18.CILASKAR

765 56 0
                                    

Happy Reading

Ada yang berbeda hari ini, terpaksa Cila harus berangkat sekolah sendiri. mungkin karena balapan kemarin Laskar jadi demam. Pagi-pagi Cila sudah menyiapkan bubur dan membawanya ke kamar.

"Aku tinggal dulu yah Las, " pamit Cila.

Cila tidak tega meninggalkan Laskar seorang diri di rumah, tapi untung ada Hana. Selesai sholat subuh Hana menelpon Cila, menanyakan kabar mereka. Feeling orang tua memang tidak pernah salah.

Hana menyuruh Keyra untuk menemani Laskar, karena kebetulan Keyra datang, lebih baik dia menyuruh anak sulungnya itu.

"Ngga usah ke sekolah, di sana ngga ada aku. Nanti ada yang gangguin kamu, " ujar Laskar.

Cila melihat wajah Laskar yang pucat. "Tenang aja, ngga akan. Lagian ada Salwa, ada Allah juga. "

"Tapi kalau Rara gangguin kamu lagi gimana? " tanya Laskar.

"Yang mau dijagain untuk saat ini, itu kamu. Bukan aku, " ucap Cila.

"Yah udah, kamu ngga usah sekolah, kamu jagain aku aja, " tambah Laskar.

Cila geli sendiri mendengar Laskar barusan, ternyata kalau Laskar sakit manjanya sudah tidak tertolong.

Laskar jadi bingung sekarang, kalau pergi nanti kesannya kayak lawan suami, tapi kalau ngga pergi dia akan ketinggalan pelajarannya. Baiklah Cila tidak akan pergi.

Akhirnya Cila duduk di kasur, tepatnya di samping Laskar. Cila menaruh tangannya di dahi Laskar. "Masih panas. "

Laskar memegang punggung tangan Cila yang berada di dahinya dan menggenggam erat tangan itu.

"Ngga jadi pergi? " tanya Laskar.

"Ngga jadi, " putus Cila.

Tok tok tok

Suara pintu terdengar, sepertinya ada yang datang, Cila melepaskan tangannya dan turun untuk membuka pintu.

"Assalamualaikum." Keyra datang bersama Brian.

"Waalaikumsalam kak, silahkan masuk, " perintah Cila.

Keyra masuk dan langsung pergi ke kamar Cila. " Cil, kenapa belum berangkat ke sekolah? "

"Itu, Laskar suruh jagain, " jawab Cila polos.

"Ah, dia itu cuman lebay Cil, " tambah Brian.

Keyra, Brian dan Cila masuk kedalam kamar, dan mendapati Laskar yang duduk di tepi ranjang sambil memijat kepalanya.

"Biarin istri kamu sekolah, " ucap Keyra to the point.

"Ngga bisa, kalau Cila pergi siapa yang jagain aku," sahut Laskar.

"Lebay lo jadi cowo, " ejek Brian.

Bagi Keyra, ini bukan hal baru, Laskar memang begini jika sakit, manjanya semakin meningkat. Keyra yang perempuan saja tidak semanja Laskar saat sakit, memalukan.

"Bukan adek aku, " sahut Keyra mengangkat tangannya.

"Kak Keyra kan hamil, dia ngga bisa jagain aku, " sahut Laskar lagi.

"Sini, biar abang yang jagain lo. Cil, lo berangkat sana! biar nih bocah, gue yang urus! " sahut Brian.

Cila seperti menimbang-nimbang antara pergi atau tetap tinggal, tapi Keyra meyakinkan Cila. "Udah Cil, pergi aja. Kita bakalan jaga suami kamu. "

"Yah udah, aku pergi. Kasar! selesai makan jangan lupa obatnya .Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Cila akhirnya pergi dari sana. Cila mengendarai mobil Laskar, tidak perduli dengan orang-orang yang nantinya akan melihatnya memakai mobil Laskar. Cuman mobil dan motor kendaraan yang ada di rumah mereka. Cila tidak mungkin memakai motor Laskar yang besar itu.

CILASKARDonde viven las historias. Descúbrelo ahora