08♡

1.1K 180 20
                                    

Osanai menatap tajam (name), (name) juga menatapnya balik sambil berseringai. "Kenapa? Apa ada yg salah?" Tanya (name) dengan memiringkan kepalanya.

Osanai mengerutkan keningnya makin kesal dengan (name).

Mikey dan Draken menyeringai mendengar itu, lalu mereka berjalan menuju Osanai diikuti Takemichi dibelakang.

Sekarang mereka dikepung oleh para anggota Moebius. Mikey berhenti tepat didepan Osanai.

"Kau memanglah bajingan seperti yg kubayangkan, Bang Osanai" ucap Mikey sambil tersenyum remeh.

"Hah? Kagak kedengaran! Cebol banget sih!" Osanai berlagak seperti sedang mendengarkan sesuatu. Para anggota Moebius tertawa mendengarnya.

"Memang dia cebol, tapi kau yg ketuaan. Makanya gak kedengaran" sahut (name) dengan enteng, Draken sedang menahan tawanya sekarang karena suasananya yg tidak mendukung.

(Name) berhasil membalikan suasananya, suasana makin menegang. Osanai mengepalkan tangannya kuat.

"Oi. Keparat, kenapa dari tadi matamu jelajatan terus?!" Osanai menatap tajam Takemichi.

"Padahal Take-kun diam loh. Lagian ngapain juga jelajatan ke muka boros sepertimu? Gak ada bagus²nya" batin (name).

"Eh, enggak..." lirih Takemichi. Osanai mendekatinya membuat Takemichi mundur selangkah.

Buagh

Osanai memukul Takemichi, "barusan kau meremehkanku, kan?" Osanai menatap kesal Takemichi.

(Name) menutup mulutnya dengan tangannya, yg meremehkanmu itu sebenarnya adalah aku. Untung aku hanya membatin, begitu pikirnya.

Osanai terus memukul Takemichi, dari posturnya, dia seperti atlit tinju.

"Tatapanmu itu!"

Buagh

"Tatapan itulah yg paling kubenci!"

Takemichi menutup matanya siap untuk dipukul. Namun dia tidak merasakan apapun hingga dia membuka matanya.

Pachin yg sudah sadar sedang menahan Osanai yg hendak memukul Takemichi. "Lawanmu adalah aku, brengsek!"

"Jangan.. Pachin" lirih Takemichi, dihidungnya sudah keluar banyak darah.

"Jangan.. melawan.. Moebius" Takemichi perlahan mendekati Pachin, saat sudah didekatnya Pachin mendorongnya hingga terjatuh.

"Mundur sana" ucap Pachin.

Pehyan mendekati Takemichi, "jangan meremehkan Pachin, Hanagaki. Di Toman, Pachin termasuk petarung tangguh"

"Siapapun lawannya, akan dia serang dengan tangan kosong. Dia bisa menghancurkan kawanan musuh seorang diri. Dia pasti takkan kalah sama Osanai" jelas Pehyan.

"Bukan begitu maksudku" Takemichi mengadah menatap Draken lalu berusaha berdiri tapi terjatuh karena tak mampu.

Sebuah sentuhan dilengan Takemichi membuat sang empu mengadah melihat siapa itu. Ternyata (name) membantu Takemichi berdiri, lalu menaruhkan lengan Takemichi dibahunya. Tidak lupa tangan satunya dia letakkan dipinggang Takemichi dengan tujuan menahannya.

"A-arigatou, (name)nee-chan.." (name) tersenyum sebagai balasan.

"Takemicchi" panggil Mikey.

"Diam dan lihatlah, ini gelutnya Pa"

Pachin menyerang Osanai, tapi kalah cepat karena Osanai memukulnya duluan. Osanai menghindar lalu terus memukul Pachin diwajahnya.

"Hahaha, ada apa?" Tanya Osanai

Bad girl ♡[Tokyo Revengers x Reader's]♡Where stories live. Discover now