Chapter 9 - Mengikhlaskan

1.4K 260 25
                                    

Mikey menepuk pundaknya, "kau bodoh ya, takemichi."

"Aku tidak mungkin memukul perempuan," lanjutnya.

"Eh?!"

--------

Hina membungkukkan badannya ke Mikey, "Maafkan aku!" Gadis itu minta maaf atas kejadian penamparan tadi.

Sementara itu Mikey tersenyum seraya mengusap pipinya, "itu tak masalah, tamparan yang bagus," ucapnya lalu mengacungkan jempolnya.

"Tetapi ingat! Jangan menampar seseorang seenaknya, akan bahaya jika orang itu tak terima, mengerti?"

"Ba..baik!"

(Name) yang sedari tadi diam memperhatikan mulai berjalan dan berdiri tepat di depan hina. "Tadi itu sangat hebat," Pujinya.

Hina terkekeh canggung. Ia sedikit malu dipuji oleh orang lain, "itu memalukan, tapi terimakasih."

(Name) tersenyum, "Kita sekarang berteman ya?"  Sahutnya tiba tiba. Tentu saja, jika gadis itu berkata seperti itu dia tidak akan menerima penolakan.

Hina menjadi sedikit linglung, "eh?? tiba tiba??"

"Namaku (Name), Ayo kesana! aku ingin mengobrol denganmu." Ucapnya berniat menggeret hina setelah itu. Tetapi saat ia ingin meraih tangan hina, pergelangan tangannya dicekal duluan oleh Mikey.

"Tunggu Nee san! Bukankah kau ikut denganku?!"

(Name) menatap datar Mikey, "Telpon saja, aku akan menyusul mu," ucapnya langsung menarik pergi hina entah kemana.

Ini terjadi terlalu cepat. hina tak bisa memprosesnya, gimana tak bingung? Secara tiba tiba ia di bawa oleh orang yang baru ia kenal.

"Ehh.. (Name) chan! Tunggu bentar!!"

(Name) hanya melirik sekilas, ia pura pura tuli saat mendengar teriakkan hina. "Ulangi lagi, aku tak bisa mendengarnya," ucapnya lebih ke mengeledek.

Sudut bibir hina berkedut kesal, 'Gadis ini sedikit menjengkelkan.'

Takemichi yang barusan selesai berbicara dengan draken segera sadar saat ia melihat hina tak ada di sekitarnya. Lalu segera matanya melihat seluet (Name) menarik hina entah kemana.

"Eh (Name) san!? Kau ajak kemana hina?!!" Teriaknya.

Takemichi terlambat, (Name) dan hina sudah menghilang duluan.

Mikey mengalungkan lengannya di leher takemichi dan menepuk nepuk bahunya menenangkan. "Jangan khawatir takemicchi, dia itu kuat. bahkan ia bisa melawanku, tapi tentu saja aku yang menang," ucapnya bangga.

Takemichi menghela napas lega. "jadi begitu..."

'ia bahkan diakui oleh Mikey kun, sepertinya sangat kuat," batinnya.

--------------

(Name) menyeret hina sampai di sebuah taman yang tak jauh dari SMP Mizo.

hina mengerutkan dahi heran, "Taman?"

(Name) memiringkan kepalanya, bukankah tempat ngobrol yang paling enak di taman? Batinnya. Gelisah karena merasa hina tak suka, akhirnya ia bertanya. "Ada masalah?"

Hina segera menggeleng kaku, "tidak tidak, disini cukup bagus."

"Begitu ya..," ucap (Name) sedikit lega. Segera ia duduk di kursi taman. "kemarilah," tanganya menepuk nepuk tempat kosong disampingnya.

"Baik."

Hembusan angin menyapu kulit wajah kedua orang gadis itu. (Name) memejamkan matanya sejenak menikmati semilir angin.

Glitch - (Tokyo revengers X Reader) (Discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang