13

920 171 4
                                    

junkyu pulang kerumahnya setelah selesai bekerja di toko buku. kali ini energinya masih sangat banyak, biasanya dia setelah pulang bekerja akan merasa sangat lelah dan akan mengantuk. tapi kali ini rasanya masih banyak tenaga.

saat sudah sampai didepan rumahnya, junkyu dikejutkan dengan haruto yang menunggu diteras rumahnya sambil memegang sebuah kunci ditangannya. junkyu mengucek matanya, mungkin dia hanya berhalusi nasi.

namun melihat haruto yang berjalan kearahnya, membuatnya mematung ditempat karena itu benar-benar haruto. pria itu tersenyum senang melihat junkyu.

"kenapa lama sekali pulangnya?" tanya haruto sambil melipat kedua tangannya didepan dada. junkyu menganggaruk dagunya yang tidak gatal, berusaha menjawab pertanyaan haruto.

"aku baru saja pulang kerja, jadi pulangnya lumayan subuh seperti ini" jawab junkyu sambil mengalihkan pandangannya dari haruto.

"inilah kenapa kamu bisa jatuh sakit, tidak tidur dan bekerja seharian penuh. apa tubuhmu tidak merasakan pegal sama sekali?" haruto menarik tangan junkyu untuk ikut dengannya.

"hei! kamu sendiri sedang apa kerumahku?" haruto berhenti melangkah tapi tangannya masih menggenggam lengan junkyu dengan erat. "jangan bilang─"

"aku harap kamu tidak lupa, aku benar-benar serius mengatakannya" junkyu melepas tangannya yang digenggam haruto dan menghela nafasnya berat.

"aku tidak mau. selagi aku punya rumah, untuk apa aku tinggal dirumahmu? lagi pula, apa orangtuamu tidak marah kalau membawa seorang gembel sepertiku kesana?" ucap junkyu sambil mengejek dirinya sendiri. haruto yang mendengar itu merasa sedikit kesal, junkyu ini hobi menjelekkan dirinya sendiri ya?

"pertama! orangtuaku tidak akan pernah pulang kerumah. kedua! aku tidak pernah keberatan membawamu atau merawatmu dirumahku. ketiga!─"

"ah sudalah, aku tidak punya waktu untuk bicara padamu tentang hal-hal seperti ini. lebih baik kamu pulang dan tidur" usir junkyu, namun haruto memaksanya untuk ikut.

"jangan bersikap seolah-olah tau segalanya tentangku, junkyu" haruto berucap seperti itu karena dia merasa kesal. tidak ada yang pernah tahu perasaannya. sekalipun ada yang tahu, dia tidak berpikir orang itu akan paham tentang segalanya.

"aku memang tidak pernah tau kehidupanmu dan tidak akan pernah ingin tau" junkyu masuk kedalam rumahnya, meninggalkan haruto yang masih berdiri didepan rumahnya sambil menatap punggungnya yang menghilang dari pintu.

"kamu juga sebenarnya sama sepertiku, kenapa tidak mengakuinya saja?"

***

hyunsuk merebahkan dirinya diatas kasur. matanya menatap langit-langit kamarnya sambil memikirkan jihoon, dan adiknya yoobin.

dia memang salah karena lupa menjemput jihoon, juga salah karena tidak tahu yoonbin keluar rumah tanpa sepengetahuannya.

hyunsuk menghela nafas kasar, dia benar-benar tidak menyangka yoonbin mengantar jihoon pulang. hyunsuk hanya merasa ada sesuatu yang tidak baik.

dia membayangkan yoonbin yang tertarik kepada jihoon dan hendak mengambilnya dari dia. tapi berpikiran negatif kepada saudara seperti itu, bukankah sudah sangat kelewatan?

hyunsuk mengacak rambutnya kesal. dia bingung harus apa? karena jihoon pasti kesal padanya karena telat menjemput. tapi hyunsuk berdoa dengan amat sangat tekun kepada tuhan meminta agar jihoon tidak marah padanya.

tapi entahlah. hyunsuk pikir itu adalah hal konyol yang seharusnya dia lakukan, tapi tidak tahu akan berbuah atau tidak?

drrt drrt

hyunsuk mengambil ponselnya diatas nakas, melihat panggilan masuk dari jihoon. astaga, kenapa jihoon menelpon disaat yang tidak tepat? hyunsuk takut jihoon marah, sungguh!

"halo, hoonie?"

"kenapa kamu belum tidur?"

"ah.. itu, aku pusing memikirkan tugas. jadi belum mau tidur" bohong. itu adalah sebuah kata yang mendeskripsikan isi pikiran hyunsuk sekarang.

"istirahat dulu, sukkie. nanti kalau kamu sakit bagaimana? aku kan jadi khawatir lagi"

hyunsuk menghela nafas panjang, mungkin ini sebagai tanda jihoon tidak marah padanya? ya, setidaknya jihoon menelpon dan menanyakan dirinya saja sudah cukup melegakan.

"baiklah, aku akan tidur setelah ini. kalau kamu sendiri? kenapa belum tidur, hm?"

"aku memikirkanmu"

to be continue!

sunrise [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang