itu semakin bertindak sesuka—"

"Ibu Sunoo pusing," Putus Sunoo dengan cepat namun bernada pelan. Tangannya memijat kepalanya sendiri.
"Jangan bikin Sunoo semakin berpikir buruk dan bertambah ragu dengan hubungan Sunoo sama Niki ,bu."

"Bagus kalau kamu sadar Niki adalah laki-laki yang meragukan,itu memang tujuan ibu agar kamu tahu Niki nggak baik untuk kamu."

"Bu,Sunoo bahkan nggak tahu sebenarnya siapa yang tahu tentang Niki ." Kedua mata Sunoo menatap ibunya sendu.
"Sunoo atau ibu."

"Ibu nggak tahu,tapi dengan adanya hal-hal seperti ini saja ibu tahu yang mana yang baik untuk kamu."

Mendesah pelan Sunoo menundukkan kepalanya.
"Sunoo tahu ibu nggak suka dengan hubungan Sunoo dan Niki,tapi seenggaknya ibu hargai aku kali ini kalau aku juga punya pilihan bu."

Mendecih pelan,Da Eun mengusap bibirnya dengan tissue.
"Suatu saat kamu tahu seperti apa pilihan kamu itu." Ujarnya dengan sinis sebelum kemudian beranjak meninggalkan Sunoo yang duduk membeku dengan segala macam pikiran dan penyesalan karena sudah menciptakan perdebatan dengan ibunya sendiri. Memikirkan hal ini pun ia sendiri tidak tahu apa yang seharusnya ia ikuti. Kata hatinya atau perintah ibunya.
Semuanya terasa meragukan dan semakin meragukan.

Mendesah pelan,Sunoo beranjak dari sana. Melangkah pelan dengan perasaan gelisah disepanjang koridor rumah sakit. Ingin mencari keberadaan Niki,tapi ia sendiri belum siap untuk bicara jika ujungnya akan berdebat.

"Pak Sunghoon? " Sunoo mempercepat langkahnya menghampiri Sunghoon yang kini melihatnya dengan satu alis terangkaat. Tampaknya laki-laki itu baru saja hendak pulang . Mungkin urusannya sudah selesai,tapi matanya tak melihat Niki ataupun orang lain bersama Sunghoon.

"Bu Kim? Saya pikir bu Kim sudah pulang."

"Belum pak,saya baru dari kantin temenin ibu saya makan."

Mata Sunghoon melebar.
"Loh,Ibunya bu Kim sakit apa? Dirawat disini juga?"

"Nggak pak,bukan begitu. Tadi yang bersama orang tua Jungwon itu ibu saya. Mereka berteman baik,jadi Ibu saya ikut menjenguk."

Menganggukkan kepalanya beberapa kali dengan senyum samar.
"Saya sampai nggak sempat berkenalan."

Sunoo tertawa pelan. Ia pikir lebih baik ibunya tak mengenal Sunghoon daripada akan berakhir rumit.Apalagi tadi ia sempat mendengar sang ibu memuji-muji laki-laki didepannya ini dengan wajah kagum.

Look At Me( SunKi) Enhypen /END (Switch) Where stories live. Discover now