EP 6. Adaptasi

32K 2.2K 36
                                    

Makasih banyak udah suka sama cerita ini, dalam sehari animo cerita ini lumayan banyak dan pada antusias...

Aku happy🥰

Sorry kalo part awal sampe part 5 masih acak-acakan. Karena author gercep pengen cepetan publish hehe

Selamat membaca😊

Dua minggu berlalu Lingga tinggal di Bandung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Dua minggu berlalu Lingga tinggal di Bandung. Rumah baru yang dibeli bos barunya ini berlokasi di pinggiran kota sehingga masih terasa suasana perkampungan.  Sekitar kurang lebih setengah jam bila ingin ke Dago dan ke beberapa mall-mall terhits di Kota Bandung. Di sini terhindar dari macet, lampu merah dan tidak ada satu jalur. Tapi akses aplikasi ojol, makanan siap antar sangatlah mudah. Tak seperti perkiraaan dirinya yang akan tinggal di perkampungan daerah terpencil. Sangatlah berbeda dengan lingkungan di perumahan elit milik bosnya dulu, Bu Laila.

Di sini, jarak antar rumah berdampingan sehingga saling bertukar sapa, obrolan basa-basi seperti: "Habis dari mana?", "Mau kemana?", "Sini mampir dulu," dan obrolan basa-basi lainnya yang sudah menjadi adat kebiasaan. Tak heran jika isu apapun cepat tersebar. Namun dibalik itu semua, para warga saling gotong royong, entah itu opsih kerja bakti, perayaan agustusan bahkan maupun menengok orang yang sakit. Di rumah Bu Laila boro-boro, wajah tetangga sebelah saja tidak kenal walau sudah tinggal dua bulan.

Dari sini, Lingga bisa menilai jika kondisi finansial Pak Radit tidak sekaya suami Bu Laila. Dia jadi berpikir jika alasan lain perceraian mereka adalah masalah finansial. Lingga tahu betul gaya hidup Bu Laila sangatlah royal. Dan dia baru tahu jika gaya hidup Pak Radit begitu sederhana. Tapi, bukan maksud dirinya membanding-bandingkan kekayaan antara Pak Radit dan suami Bu Laila, Lingga hanya sekedar mengamati saja sebagai pelajaran hidupnya nanti jika mencari pendamping hidup. Modal cinta saja nyatanya tidaklah cukup. Tapi bukan berarti semua harus dibeli dengan uang. Dia hanya menilai jika menikah nanti harus betul-betul memahami dan menghargai profesi dan penghasilan dari calon suaminya.

"Teh Lingga itu ada anak-anak koas, katanya mau ketemu Dokter Radit. Sekalian mau nyerahin berkas katanya," lapor Elis secara rinci.

"Pak Radit, Eh.. Dokter Raditnya lagi seminar ke Garut."

Pasti sengaja tuh orang gak bilang. Kasihan kan mereka udah pada jauh-jauh dateng ke sini. Cerocos Lingga dalam hati.

"Terus gimana? Kasihan pada nunggu." Balas Elis agak telmi aka telat mikir alias agak lemot. Seharusnya tanpa disuruh, para anak koas itu dipersilahkan masuk dahulu. Tapi Si Elis malah membiarkan mereka menunggu di teras.

"Ya suruh masuk dulu Elissss .... Ya Allah... kasihan pada berdiri." Ujar Lingga geregetan setengah emosi.

"Ii..ya Teh." Sahut ART itu yang ketakutan terkena omelan pedas.

"Tawarin dulu mau minum apa, terus ambil berkasnya. Biar entar saya yang simpenin."  Ujar Lingga yang sedang kerepotan menina-bobo baby Riza.

LINGGA - The Substitute Mother (END)Where stories live. Discover now