PART - 37

643 90 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Rea menatap layar ponselnya. Sesekali wajahnya berubah menjadi sedih.

"Lo kenapa de?" Tanya Hyunsuk.

"Bang... Kak Yoshi kok gak pernah ngehubungin gue ya?" Jawab Rea dengan wajah sedihnya.

Hyunsuk mencubit gemas pipi Rea.

"Yoshi lagi sibuk sayang. Adiknya lagi ada di rumah sakit dan dia sekarang lagi ada tugas penting. Kalau lo kangen. Coba deh lo chat dia ajak ketemu." Lanjut Hyunsuk.

"Abaaaaang... Rea suka Kak Yoshi...." Ucap Rea.

Hyunsuk tersenyum menatap wajah Rea yang sangat manis.

"Iya, abang tau. Udh sana lo mandi. Hari ini abang yang antar kamu ke sekolah. Sekalian abang ke kantor Papa." Lanjut Hyunsuk.

Rea mengangguk, memeluk dan mencium pipi Hyunsuk. Hyunsuk hanya tersenyum melihat tingkah lucu adik sepupunya itu.

Hyunsuk

Yoshi, lo udah di kantor?
Rea kangen deh kayanya sama lo

Yoshi

Iya.
Astaga gue lupa belum sempet ngabarin dia.
Yaudah pulang sekolah, biar dia gue yang jemput.
Tapi, lo jangan cerita ke dia dulu.
Gue mau kasih kejutan.
Read

Hyunsuk

Oke.

***

Yoshi tersenyum setelah membaca sebuah pesan masuk dari Hyunsuk.

Dia merasa bersalah karena sejak kemarin tidak memberi kabar pada Rea.

"Raja...?"

Tanya seseorang yang berjalan menghampiri meja kerjanya.

"Eh ya.. bu Tania." Jawab Yoshi.

"Bisa temani saya meeting bersama clien?" Tanya Tania.

"Baik, bu." Balas Yoshi.

Yoshi mengikuti Tania ke sebuah ruangan khusus Meeting.

Yoshi terkejut saat tiba di ruangan itu, dia melihat ada seseorang yang dia kenal.

Ya, di sana ada Tuan Choi. Lebih tepatnya Ayah sahabatnya Choi Hyunsuk.

Namun, Tuan Choi menatap dan mengangguk pada Yoshi pelan seolah mengisyaratkan tenang dan baik-baik saja.

Yoshi yang menyadari isyarat yang di berikan Tuan Choi pun hanya tersenyum dan mengikuti semua arahan dari Tuan Choi.

Meeting hari ini pun berjalan lancar. Yoshi tersenyum puas. Pasalnya Tania menyetujui kerja sama dengan perusahaan Tuan Choi.

***

Yoshi melihat jam di tangannya.

Jam menunjukkan pukul 4 sore.

Yoshi melajukan mobil menuju sekolah Rea. Rasanya Yoshi sangat tidak sabar ingin segera bertemu Rea.

"Heiii...." Yoshi melambaikan tangan pada Rea yang baru saja keluar dari gedung sekolah.

"Kak Yoshiiii..." Rea berlari dan memeluk Yoshi.

"Kok Kakak gak bilang sih mau ke sini?" Tanya Rea senang.

"Sengaja. Kayanya ada yang kangen nih? Rea gue kangen lo. Jalan yuk...." Ajak Yoshi.

Rea yang terlihat antusiaspun menganggukkan kepalanya.

"Demi apa.... Rea kangen Kak..." Ucap Rea manja.

Yoshi mengajak Rea makan di sebuah Cafe. Dengan nuansa aesthetic yang membuat suasana romantis.

"Rea... lo mau gak jadi pacar gue?" Tanya Yoshi.

Rea yang terkejut pun menghentikan makannya dan beralih menatap wajah Yoshi.

"Kak, lo gak bercanda kan?" Tanya Rea.

"Enggak lah! Ngapain gue bercanda!." Balas Yoshi.

Seketika senyum manis terlukis di wajah Rea. Dan pipinya pun bersemu merah merona.

"I...iya... Rea mau Kak." Jawab Rea malu-malu.

Entah mengapa sejak bertemu Rea, Yoshi selalu merasa hatinya menghangat. Mengingat hubungannya dengan mantan pacarnya dulu yang telah kandas. Kini Yoshi merasa nyaman dengan Rea.

Terlebih Rea gadis yang baik dan menyenangkan menurut Yoshi.

"Ehh... Rea hari ini mau ikut? Gue mau ke rumah sakit. " kata Yoshi.

"Oh iya Kak. Rea ikut bang uncuk bilang adik kakak lagi sakit ya." Balas Rea.

Yoshi mengangguk dan mengiyakan.

Hari ini Yoshi akan mengenalkan Rea pada adik-adiknya.

"Lo manis Rea... Terimakasih lo udah bikin gue lupa dengan semua rasa sakit hati gue dulu." Batin Yoshi.


***

FOUR BROTHERS MISSION Where stories live. Discover now