03.

60 14 0
                                    


Klek

Kenop pintu terbuka menampakkan sosok pria bersurai silver, semua penghuni yang berada di ruangan itu berdiri memberi hormat kepada sang penguasa.

sedangkan yang di hormati hanya menampilkan ekspresi datar di wajahnya, ia duduk di kursi sudut ruangan sambil memakan jajanan murahan yang berbentuk ikan.

pria yang berperan sebagai sosok nomor 2 itu menghadap mikey untuk meminta arahan.

" Apakah hari ini ada pekerjaan bos?." tanyanya namun yang di tanya hanya mengabaikannya dan sibuk melahap taiyakinya.

Sanzu mengepalkan tangannya, saat ini ia sangatlah emosi namun ia tetap pajangkan wajah bengisnya seperti biasa dihadapan mikey padahal hatinya bergerutu tak karuan.

Cih bisa-bisanya aku di abaikan oleh taiyaki

dirinya masih setia berdiri menunggu hingga urusan pria bersurai silver itu selesai, " terserah dirimu saja."

Mikey beranjak dari duduknya lalu pergi meninggalkannya, sebelum meninggalkan markas ia berbicara kepada Kakucho sejenak lalu pergi.

Pemuda bersurai mugglet violet menghampirinya dengan menawarkan sebatang rokok yang di terima oleh Sanzu, Rindou menyalakan koreknya dan ia berikan juga kepada Sanzu.

Rindou menghembuskan asap dari mulutnya, sekilas ia melirik ke arah sanzu yang bereskpresi datar. Tahu rekannya itu sedang emosi, ia mejahilinya dengan keplakan dikepalanya agar sang empu tambah emosi.

geram dengan tingkah Rindou, Sanzu mengambil pistol dari sakunya lalu ia todongkan tepat di kepala Rindou serta tangan yang satunya mencengkram kerah bajunya.

" Aku sudah muak dengan tingkah lakumu bajingan."

Rindou terkekeh karena sudah berhasil membuat sahabatnya itu naik pitam. ia tersenyum penuh kemenangan sedangkan Sanzu yang melihatnya sangat geram hingga wajahnya memerah melihat tingkahnya seperti orang sinting, padahal dirinya lebih sinting namun ia tidak menyadarinya.

" oi singkirkan tanganmu itu atau aku akan mempertemukanmu dengan tuhan."

Sanzu menengok ke arah sumber suara tersebut yang tak lain adalah Ran. sok suci ahaha-, batinnya

Ia menghembuskan nafasnya kasar lalu merubah posisinya yang kali ini berada di belakang Rindou dengan mencengkram leher Rindou menggunakan lengannya dan pistol yang ia genggam tadi ia arahkan tepat ke kepalanya, kedua matanya menatap ran dengan ekspresi bengis.

" ya sebelum kau mengirimku akan ku kirim lebih dahulu adik tercintamu ini ke neraka."

Sanzu menatap ran dengan wajah bengisnya sedangkan yang di tatap hanya menatap tajam ke arahnya. Rindou yang melihat situasi mencekam seperti ini hanya cengengesan hingga membuat orang yang sedang mencengkeramnya ini mengernyitkan dahi.

Lelah berurusan dengan dua rekan bersaudara biadabnya. Sanzu melepaskan cengkramannya dan melempar Rindou ke arah ran hingga terpental.

" Dasar sinting."

Sanzu meninggalkan mereka lalu langkahnya beranjak ke arah kakuchou, ia ingin memastikan sesuatu. " Oi kakuchou apa yang Mikey bicarakan padamu?." tanya Sanzu hingga membuat kakuchou berpikir sejenak. Demi apapun Sanzu mati penasaran melihat ekspresinya seperti itu " ah dia menyuruhku— untuk mengintai seseorang." Sanzu menghela nafasnya kasar. sudah cukup dengan jawaban dari pemuda yang memiliki luka dibagian dahinya itu ia beranjak pergi ke arah dapur markas. Ia mengambil tequila dari rak alcohol, setelah membukanya dengan capitan ia menuangkannya ke dalam gelas yang sudah diisi bongkahan es lalu meneguknya.

Kokonoi datang ke dapur dengan Ipad yang di genggamnya, ia melirik sekilas Sanzu yang berada disitu dan mengabaikannya. Ia mengambil paper cup lalu menuangkan espresso yang berasal dari mesin kedalamnya. Setelah selesai dengan kegiatan membuat kopinya, ia duduk dikursi meja bar dengan melakukan aktivitasnya.

Sanzu yang sedari tadi hanya menatap gerak geriknya merasa suntuk. ia berinisiatif mendekatinya dan melihat apa yang tengah dikerjakan oleh pemuda bersurai panjang putih dengan cepakan dibagian kirinya disertai tatto lambang bonten, Koko yang menyadari Sanzu berada di dekatnya hanya mengabaikannya. Ia menirukan apa yang dilakukan oleh pemuda yang biasa dipanggil Koko itu, mengamati kurva trend line yang selalu naik-turun disetiap detiknya. Betapa membosankannya hingga matanya sayu berat. ia meneguk tequilanya yang kali ini langsung dari botolnya.

Sanzu menuangkan tequilanya kedalam gelas baru lalu ia berikan kepada Koko yang kemudian di tolak oleh sang empu.

" Alkohol hanya akan menghambat pekerjaanku―lagipula aku juga tidak sudi menerima minuman bekasmu."

Sanzu mencekram gelas yang ia pegang dengan kuat, tidak tahan dengan sikap arogan rekannya itu ia menyemburkan tequila kepadanya langsung dari gelas. sang empu yang tersentak karena tersiram―langsung menatap bengis pemuda yang berada disampingnya itu.

" Apa-apaan kau ini bajingan." Cerutu Koko ia menarik kerah Sanzu yang juga mengarahkan pisau lipat ke lehernya.

Sanzu tertawa terpingkal melihat reaksi lawannya itu yg menggerutu kesal seperti itu. Sedangkan 2 Haitani bersaudara yang baru saja di tempat kejadian sangat terhibur dengan hiburan yang mereka tonton.

Aku bertaruh 3 juta Yen bahwa koko akan menarik rambut si kacung no 2 bos dan mengancam tidak memberinya sabu dan uang - Ran

Akan lebih seru jika salah satu dari mereka mati xixixi - Rindou







-
Aku baru sadar masa ternyata book ini paling banyak mentoknya 400 word trus setiap kali aku baca au or wp lain kok banyak bgt ternyata emg segitu dan book punya aku aja yg terlalu pendek huhuhuhu

nah di book ini ngga nyampe 1000 word sih, only 700

Anw hope u enjoy guyss hahah kasih feedback dong di commen xixiixi

lampauWhere stories live. Discover now