Tuxedo Berbalut Krim

13 6 1
                                    

"Gimana sentuhan gue? Nyaman?" tanya seorang laki-laki dengan maksud menggoda perempuan yang sedang berdansa bersamanya.

"Kenapa lo keliatan percaya diri banget?" balas perempuan tersebut sambil menatap matanya.

Mereka berdua adalah Louis dan juga Widzy. Kedunyapun terlihat sedang berdansa bersama dan saling menatap satu sama lain.

"Lo enggak ada niatan balikan lagi sama gue gitu?" tanya Louis kepada Widzy sambil memaju mundurkan langkah kakinya. Begitupun juga yang dilakukan oleh lawan jenisnya.

Widzypun membalasnya sambil terkekeh "Balikan? Sama lo? Sorry ya, gue udah enggak ada rasa apapun sama lo" sahutnya yang membuat Louis merasa kecewa.

"Kenapa? Apa karena Dallas? Lo tuh udah dibuang sama dia Zy, lo enggak inget ya?" tukas Louis mengingatkan permasalahan yang terjadi.

"Gue inget kok! Maka dari itu gue mau deketin Dallas lagi. Karena lo enggak bisa gue manfaatin" imbuh Widzy dengan ucapanya yang menyinggung Louis.

Louispun yang merasa kesal kemudian mencengkeram pinggang Wizdy dengan sangat keras "Awhhh! Louis lo apa-apaan sih, sakit tau" wanita itu merintih kesakitan sambil mencoba lepaskan cengkramannya.

"Jadi selama ini lo cuma manfaatin gue? Dasar wanita murahan! Pantes aja Dallas ninggalin lo" imbuh Louis sambil tersenyum miring kepada Widzy.

Setelah itu musikpun berhenti dan lampu-lampu kembali menyala. Kemudian Wizdypun langsung melepaskan tangan Louis dari pinggangnya. "Iya! Emang bener gue cuma manfaatin lo, mau apa emangnya? Lagian lo tuh tipe pacar yang enggak modal tau. Gue kan butuh yang namanya shopping, kesalon, manjain kulit, treatment kecantikan. Dan lo mana ada uang sebanyak itu, nyokap lo aja cuma ngandelin uang dari bokapnya Dallas aja"

Mendengar semua ucapan yang dilontarkan Widzy membuat Louis kesal dan ingin segera memberinya pelajaran. "Udah puas lo hina gue! Lo juga enggak ada bedanya, lo tuh cuma cewek murahan yang hidup dari gelimang hartanya orang lain. Bahkan lo aja rela ngelakuin apapun itu demi uang, termasuk keperawanan lo" balasnya dengan perkataan yang taklah kejinya.

"Apa lo bilang? Gue enggak sehina itu, ya asal lo tau" ucap Widzy dengan raut wajahnya yang sudah memerah. Namun saat ingin berkata kembali tiba-tiba saja penglihatannya teralihkan oleh dua sosok yang saling memandang satu sama lain.

Louispun yang ikut melihatnya langsung tersenyum sambil tertawa. "Kayaknya lo udah enggak ada kesempatan lagi buat milikin dallas! " tukasnya mencoba memanas-manasi Widzy.

Widzypun yang melihat interaksi antara Dallas dan Diva langsung tersulut api amarah saat melihat kedekatan diantara keduanya. Keduanya terlihat asik mengobrol bersama dengan Jessi dan juga Lexi. Merekapun terlihat saling menggoda satu sama lain.

"Gue harus lakuin sesuatu sama tuh cewek" kata Widzy dengan tatapannya yang memancarkan rasa bencinya terhadap Diva.

Louispun melihat kepergian Widzy dan langsung mengikutinya. "Mau kemana lo, gue masih belum selesai" cegahnya sambil menyamakan langkah kakinya dengan lawan jenisnya itu.

"Bukan urusan lo! Jagan ikutin gue, pergi lo jauh-jauh" Widzypun menepis tangannya Louis saat laki-laki itu ingin menggenggamnya.

Setelah itu Widzypun entah pergi kemana sementara Louis kembali bergabung bersama teman-temannya yang ikut hadir diacara pernikahan mamahnya.

🌲🌲🌲

"Maaf ya kak, sepatu kakak jadi kotor" ucap Diva sambil melihat sepatu berkulit hitam Dallas yang sudah ternodai dengan debu-debu halus.

PHANTOM PAIN || TERBIT || [PENERBIT GUEPEDIA]Where stories live. Discover now