ZELERA 1

148 61 329
                                    

Happy reading!
Enjoy to story!
-
-
-
-
-

Jangan lupa vote, dan komennya.

******

Prangg!!

"Diam!!"

"Apakah ini contoh yang kalian berikan padaku?"

"Cukup untuk pagi ini, jangan rusak mentalku hari ini!"

Seorang gadis, siapa lagi kalau bukan Zemira Grizelle Chalondra, gadis berwatak dingin, namun sayangnya cantik.

"Ingat, Zemira! Disini kamu hanya menumpang hidup!" perkataan itu benar-benar bagai jarum yang menusuk di dadanya.

"Akan ku ingat selalu," Zemira tersenyum getir, mendengarnya. Ia hanya di anggap sampah.

Zemira melangkahkan kakinya keluar rumah tanpa sarapan dengan menggendong tasnya.

"Cukup, jangan ada tetesan lagi pagi ini, hari ini harus berjalan baik," gumam Zemira memberikan semangat pada dirinya sendiri.

"Neng, mau diantar neng?" tanya supir pribadi di rumah Zemira.

"Gak usah pak, biar Zemi naik bis aja," balasnya.

Zemira pun berjalan keluar pekarangan rumah, dan kebetulan rumahnya berada di pinggir jalan.

Siapa bilang ia akan naik bis, Zemira akan berjalan kaki menyusuri jalan menuju sekolahnya. Jika kalian berfikir ia tidak memiliki uang, salah ia banyak memiliki uang. Ia hanya ingin menikmati suasana jalan raya saja.

Ia berjalan dengan wajah datarnya, bahkan banyak orang berlalu lalang yang menatapnya kagum, gadis secantik Zemira berjalan kaki tanpa malu sedikitpun.

Namun tiba-tiba saja motor sport berwarna hitam melintas kencang membuat genangan air yang berada dekat dengan Zemira terciprat ke arah Zemira membuat seragamnya kotor. Membuat Zemira terdiam melamun.

Motor itu pun berhenti tepat 3 meter di depannya. Sang pemilik motor turun menghampiri Zemira.

"Sorry-sorry, gue gak sengaja, gue buru-buru tadi," suara bariton seorang laki-laki melenyapkan lamunan Zemira.

"Duhh, baju lo kotor, maaf ya gue beneran gak sengaja. Ayo ikut gue biar gue bantu bersihin," cerocosnya tanpa henti.

Heran kok ada gitu sekarang cowok yang cerewetnya minta ampun, di sekolah author aja nih ya cowoknya itu pada cuek semua rata-rata, ya mau gimana lagi spek bidadari jatuh dari pohon mah lewat. Negur juga kalau lagi ada butuh doang, huhu nasib cewek rumahan. Wkwk

"Gapapa," ucap Zemira singkat dan langsung meninggalkan laki-laki tersebut, membuat laki-laki itu menatap tak percaya.

"Aneh, biasanya cewek kalau gitu, pasti marahnya panjang lebar. Ini kok beda ya," herannya pada dirinya sendiri.

Namun tidak tinggal diam laki-laki itu segera menyusul Zemira.

"Tunggu sebentar woi, ehh btw lo anak Prima Bangsa kan? keliatan soalnya dari seragam lo. Dan kebetulan gue murid baru di sana, gimana kalau pergi bareng aja, gue sedikit lupa jalan," ucap laki-laki tersebut yang baru menyadari seragam yang mereka pakai sama hanya berbeda di celana dan rok saja.

"Lurus, belok kanan, simpang 3 belok kiri," balas Zemira. Kesal tentu saja, ia ingin hanya sendiri berjalan, tidak ada yang mengganggu, namun laki-laki di sampingnya ini malah membuat masalah.

"Duhh, jangan bikin bingung deh, udah ayok bareng aja," ucapnya dengan menarik tangan Zemira. Membuat Zemira spontan ikut tertarik.

Zemira menarik nafasnya pelan, kemudian menatap tajam tangan yang berada di genggaman laki-laki menyebalkan itu.

D.E.T.I.KWhere stories live. Discover now