3. Bandung

374 100 63
                                    

Bandung, kota yang katanya diciptakan saat Tuhan sedang tersenyum. Bukan kata gue, tapi kata sebuah tulisan di bawah jembatan dekat gedung Merdeka.  

Katanya juga Bandung itu kota yang punya segudang kisah cinta yang luar biasa.  Salah satu bukti nyata yaitu Dilan dan Milea karya pidi baiq. Ga heran kenapa kota klasik yang dulu dijuluki Parijs Van java itu jadi salah satu destinasi romantis di Indonesia. 

Cuma saja ketika gue menginjankan kaki di Bandung, ternyata bandung sama saja dengan kota-kota lain. tetap ada jamet seperti deva yang berkeliaran di jalan. tetap sepanas  bekasi dan semacet jakarta. dan tetap ada ibu-ibu rumpi di jalan, cuma saja ibu-ibu rumpi bandung terdengar lebih halus "itu atuh bu, si eneng anak buk rahma. pulang malem dibonceng lalaki. lalaki na ganti-ganti atuh.  naon eta namanya kalau bukan ngalonte?"

ah, lupakan soal ibuk-ibuk itu. itu cuma iklan lewat. karena tujuan gue ke bandung bukan untuk dengerin  gosip, tapi cari kerja!

"Yang mana sih perusahaan pak tanjung" geurutu gue, mencari sebuah perusahaan design interior yang bernama PT. Tanjung Bandung. Perusahaan yang lumayan besar "Ini beneran tempatnya?"

"beneran dek" saut seseorang di belakang, laki-laki yang kayaknya sebaya dengan mas Adnan "Ayok masuk. saya kok yang namanya tanjung"

"maaf pak"

"gapapa, ayok masuk"

Perusahaannya lumayan besar. Tapi offering gaji-nya kecil. Bahkan jauh di bawa standar UMR Bandung. Alasannya  "Kamu fresh fraduated. belum ada pengalaman kerja juga. Jadi saya ga bisa kasi gaji besar"

Sebuah kenyataan hidup di Indonesia. Percuma sekolah tinggi-tinggi, pada saat terjun di dunia kerja, mau S1, S2, SMK, semua akan dianggap setara saat pertama kali menginjak dunia kerja. Beruntunglah kalian yang menghabiskan masa kuliah dengan magang bukan main HP. Maka buat kalian para kaum mahasiswa rebahan, overthinking lah dari sekarang.

dan yang buat paling sakit hati, bapak tanjung itu bilang "terimakasih atas wawancaranya. setelah saya liat hasil design kamu, sepertinya saya harus fikir-fikir lagi. nanti untuk selanjutnya saya akan hubungi kembali"

Belum lagi denger percakapan dia dan staff nya "Pak, yang itu serius ditolak? saya review design dia bagus pak. Kita juga butuh team design cepet"

"Besok ponakan saya dateng kerja di sini. dia juga bisa design sedikit-sedikit. nanti lama-lama tinggal diajari pasti bisa"

Teruntuk bapak Tanjung, HR Al-Bukhari no 7152.

***

Bapak Tanjung, adalah sebuah pengalaman yang tak akan pernah gue lupakan menjadi seorang jobseeker di Bandung. dan dari pada mikirin pak tanjung, gue memilih masuk ke sebuah cafe kecil di pojok jalan braga. duduk di pojokan cafe sambil sambil melihat langit bandung yang di tutup mendung.

Sore itu, rasanya rindu pada rumah.. Rindu nyanyian korea mas bayu di kamar mandi. Rindu kelakuan bajingamnya deva. Paling penting rindu caci makian buk lastri.

"Mendung di bandung emang paling enak buat overthinking mas" katanya, ngebuat gue noleh. Lalu naruh segelas kopi di meja "Es caramel machiato" 

"makasih mbak"

 "Jangan bunuh diri ya mas"

"Hah?"

Dia ngelirik map bertulisan CV di meja "cari kerja emang susah. Apa lagi ga punya orang dalem. Apesnya lagi kalo ga good looking. Inget, kita hidup di Negara yang lucu"

Mendung di Bandung (Mark + NCT)Where stories live. Discover now