11. Megumi, kenapa kau lepas baju disini ?!

1.1K 130 18
                                    


Hari ini ulang tahun Megumi dan Yuuta sudah menyiapkan hadiah untuk adik kelasnya itu.

Satu-satunya masalah kali ini adalah dia bingung bagaimana harus memberikannya. Yuuta mencoba memikirkan apa yang bisa dikatakan lewat telepon, atau bahkan melalui teks untuk memberi kejutan, tetapi tetap tidak bisa memikirkan rencana yang baik. Dan hadiah kali ini benar-benar......

Ah, dia tidak tahu bagaimana cara memberikannya. Tidak mungkin dia mengatakan dia memikirkan Megumi saat melihat hadiahnya kan ?

Bagaimana jika Megumi merasa aneh menerimanya?

Kenapa sih dia mengikuti saran Hina untuk memilih hadiah seperti ini........

Yuuta menggelengkan kepalanya. Daripada memikirkan berbagai kemungkinan buruk yang mungkin tidak akan terjadi, dia pikir lebih bijaksana untuk memberikan hadiahnya ke Megumi sendiri. Dia berharap tidak akan ada rasa canggung di antara mereka setelah ini.

Dia segera menuju kamar Megumi sambil membawa kotak kue dan kotak kecil hadiah bersamanya. 

Dengan perlahan tangannya mengetuk pintunya.

Detik demi detik berlalu, tapi Megumi tidak menjawab. Dia bisa merasakan energi terkutuk Megumi, tapi dia tidak bisa mendengar suara apapun dari dalam.

Apa Megumi tidur ?

Yuuta sedikit khawatir dan dia akhirnya memutuskan untuk mencoba masuk. Dia memutar kenop pintu, kekhawatirannya semakin bertambah ketika menemukan pintunya tidak terkunci.

Bukannya kalau tidur seharusnya dikunci ?

Dia berusaha menahan dorongan kuat dalam dirinya untuk masuk, tetapi gagal. Akhirnya dengan perlahan, dia membuka pintunya.

Dia melangkah masuk sambil mengingatkan pada dirinya sendiri untuk menceramahi Megumi nanti. Bagaimana bisa adik kelasnya tidak mengunci pintu saat tertidur. Bagaimana kalau ada orang yang berniat jahat masuk !

Yuuta meletakkan kotak kue di ruang tamu dan baru saja saja memasuki ruang tengah ketika dia mendengar suara pintu terbuka.

Megumi melangkah keluar kamar dengan keanggunannya yang biasa, wajahnya tampak menagantuk. Pria itu memakai kaos putih kebesaran yang hanya menutupi sampai setengah pahanya, tidak terlihat seperti memakai celana apapun. Atau mungkin celanannya tertutupi kemeja.

Dari jauhpun, Yuuta bisa melihat paha putih mulus Megumi.

Sial.

Yuuta berdiri dengan tangan terlipat di depan dada, kemarahannya memuncak saat melihat penampilan adik kelasnya. Megumi benar-benar beruntung karena dia yang berdiri di sana, dan bukan ....orang cabul yang bisa membunuh atau menyakitinya.

Megumi sendiri melangkah ke ruangan lain, tampak belum menyadari bahwa dia tidak sendirian di asramanya. Pria itu mengambil handuk di dapur sebelum melucuti kemejanya sampai atas kepalanya. 

Yuuta mendapati dirinya tidak bisa mengalihkan pandangannya dari punggung pucat yang dihiasi luka di sana-sini dengan tahi lalat kecil di pinggang. Dan ternyata Megumi memang menggunakan celana boxer....hanya saja sangat pendek.

Terdengar suara gemerisik pakaian dan dia melihat adik kelasnya itu bergerak melepas celananya.

Wajah Yuuta merah padam.

Mengapa Megumi melepaskan pakaiannya di dapur, dia tidak tahu. Tetapi sementara dia masih bisa berpikiran bersih, dia harus berbicara kepada Megumi. Karena jelas adik kelasnya tidak tahu bahwa dia tidak sendirian.

[BL] Pacar Pura-PuraUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum