PART - 42

603 101 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Asahi kini berada di sekolahnya.

Terlihat banyak teman-teman yang merindukannya.

Namun, Asahi tetaplah Asahi. Dia tetap cuek dan dingin.

Asahi tidak banyak bicara. Sejak jam pertama masuk sekolah Asahi lebih banyak diam. Bahkan saat jam istirahatpun.

Asahi berjalan menuju ke arah rooftop sekolah.

Rasanya Asahi sangat merindukan tempat ini.

Tempat yang selalu dia habiskan saat bersama Karina dulu.

Asahi teringat akan surat yang diberikan Yoshi padanya pagi tadi.

Asahi meraih sepucuk surat dari saku hoodienya dan membaca perlahan surat tersebut.

Sesekali airmatanya jatuh dah mengalir begitu saja.

Dear Asahiku

Saat kamu membaca suratku ini, mungkin aku sudah pergi jauh ke sebuah tempat yang tidak akan terlihat.

Asahi...

Apa kamu tau?
Sejak dulu aku hanya bisa membuka hatiku untukmu.

Aku selalu mengatakan pada ibuku, bahwa ketika aku dewasa nanti... aku hanya akan menerima lamaran darimu.

Apa kamu tau?
Ibuku bertanya, bagaimana jika Asahi bukanlah jodohku?

Aku hanya bisa menjawabnya...

Jika dikehidupan pertama Asahi bukan jodohku, setidaknya mungkin di kehidupan selanjutnya Asahi akan menjadi jodohku.

Asahi...
Hari itu aku sangat ingin mengatakan padamu bahwa aku sangat mencintaimu...

Tapi, aku terlalu malu.

Aku pengecut...

Tapi, tidak dengan hari ini.

Hari ini aku mengatakan semua yang ada dalam hatiku.

Asahi...
Kepalaku rasanya sangat sakit.

Benturan keras itu membuatku sangat sakit.

Apa kamu tau Asahi?

Ibu bilang aku sudah tertidur berhari-hari.

Tapi, hari ini Tuhan membuatku terbangun.

Saat aku tertidur lama, aku bermimpi kamu datang dan menggenggam kedua tanganku.

Asahi...
Mungkin ini saat terakhirku...

Asahi...
Jika kita tidak bertemu lagi setelah ini.

Kamu jangan sedih !

Asahiku...
Kamu akan segera sembuh.

Kamu harus sembuh.

Ku berikan Jantungku untukmu.

Ku mohon terimalah.

Aku tidak dapat memberikan apapun untukmu.

Tapi, Jantung yang kuberikan padamu adalah bagian dari kisah dan cerita Asahi dan Karina.

Asahiku...

Karinamu ini sudah lelah.
Bukan menyerah.

Hanya saja aku mengalah pada semesta.

Semesta harus melihatmu bangkit dan kembali kuat seperti dulu.

Dan Karinamu akan mewujudkan itu.

Asahiku...

Karinamu tidak pergi.

Dia akan tetap ada dan tinggal bersamamu...
Dalam irama detak jantungmu, dalam setiap denyut nadimu... dan selalu hidup dalam hatimu.

Aku mencintaimu Asahiku...

Dari Karinamu

***

Asahi menangis...
Menangis sekuat mungkin...

Dia mengingat semua kenangan manis dengan Karina.

Asahi masih tidak percaya jika Karina telah pergi untuk selamanya.

"Karina ku ... kamu Karina ku ... dan aku Asahi mu ... hanya akan selalu menjadi Asahi mu .."

***

FOUR BROTHERS MISSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang