Empat puluh satu
[Inosuke, Zenitsu, Tanjirou]
°
°Author POV
Hari-hari (y/n) terus berjalan dengan sebuah penyesalan besar, dia tidak bisa berpikir jernih lagi setelah doma menyuruhnya memakan seseorang. Akalnya hampir hilang setiap melihat darah, tapi dia menahannya karena tidak mau menambah penyesalan.
(Y/n) merasa sudah tidak layak untuk hidup lagi, dia mungkin akan mengorbankan dirinya saat perang besar nanti. Dia tidak bisa memberi banyak informasi lagi karena Muzan yang terus mengawasinya bersama nakime, dia sudah menyerahkan sisanya pada Oyakata-sama.
"Muzan-sama, informasi yang sudah saya dapatkan sudah sampai 50%" Ujar Nakime.
Mendengar itu (y/n) khawatir, sebentar lagi Muzan akan muncul ke permukaan bersama para iblis bulan atas termasuk dirinya, namun sayang sekali dia tidak ada niatan untuk bertarung dengan manusia.
Dia jauh lebih ingin bertarung dengan doma yang sudah membuatnya memakan seorang manusia beberapa hari lalu, omong-omong tentang doma dia mungkin akan menyerang doma saat pertarungannya dimulai, dan membantu shinobu menghabisi nya.
Dia tidak perduli kalau muzan menghukumnya ditengah pertarungan, karena sejak awal memang tidak ada niatan untuk jadi iblis bulan atas.
Namun, jika dia memilih untuk menghabisi doma dia tidak akan sempat menyelamatkan Genya dan Muichirou dari Kokushibou. Ini adalah pilihan sulit, menolong Shinobu atau Muichirou.
Dia tidak mau bersikap naif lagi, dia sadar kalau dia hanya bisa menyelamatkan salah satu dari mereka, Muichirou-Genya atau Shinobu. Dia harus mengorbankan salah satu pilihannya dalam pertarungan.
Shinobu adalah gadis baik yang bisa jadi temannya walaupun dia seorang iblis, (y/n) sangat senang bisa berteman dengan shinobu, sedangkan Muichirou juga Genya masih sangat muda, mereka akan punya masa depan yang cerah jika selamat.
(Y/n) POV
Aku menggigit kuku-kuku tajamku karena gugup, aku bingung mau berbuat apa! Muzan sudah hampir mendapatkan informasi tentang tempat Ubuyashiki tapi aku sama sekali tidak bisa memberi informasi kepada Oyakata-sama.
Aku bingung! Aku sudah tersesat terlalu jauh!
Apa yang harus aku lakukan? Apa aku harus memanggil Peta nya dora?
Katakan peta! Katakan peta!!.g
"Bersiap di tempatmu, besok malam aku akan pergi ke rumah Ubuyashiki" Ujar Muzan tiba-tiba sambil berdiri dari sofa nya.
"Ma-mau ngapain ke rumah Ubuyashiki?" Tanya ku dengan gemetar karena peta nya dora tidak datang setelah ku panggil lewat mata hati,
'Petanya kelamaan asu>:[]' -Yeen
Muzan menatapku dengan tajam saat mendengar pertanyaanku,
"Mau mabar ep ep".
Ha?
"Kau sudah tau jawabannya bodoh, jangan bertanya lagi. Pergi sana" Usir Muzan.
Belum sempat aku membalas, tangannya itu mengangkat kerah pakaian ku lalu melemparku ke dinding sampai dindingnya hancur berlapis-lapis. Entah badanku yang terlalu keras atau dindingnya yang rapuh seperti hati author.g
"Sialan, untung badan ku gak hancur lagi" ujar ku kesal.
Oh tapi ini kesempataku untuk keluar dari sini! Tapi yang mana pintunya?! Apa nakime gak menyewa jasa pembuat pintu disini?

YOU ARE READING
Kimetsu No Yaiba x Reader
FanfictionReinkarnasi tapi malah jadi iblis. Note : Cerita tidak seratus persen sama dengan aslinya, mungkin ada beberapa cerita yang di buat-buat disini. Dan buku ini murni dari otak saya sendiri tidak menjiplak atau plagiat karya orang lain, saya hanya memi...