04 Pembagian Kelas

48 7 18
                                    

"Tadi seru ya pas mereka lagi promosiin ekskul hahaha," ucap Aletta disertai tawanya

"Iya malah banyak yang bening-bening," ungkap Maureen

"Bening, bening, bening, diotak lu cuma ada bening kali ya Ren?" Tanya Jevelin jengah

"Elah Lin, makanya lu cobain jatuh cinta deh! pasti lu bakal gila juga, jangan selalu nutup sama lingkungan sekitar, life is goes on babe!" ungkap Maureen berusaha membuka pikiran sahabatnya yang terlalu masa bodoh akan sekitar.

Sedangakan Jevelin hanya memutar bola matanya malas, "males gue kalo masalah percintaan gini! Ujung-ujungnya juga kita jagain jodoh orang," ungkap Jevelin sarkas.

Maureen dan Aletta menghembuskan nafasnya kasar.

"Ya setidaknya nikmati masa muda gitu Lin, biar dimasa tua kita punya cerita.." Balas Maureen lagi berusaha menghancurkan batu yang ada didiri Jevelin.

"Nikmati masa muda boleh, asal jangan ngerusak masa depan!" Balas Jevelin lagi tidak mau kalah.

"Udah deh Ren, ntar juga ada yang luluhin hati dia, percaya aja. Seorang modelan kayak Jevelin pasti akan ada yang luluhin, mustahil sih kalo ngga ada!" Potong Aletta saat Maureen baru mau membalas ucapan Jevelin tadi.

Maureen meangguk setuju.

Sedangkan Jevelin hanya menatap malas kedua sahabatnya, "liat aja nanti, bersyukur deh kalo ada yang sabar," ucap Jevelin datar.

"Kalau lu ngga luluh juga, berarti pas emak lu lagi hamil ada kali nelen batu sepiring!" Balas Maureen dengan emosi yang sudah diubun-ubun.

Sedangkan hal itu hanya dibalas anggukan malas serta deheman dari Jevelin.

"Udah ah, ayo kita ke tempat mading buat liatkita dapat kelas apa!" Ujar Jevelin berusaha mengalihkan topik.

Maureen dan Aletta meangguk tanda setuju.

Mereka pun berjalan menuju mading, tidak memerlukan waktu yang lama akhirnya sampai.

"Waduh lagi banyak banget lagi orangnya!" Ujar Aletta melirik kearah mading

"Iya nih, kita tunggu dulu deh, pas udah sedikit orang," balas Maureen, dan mendapat anggukan dari Jevelin juga Aletta.

Sekitar dua menit mereka menunggu sampai orang-orang yang sedang melihat mading berkurang, "eh itu udah ngga terlalu padat! Ayo kesana," ujar Aletta dengan antusias

Mereka pun berjalan beriringan mendekati mading untuk melihat pembagian kelas. Saat sudah sampai didepan mading, mereka segera mencari nama mereka.

"Eh Maureen kita sekelas! Kelas E" Ujar Jevelin senang

"Yah gue sendiri dong kelas F?" Ujar Aletta sedih

"Ih kasiang banget," goda Maureen kepada Aletta sembari memasang muka sok sedih.

"Ishh Maureeenn!" Rengek Aletta seperti anak kecil meminta ice cream.

"Apa sayang?" Tanya Maureen lebih menggoda Aletta

"Ah tau ah, ga seru" protes Aletta

Sedangkan Maureen dan Jevelin saling bertatap, lalu meangkat bahunya acuh.

"Yaudah ayok kita pulang, besok mau menjalani hari dengan semangat empat lima!" Ujar Jevelin semangat.

"Ayo ke kelas dulu, tas lo masih di kelas yang sama kayak kita kan Lett?" Tanya Jevelin sekedar memastikan lebih tepatnya sekedar basa basi sih.

Aletta meanggukkan kepalanya mengiyakan

Mereka pun berjalan beriringan menuju kelas

Saat sampai di kelas mereka langsung membereskan barang-barang.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 23, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Annoying StrangerWhere stories live. Discover now