₊❏❜ [day: 012] ⌒⌒

713 118 35
                                    


─ Sandeul (B1A4) : 
렇게 있어 줘

"buka mulut, lixie" ujar san menyuapi felix makan malam. itu adalah dessert cheese cake yang sangat manis.

felix membuka mulut lebar lebar untuk menangkap suapan terakhir. san mengecup pipi felix, memberinya pujian karena sudah makan dengan lahap.

begitu selesai minum susu hangat, felix digendong ke dalam kamarnya.

"dengarkan sannie. kamu tidak boleh keluar dari kamar sampai besok pagi, mengerti ya?"

"sannie.. tidak mau tidur bersama lixie lagi?" felix menunduk sambil memeluk bonekanya. merasa sedih karena tiga hari berturut turut san tidak menemani felix tidur.

felix tidak terlalu bodoh untuk tahu bahwa san sangat sibuk. tapi setidaknya felix ingin san meluangkan waktu sedikit untuknya. felix sendiri juga ingin membantu meringankan beban san walau tidak seberapa.

san tersenyum pasrah dan mengusak rambut felix, "kalau semua ini sudah berakhir, lixie boleh memiliki sannie seharian. janji?"

felix mengangkat jari kelingkingnya. mengajak pinky promise, "janji."

san mendengus kecil lalu mengangkat selimut felix. ia matikan lampu dan keluar untuk mengunci kamar tersebut. felix memeluk gulingnya erat erat. dia sendirian lagi dalam kamarnya. dan felix benci sendirian.

"di luar.. sangat berisik.." keluh felix berusaha untuk tidur.


◑ ━━━━━ ▣ ━━━━━ ◐


tuan tanah seo dan pangeran hwang duduk bersebelahan. mereka diantar khusus dengan mobil mewah berkecepatan maksimal 200 km/kam itu. mulai memasuki daerah.

"pesta kembang apinya indah sekali" komentar pangeran hwang. tuan tanah seo hanya menyeringai.

mereka terus bergerak menuju mansion tujuan. tidak peduli dengan bunyi ledakan di beberapa gedung yang mereka lalui. mobil hitam itu seolah bergerak dalam lautan api.

"sudah saatnya bagi kita untuk merebut kekuasaan pusat. dengan kekuatan sebesar ini untuk menyerang mr. san akan sangat mudah bagi kita untuk menguasai daerah lainnya juga"

tuan tanah seo meremat sisa tembakaunya. bekas abu itu dibuang begitu saja dalam asbak. tangannya sangat ambisius seolah siap untuk menguasai dunia.

pangeran hwang terkekeh. ia tidak peduli dengan ambisi tuan tanah seo. yang dia inginkan hanyalah bocah manis yang dia lihat saat pertama kali berkunjung ke daerah gangnam.

sejak hari itu pangeran hwang berkeinginan untuk memilikinya. bantuan senjata dan peluru tajam tidaklah seberapa untuk membayar lelaki semanis dan secantik itu.

"kau tidak akan lupa bayarannya kan" ucap pangeran hwang mendelik ke arah tuan tanah.

"ahh si manis bbokie. dia adalah mainan kecil. sangat lucu. sangat lemah. dan sangat menyenangkan untuk dihancurkan." tuan tanah seo mengingat masa lalunya.

"tidak perlu khawatir pangeran. kau hanya perlu mengikuti rencananya. dan kau akan mendapat bokong kenyalnya itu."

tuan tanah seo melemparkan sebuah remote kecil. itu adalah tracker pelacak. satu koordinat berwarna merah terlihat berkedip kedip disana.


◑ ━━━━━ ▣ ━━━━━ ◐


❪ 恋 ❫ MILKY • sanlix ✔Where stories live. Discover now