Atha

15

Ddrrttt ddrrtttt

Takut menganggu sean yang tertidur, atha pun mengangkat panggilan tersebut yang ternyata dari galang

"Kenapa?"

"Kakak lo ilang lagi tha, kayak nya dia tau kalo lagi di lacak dan data nya lagi di cari"

"Bang jangan sekarang"

"Tha? Lo sakit? Gue telfon jef atau felix ya, lo dimana?"

"Ga perlu, atha gapapa"

"Tapi tha-

"Bang"

"Oke fine, tapi inget kalo ada apa-apa langsung kabarin"

"Iya"

Tut tut tut

Setelah panggilan terputus atha merasa tubuh nya sangat lemah bahkan pandangan nya ikut memburam namun atha tetap berusaha untuk tetap sadar

Entah lah atha hanya merasakan sakit dan sesak bahkan jas nya sudah di buka dan meninggal kan kaos berwarna hitam yang atha pakai saat ini

"Atha ke mobil dulu ya, mau tidur bentar" ucap atha

"Kak, nio temenin ya" ucap nio

Atha menggeleng lalu berjalan menuju parkiran

"Bang, kakak sakit" ucap nio

"Maksud kamu?" bingung samuel

"Tadi di kantor kakak mimisan terus kakak tidur dan pas bangun langsung minta ke sini. Nio udah ajak ke rumah sakit tapi kakak ga mau, nio suruh minum obat nya juga ga mau bang" ucap nio

"Atha bilang apa?" tanya levan

"Kakak bilang lagi bosen minum obat nya jadi kakak ga mau" jawab nio

"Gue cek dulu ke mobil" ucap reza lalu berdiri dan berjalan ke arah parkiran

Sedangkan atha yang sudah berada di samping mobil nya tiba-tiba merasa sakit nya bertambah 3 kali lipat. Bahkan atha sulit untuk bernafas dan bertumpu pada pintu mobil sampai tak lama kemudian.....

BRUK

Semua nya gelap

Tentu tidak ada yang melihat atha pingsan karna memang tidak ada yang ke parkiran sampai akhir nya reza melihat mobil ramatha yang masih terkunci dan tidak ada siapa pun, karna bingung reza memutari mobil dan melihat atha yang sudah tidak sadar kan diri. Dengan cepat reza menghampiri atha dan menepuk pipi atha namun nihil

"Dek, bangun"

"Tha? Hey? Sadar tha"

Merasa atha tidak merespon sama sekali, reza langsung mengeluar kan ponsel nya dan menelfon hayden

"Oit"

"Parkiran, atha pingsan"

"Lo serius?!"