CHAPTER 40

247 39 141
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Raksi khusus hospital menyengat ekuipmen penciuman

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Raksi khusus hospital menyengat ekuipmen penciuman. Yieun tidak pernah menyukai aromatik ini sebab bagi Yieun aromatiknya memaparkan kengerian dan kenelangsaan. Walau di jihat lain kenya itu tahu bahwa di balik raksi mara itu ada usaha dan asa. Kini, lantaran intuisi dan sedikit komando dari pemilik Jiya, yakni Taehyung, Yieun datang kemari, mengabaikan aromatik yang tidak ia sukai.

Sesungguhnya, jika Yieun menengok sekejap ke belakang, masih ada tersisa rengat-rengat sakit yang sempat menghancurkan penampungan batin. Afiliasi romantis Jiya dan Jimin dulu meluruhkan seratus persen asa Yieun terhadap konsep afeksi dan harsa yang ia inginkan. Tetapi, jika di lihat dari persepsi predestinasi, barangkali jika Jiya tidak datang, Jimin juga tetap enggan dekat dengan Yieun.

Jimin mulai terbuka dengan Yieun. Adam perfeksionis itu bahkan sempat meyakinkan Yieun bahwa aksi absurdnya bukan untuk alibi menjadikan Yieun sebagai boneka pelarian. Bukan. Katanya Jimin tulus untuk mencoba menggaris linear fragmen. Jimin yakin dan mendadak berpikir baik bahwa jika ia bisa mencoba membuat asmaraloka dengan Jiya, maka sudah semestinya Jimin juga bisa melakukan itu pada Yieun. Untuk alasan perkara tipikal ideal itu sebetulnya hanya ketololan Jimin yang terlalu menutup mata. Buta. Bahkan jika dilakukan komparison, Yieun dan Jiya lebih nelangsa Jiya. Dan bukankah Jimin tidak suka perempuan lemah yang mutlak nelangsa? Harusnya Yieun menang.

Maka dari itu, Yieun dengan serebrum penuh eunoia mau pergi ke hospital. Taehyung memiliki urusan dengan pihak protektor, dipimpin Seokjin katanyaㅡYieun tidak kenal, tetapi sempat bertemu tadi. Jimin juga ikut lantaran Jimin juga pernah menjadi viktim atas ketidakwarasan Min Jungkook itu. Yieun tidak tahu maksudnya apa. Barangkali hendak menangkap tersangkanya alias si mata duitan Min Jungkook itu.

"Hai." Yieun menyapa canggung.

Jiya yang semula melamun menatapi vas flora langsung melirik sumber vokal. Ada gurat kuriositas di iras Jiya. Telak bingung dengan eksistensi Yieun yang datang mendadak dengan pancarona palamarta seolah Jiya dan Yieun adalah sahabat akrab selama bertahun-tahun. Meski ada adisi canggung kecil. Jiya sempat berpikiran buruk kalau-kalau Yieun masih menuntut menginginkan Jimin. Namun, Jiya hanya absolut terdiam sebab enggan mencari polemik baru.

𝐌ㅡ𝐒𝐢𝐧𝐚𝐭𝐫𝐚 [✓]Where stories live. Discover now