79 | Three Nights

1.1K 354 349
                                    


halllooo aku balik dari rest tapi sebenernya masih sibuk ngelakuin sesuatu huhu cuma aku kangen kaliaaaan sksksks

JANGAN LUPA VOMMENT PWEASE, apalagi habis rest gini biasanya loyo :(





//

Three Nights; 79

The Dead Inside Us

- Safe City -

//





Setelah melewati serangkai tes dan pencocokan identitas, Lucas pada akhirnya dapat dibawa pulang bersama Vivian. Memilihnya lebih daripada Ayahnya yang kala itu juga menjemput ke rumah sakit. Lalu mereka menghabiskan waktu untuk bertukar rindu, dengan mereka bertanya dan Lucas menjawab seadanya—hanya hal yang ingin ia jawab saja. Tanpa dirinya bertanya, karena Lucas hanya ingin melakukannya saat ia berdua bersama Vivian.

Kala itu Ayahnya berdiri dari sofa tempat mereka bicara, lalu mengatakan di hari menjelang malam itu bahwa ia harus kembali secepatnya. Ayahnya mengatakan berjanji akan datang lagi esok, sehingga sekarang Lucas yang tak ingin bermalam di rumah sakit, dapat istirahat terlebih dahulu sejak kedatangannya ke Kota Aman.

Tapi ketika Benjamin, sang Ayah, membuka pintu untuk keluar, di hadapannya tampak seseorang. Seorang perempuan paruh baya, yang sontak membuat Vivian berdiri cepat dari posisi duduknya di samping Lucas sedangkan sang bungsu membulatkan pupilnya. Karena Vivian tak pernah mendapati Isabella Wong, Ibunya, datang ke tempat tinggalnya. Sementara Lucas yang sebelumnya tak tahu apapun perihal kabar Ibunya, ikut terkejut karenanya.

Isabella tersenyum tipis pada Benjamin yang juga terkejut, lalu melewatinya sembari merekahkan senyuman begitu melihat Vivian terutama Lucas. Yang membuat Isabella perlahan melebarkan kedua lengannya, dengan matanya yang mulai berair, membuat Lucas segera menyerbunya ke dalam sebuah pelukan dengan tangis yang juga tumpah begitu saja.

Vivian ikut berdiri, melirik Ayahnya yang masih mematung, lalu mulai berjalan mendekat ke arah Isabella dan Lucas untuk ikut memeluk.

Pertemuan keluarga itu menjadi haru, walau hubungan diantara dua orangtua tersebut tak baik-baik saja.

Namun malam berjalan, tanpa pembicaraan yang menyinggung antara terpisahnya tempat tinggal Sang Ibu dan Sang Ayah.

-://:-

"Ini bunkernya!"

Kalimat yang diserukan Hyunjin-ie membuat Hanbin dan Bobby segera mendekat ke arahnya, yang tengah mencari bersama Heejin. Berjalan cepat di tengah hutan tersebut membawa senter di tangan masing-masing, segera mendekat ke arah dua orang tersebut, di mana mereka sudah menyusuri hutan ber-empat, dan meninggalkan yang lainnya di mobil.

Hanbin dan Bobby pun memerhatikan bagaimana Hyunjin-ie berdiri di depan pintu, sedangkan Heejin di beberapa anak tangga belakangnya. Menatap ke sebuah ruang di bawah tanah, sama seperti bunker sebelumnya. Menunggu persetujuan Hanbin yang mengangguk kemudian, memberikannya izin untuk mulai menekan pin sesuai dengan apa yang Miyeon berikan sebelumnya.

Dengan penasaran, Heejin menjilat bibir bawahnya, memerhatikan Hyunjin-ie yang mulai melakukan hal tersebut. Sembari ia melirik ke arah kedua pemuda yang masih berdiri di atas permukaan tanah, tak ikut turun ke bawah.

Namun secara tiba-tiba, yang Hyunjin-ie dapatkan adalah bagian pin berkedip sebanyak empat kali, berwarna merah menyala. Terdengar juga sebuah suara mesin yang menunjukkan bahwa mereka tak berhasil membukanya. Hal itu membuat Hyunjin-ie membeku di posisinya, sebelum melirik ke belakang dengan pupilnya yang melebar.

✔️ THE DEAD INSIDE US 5 - BAGIAN 2 (BLACKPINKXBTSXGIDLEXIKONXLOONAXATEEZ)Where stories live. Discover now