Tujuh Belas

43.1K 3.9K 28
                                    

Jangan Lupa Follow Author
Dan Ig Author juga @widyaarrahma20_

Selamat membaca



“Setelah saya istirahatkan, silakan sarapan dulu, jam delapan tepat kumpul di sini. Nanti salah satu panggil saya dan Lettu Eki, paham?”

“Siap, paham!”

“ISTIRAHAT DI TEMPAAAT, GRAK!”

Setelah membubarkan siswa yang tadi binsik bersamanya, Al berniat pulang ke rumah dinasnya untuk membuat sarapan, walaupun hanya nasi goreng.

Saat akan masuk ke rumah, dia dipanggil oleh penjaga gerbang asrama karena tadi dia membubarkan barisan di lapangan depan persis di samping gerbang.

“Lapor, Kapten Alden, tadi ada titipan,” ucap Lettu Budi memberikan sebuah paper bag kepada Al.

Al mengernyit heran, siapa yang memberikan hadiah sepagi ini?

“Dari siapa, Pak?”

“Dari calon istri Komandan.”

“Oh, iya. Makasih, Pak, saya ke dalam dulu.”

“Siap.”

Senyuman Al mengembang menatap isi paper bag yang terlihat ada dua kotak makan di sana.
Setelah sampai di rumah, dia langsung mencuci tangan dan kaki di keran samping rumah, lalu membuka paper bag itu di meja depan TV.

Namun, sebelum itu Al membuka ponselnya, menanyakan, apakah tadi Nazra benar datang ke sini atau bukan.

Kamu tadi ke sini?

Sepuluh menit tak ada jawaban, bahkan selama menunggu Al sudah menghabiskan satu kotak makanan berisi nasi putih, ayam penyet, dan capcai.

Saat akan mencuci kotak makan itu, ponselnya bergetar dan berbunyi tanda ada pesan masuk.
Iya.

Iya

Kenapa gak nunggu ?

Males

Makasih yah maaf tadi
Saya lagi nglatih siswa

Iya udah liat

Ko gak nyapa ?

Gak

Marah ?

Engga

Kenapa jutek terus

Gapapa lagi males aja

Oh ya udah, saya
Mau nglatih siswa lagi

Kata ayah, kapten
Kemarin ngurus ke KUA ?

Iyah, gapapa kan ?

Gapapa tapi disuruh bunda
Nanti sore Fitting baju,
Kalo kapten gak sibuk

Iyah nanti setelah Ashar
Saya jemput

KAPTEN AL (PUBLISH ULANG) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora