DUA LIMA || ABANG AGAIN??

22.6K 2.3K 232
                                    

Hai Hai buat kalian pembaca baru salam kenal dan buat pembaca lama hai juga dipart baru Avan🙌

Kalian tim mana nih:

-pembaca baru🙌
-pembaca lama🙌

Tandai bagian part yang paling kalian suka:)

🦩 Happy Reading 🦩


Avan menatap jengah abangnya yang tengah berenang, kakinya sudah gatal ingin ikut menceburkan diri apalagi melihat kelihaian kedua abang kembarnya yang seperti duyung membuat Avan semakin kepanasan ingin menunjukkan keahlian terpendam yang dia miliki renang gaya kodok zumba miliknya.

"Dad Avan mau ikut abang renang."rengeknya yang kesekian kalinya.

"Tidak, tetap disini."tolak Hendrik menarik tangan putranya untuk kembali duduk.

"Ck, gak seru."decak Avan kesal.

Hari Minggu yang seharusnya menjadi hari favorit Avan kini berubah menjadi hari yang menyebalkan tentu karena ulah sang Daddy yang melarang nya untuk ikut berenang dengan alasan-alasan yang tak masuk akal menurut Avan.

"Kenapa putra mommy cemberut terus hm?"tanya Diana yang baru saja ikut bergabung, ditangan wanita paruh baya itu terdapat mangkok yang berisi potongan buah segar.

Avan menoleh menatap mommy nya penuh harap"Mom Avan mau ikut berenang kaya abang."

"Kenapa ijin nya ke mommy ke Daddy dong harusnya."tangan Diana terangkat menyuapkan potongan dadu buah mangga pada mulut kecil Avan.

"Daddy pelit mom masa Avan ditahan disini kaya tahanan."adunya.

"Cuacanya lagi panas gak baik kalau putra mommy ini berenang, apalagi kamu baru sembuh nanti sakit lagi mau hm?"

"Avan gak akan sakit cuma berenang sebentar apalagi lagi panas gini mom berenang tuh biar seger abang aja yang lain boleh masa Avan gak boleh GAK ADIL,!!"teriak Avan diakhir.

Dia beranjak meninggalkan keluarganya yang lain memilih untuk kembali ke kamar sebelum mood nya bertambah buruk.

"Pelit apa-apa gak boleh ini gak boleh itu gak boleh giliran abang-abang mah bebas mau ngapain aja gak adil Daddy gak sayang sama Avan nyebelin ish."gerutu Avan sepanjang jalan.

Anak itu memilin ujung kaosnya keras, mulut kecilnya tak berhenti mengomel mengeluarkan semua unek-unek nya untuk sang daddy, kakinya dia hentak-hentakkan seiring dengan rambut nya yang bergoyang mengikuti gerakan anak itu.

"Nanti kalau Avan punya anak mau adil gak kaya daddy yang curang ish kesel banget Avan kapan gedenya sih..."Avan menarik-narik ujung kaosnya bahkan sudah tersingkap bagian bahu karena menariknya terlalu keras.

"Pasti sekarang abang yang lain pada ngetawain Avan karena gak ikut berenang."

Karena terlalu fokus dengan jalan didepannya Avan tak sadar jika didepannya ada seseorang yang tengah memperhatikannya dengan senyum miring dibibirnya tampaknya dia tertarik dengan pemuda bertubuh gempal itu.

Duk

"Adoh...ini siapa lagi yang mindahin tembok kesini kepala Avan jadi sakit kan tega banget dasar...."Avan mengusap dahinya yang baru saja terhantam dengan dada bidang seseorang.

"Kena kau."seseorang itu tampak mencekal lengan Avan kencang, sorot matanya tajam menatap tepat manik kembar Avan.

"Le-pas tangan Avan sa--kit.."rintih Avan menahan sakit dilengannya.

Avandi Jarendra ✓Where stories live. Discover now