💌 8TEEN - O6

6K 1.2K 309
                                    

Bugh!

Seringai tipis terlihat diwajah Gino setelah mendapat pukulan telak dari Darel ditulang pipi nya.

Darel menyugar rambut hitamnya, melepaskan jas sekolah yang tidak dikancing lalu menggelung kemeja putihnya.

"Gue selama ini sabar sama lo Gino. Karena kita temen dari Smp, kita udah bareng hampir 6 tahun. Tapi semakin lama gue diem, gue liat lo makin menjadi-"

Bugh!

Ucapan Darel terhenti ketika satu pukulan mengenai wajahnya, ketika ia meludah rupanya darah pun terlihat.

"Lo harusnya ngaca jing, lo bukan siapa-siapa nya Kiara tapi setiap cowo yang berusaha untuk serius sama dia selalu lo pukul mundur, sampah lo." Tutur Gino.

Darel tidak bisa menahan emosinya lagi, kaki nya sedikit berlari dan langsung menghantamkan pukulan pada wajah Gino.

Sama hal nya dengan Darel, Gino pun terlanjur emosi dan membalas setiap pukulan yang Darel berikan.

"Woi anjeng!" Seru Haikal yang malah ikut terbawa emosi melihat perkelahian kedua sahabatnya itu.

"Lo berdua temen goblok! Malah berantem, mending jangan pukul-pukulan. Gimana kalau gunting batu kertas?" Tawar Haikal ditengah keduanya.

"Gunting batu kertas! Nah gue kertas lo berdua batu! Yey!" Seru Haikal memperlihatkan tangan terbukanya dan menggerakkan kekanan juga kekiri.

"Kertas, berarti.. TAMPAR!"

Plak!

Plak!

"AYOK KELAHI LAGI, BIAR GUE TAMBAHIN NIH KERTASNYA!" Ancam Haikal mengangkat tangannya setelah berhasil melayangkan tamparan diwajah Gino dan Darel.

Lapangan ramai, dibarisan depan ada Maudy dan ketiga sahabatnya. Saat Kiara akan menghampiri Darel, Senja menahannya takut kalau saja salah pukul kan sakit.

"Jangan kesana dulu Ki, takut kena pukul. Tuh udah ada Haikal, Raden sama Azriel udah sini aja!"

"Tapi-"

"Kalau ngebantah gue dorong ya biar nyusruk trus diketawain satu sekolah." Ancam Oliv menahan pergelangan tangan Kiara.

Raden mendorong bahu Gino menjauh dari Darel sementara Azriel lah yang menjauhi Darel dari Gino.

"Kita temenan berapa lama sih? Sebulan? Dua bulan? Engga! Hampir 6 taun tolol! Gara-gara satu cewe malah berantem. Omongin baik-baik bisa kan? Otak pake bego, eh maaf gue lupa berdua kan gada otak." Cerocos Haikal, mengomel seperti ibu kos-kosan.

"Masalah cewe? Cewe nya siapa?" Bisik Maudy heran.

"Kiara kali? Kan cuma Kiara cewe yang deket sama Darel?" Balas Senja.

"Kok gue sih?!" Sahut Kiara tidak terima.

"Nih.. Gada yang salah? Hah?" Haikal berjalan kearah Gino lalu mencubit perut pemuda itu membuat yang dicubik menjerit kaget. "Mulut lo lemes banget jadi cowo, kurangin dodol. Kiara juga gabakal mau sama cowo tukang nyari masalah kayak lo." Ujar Haikal serius.

Setelahnya Haikal beralih pada Darel, hendak mencubit pun ketika melihat wajah garang Darel membuatnya ciut. Jadilah Haikal mencubit pelan ujung hidung Darel dengan senyuman genitnya.

"Makanya pak, kalau suka jangan dipendem. Jangan tarik ulur kayak layangan, suka ya pacarin jangan digantungin. Lo pikir Kiara jemuran, hah?"

"Noh si Gino udah demen sama Kiara. Siapa yang salah? Gino? Engga anjir, lo yang salah! Kalau aja lo gak gengsi takut ditolak gak akan gini kejadiannya."

[✔] 8TEENWhere stories live. Discover now