° 29 °

2.7K 201 40
                                    

Friendzone






.





.




Recommend song - Cinta Tak Mungkin Berhenti cover by Fani Ellen

~
Malam ini hujan mengguyur kota cukup lebat, sampai membuat Jaemin merasa tambah buruk karna sedari awal moodnya memang sedang tidak baik. Ia masih kepikiran dengan perkataan hyunjin tadi siang tentang bagaimana dengan kelanjutan hubungan mereka jika memang benar ia harus ikut papahnya.

Suhu dikamarnya terasa dingin walaupun ia sudah menyalakan penghangat dan memakai selimut. Lantas ia berjalan menuju lemari untuk mengambil baju hangatnya, entah sweater atau hoodie nanti.

Namun, entah kenapa matanya tertarik menuju balkon kamarnya. Memang hanya tampak rintikan hujan dari kaca transparan itu. Namun seperti ada suatu hal yang menarik dirinya kesana. Perlahan kakinya beranjak mendekat, nampak jelas lampu-lampu kota dibawah jatuhnya air hujan.

Namun betapa terkejutnya Jaemin saat matanya menangkap suatu sosok, sosok yang sangat ia kenal. Berdiri dibawah guyuran hujan lebat dan hanya terdiam.

"Na?!"

Kata itu yang terucap dari bibir sosok itu, Jaemin tak mendengarnya tapi dirinya dapat membaca dari gerakan bibir itu menyebut namanya.

"JENO!!"

Sosok itu adalah Lee Jeno, berdiri di bawah sana dengan tubuh yang sudah basah kuyup dengan wajah yang menatap kearah Jaemin.

"LO NGAPAIN DISITU HAH!!"

Namun yang dapat Jaemin lihat Jeno yang tersenyum padanya, membuat Jaemin semakin merasa aneh dengan tingkah laku Jeno. Malam-makam dibawah sana, dengan hujan yang deras dan tanpa berkutik sedikitpun. Namun tiba-tiba

BRAKKKK!!!!

Ada sebuah mobil yang entah dari mana menabrak Jeno sampai pemuda itu terpental. Membuat mata Jaemin seketika membulat dan tubuhnya menegang. Ia tubuh Jeno dipenuhi dengan darah dan tubuhnya terkulai diatas aspal.

"JENOOOO!!!"

Mata Jaemin langsung terbuka dengan peluh yang sudah memenuhi keningnya. Ternyata itu semua hanyalah sebuah mimpinya, ia berusaha mengatur nafasnya yang terengah-engah dan sekarang panik meyelimuti pikirannya.

Diluar ternyata hujan deras dan bersamaan dengan angin, dirinya  masih ingat bawasannya tadi ia menangis didalam pelukan hyunjin sebelum pemuda itu pulang.

Tangan Jaemin terangkat kearah pipinya mengusap bekas air mata yang menyisakan disana. Apakah serindu itu dirinya pada Jeno? Atau ini pertanda ada suatu hal yang buruk pada pemuda itu.

"Ya Tuhan ada apa sih sama gue, huft!!"

Tiba-tiba perasaanya tidak enak dan entah kenapa memicunya untuk menangis Jaemin berusaha menenangkan dirinya "Hikss.. Jeno, ada apa sih sama lo!!"

Sepertinya rasa rindunya memang tengah menggebu-gebu sampai mengusiknya. Jaemin menggeleng-gelengkan kepalanya mencoba menghapus ingatannya barusan.

Jaemim mencoba kembali kedalam selimut hangatnya dan memejamkan matanya. Namun, saat ia hampir jatuh kealam mimpinya bel apartemennya berbunyi. Sepertinya ia kedatangan tamu malam ini.

Ting.. Ting...

Bel terdengar ditelinganya, sepertinya ia mendapatkan tamu. Jujur saja dirinya malas kalau harus berbincang sekarang. Mau tidak mau ia harus membuka pintu dan bangkit dari kasurnya "Iya, Sebentar"

Friendzone || NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang