"X-XOXO!" Jantung Arina tidak baik-baik saja.
Arina hanya bisa diam daripada membalas dan berakhir salah. "K-kenapa harus tiba-tiba?" Mungkinkah karena cinta yang datang tiba-tiba ke pada bosnya? Arina bertanya-tanya.
Cukup lama mereka berciuman di tengah manusia yang berlalu lalang di sekitar taman hiburan pun Mori merasa kasihan dengan jantung Arina yang tidak baik-baik saja dan memutuskan untuk melepas ciuman di antara mereka secara perlahan. Tidak dengan pelukan di pinggang Arina yang kian mengerat agar Mori dapat dengan sigap menangkap Arina kalau-kalau wanita itu pingsan.
Namun, hanya ada rona merah yang terlukiskan. Membuat Mori melepas kekehan. "Ayolah, tidak seburuk itu, 'kan?" Enteng sekali dia berkata.
Sementara Arina tak berkata apa-apa, meski rasanya ia ingin berteriak saja, ketika tahu kejadian tadi berlangsung di tengah-tengah pengunjung taman hiburan lainnya.
"Bahkan ciuman adalah hal biasa bagi seorang pasangan, 'kan?" Mori sengaja menggoda Arina.
Arina mengangkat wajahnya seketika. "I-itu untuk pasangan!" Dan tiba-tiba berseru tepat di depan wajah Mori. Namun, tak butuh waktu lama untuk Arina merutuki kesalahannya. "M-maaf, m-maksud saya ... kita bahkan bukan pasangan, Boss."
"Oya, bukankah pasangan bisa diartikan ke dalam konteks apa saja?"
" ... Bisa, tapi ini berbeda, Boss." Tak dapat dipungkiri jika Arina membenci pernyataan bosnya yang satu ini.
"Aku tahu."
Arina menatap heran, namun ia tak sempat bertanya.
"Aku tahu jika kau tahu jawaban dari misi teka-teki yang kuberikan padamu saat itu tanpa butuh waktu." Mori mulai merogoh sakunya.
Jadi, ini permainan, ya? Apakah kencan, perasaan, dan juga cinta yang tiba-tiba datang itu juga? Semua hal ini membuat Arina gundah.
"Yaa, tapi aku ingin merasakan semuanya secara langsung. Tentu saja bersamamu." Mori terkekeh. "Jadi, katakan jawabanmu tentang apa itu pasangan yang saling mencintai selama kau bersamaku." Tangannya bergerak untuk menyelipkan sesuatu di leher Arina.
"I-ini-"
"Jawab pertanyaanku."
Arina yang lagi-lagi salah bertindak pun terdiam sejenak. Diam-diam terpaku dengan manik violet bosnya yang seolah memutar kembali saat-saat quality time mereka. "K-kekasih ... "
Tangan Mori yang sedari tadi menyematkan sesuatu di leher Arina pun terhenti, kemudian senyum bahagianya terukir. "Terima kasih."
Arina bingung sendiri, namun segera teralihkan dengan liontin kunci bergambarkan hati kecil yang telah terpasang cantik di lehernya saat ini. "Kenapa ... kunci?" Biasanya wanita akan diberi liontin hati.
Tentu saja Arina tahu, karena ini adalah aksesoris pasaran yang ada di kalangan pasangan.
"Karena hari ini kau tak hanya membuatku tersenyum sebahagia ini, tapi juga membuatku jatuh hati." Mori mengecup sayang puncak kepala Arina. "Kau yang membuka hati ini dengan kunci yang kau miliki. Kau mengerti?" Kemudian terlihat liontin hati dari Mori yang tampaknya sempat tersembunyi.
" ... Dengan cinta itu sendiri, ya?"
Dan Arina jadi tak bisa menahan senyum apalagi dirinya sendiri untuk membalas ciuman Mori tepat di pipinya saking banyaknya euforia yang meluap dari dalam dada.
Tiba-tiba adegan haru itu terhenti, kala liontin mereka menempel satu sama lain.
"M-manis sekali!"
Sungguh demi apapun, permainan teka-teki tentang pasangan dari Mori lebih romantis daripada kata-kata manis.
The End
Story By LadyIruma
KAMU SEDANG MEMBACA
ー『Couple?』 ー『O. Mori × A. Arina』 ー
Fanfiction「Event! Fanfiction ー Complete」 Arisuin Arina dipanggil untuk menjalankan suatu misi. Tidak ada yang aneh dari perintah Ougai Mori sampai sejauh ini. Tapi, ia tidak tahu jika bosnya itu mengajaknya untuk bermain teka-teki mengenai couple atau pasanga...