Prolog

495 72 5
                                    

Hellow Everyone~~

Di Book kali ini, Author bawakan Fanfic SSS-Class Revival Hunter ^^

Ada yang udah tau Manhwa satu ini? Udah pada baca belom? Manhwa satu ini gak kalah menarik dari Solo Leveling ^^ Bagi yang belum baca, Yuk buruan baca ^^

Jangan lupa Votenya guyss~~ dan Coment biar Author semakin semangat Updatenya ^^

Happy Reading

_________♡





Di ruangan nuansa keputihan di temani alat-alat medis. Seorang pria terbaring di ranjang pesakitan. Alat-alat medis tertancap di seluruh tubuhnya. Pria itu menderita penyakit kanker jenis terbaru di era teknologi maju seperti ini. Banyak Dokter dengan gelar tinggi menawarkan diri untuk merawatnya, namun tak satupun dari mereka yang berhasil membuat obat bagi penyakit kanker yang di deritanya.

Setiap harinya, akan selalu ada yang mengunjunginya. Entah setiap menit maupun jam, para Dokter akan selalu memantau aktivitasnya. Pasien pengidap Kanker jenis terbaru itu bernama Min Yeong-Jin, pria yang telah mendekam di rumah sakit dari umur belia sampai sekarang. Tentunya biaya pengobatan sangatlah mahal, tetapi biaya tanggungan rumah sakit Yeong-Jin telah di tanggung oleh pemerintah. Walaupun itu karena Pemerintah ingin menyelidiki penyakit yang ia derita, entah Yeong-Jin harus bersyukur atau tidak.

Sebelum dimana keadaan tubuhnya semakin melemah, Yeong-Jin menghabiskan waktunya dengan berlabuh di dunia Maya. Selain mencari informasi tentang dunia, ia menghibur dirinya dengan membaca beberapa Manhwa dan menonton filem maupun anime. Meskipun semua itu hanya menghibur sebentar, Yeong-Jin merasa bahagia sekilas. Terkadang ia melihat dari jendela ruangannya, di taman rumah sakit banyak orang salingharmonis dengan keluarganya masing-masing. Ketika ia melihat anak-anak seumurannya bercanda tawa dengan orangtuanya, seketika ada rasa sesak di dadanya bila melihat interaksi yang teramat ia inginkan.

Yeong-Jin merasa lelah dengan semuanya. Ia terkadang memikirkan bahwa hidupnya akan terus seperti ini. Penyakit parah yang entah kapan akan sembuh, melihat para Dokter yang masih belum menemukan apapun mengenai penyakitnya. Hal ini membuat Yeong-Jin menyerah akan harapan yang dulu ia miliki ketika keadaannya masih dibilang stabil.

Di samping itu juga, tidak ada orang yang menjenguknya ataupun memotivasi dirinya. Kecuali para Dokter yang menangani kondisi tubuhnya, selalu memenuhi apapun keinginan Yeong-Jin. Pria itu tidak bodoh, karena ia tau mereka menuruti permintaannya di sebabkan oleh penyakit kanker spesies baru yang mungkin tak akan ada obatnya.

Karena itu, Yeong-Jin menghabiskan waktunya dengan bermain-main di tengah masa pengobatannya. Ada banyak hal yang ia lakukan, dan ketika membaca sebuah Fanfiction. Ia memiliki keinginan untuk masuk ke dunia yang ada di dunia Maya.

Ceklek ....

Pintu ruangan terbuka, menampilkan sosok Dokter di temani dua suster masuk ke dalam. Karena kondisi fisik Yeong-Jin semakin melemah, ia tidak bisa bangkit hanya matanya saja yang bisa bergerak guna melirik sang Dokter yang tersenyum ramah ke arahnya.

"Bagaimana kabarmu hari ini, Tn.Yeong kecil?"

Yeong-Jin memejamkan matanya tiga kali. Yang artinya ia baik-baik saja. Sang Dokter lantas memeriksa selang infus sambil melempar pertanyaan ringan kepadanya.

"Apa ada kendala yang kau alami? Seperti pusing, mual, atau nyeri maupun rasa sakit di suatu tempat?"

Yeong-Jin memejamkan matanya dua kali yang artinya tidak. Sang Dokter mengangguk sambil menuai pena di tablet data pasien yang ia pegang lalu menyerahkannya pada sang suster di sampingnya.

"Baik, saya akan menyuntikkan imun kedalam infusmu." Dokter itu tersenyum kecil sebelum mengambil jarum suntik yang telah berisi cairan di nampan yang di pegang oleh suster di sebelahnya.

Yeong-Jin menggulirkan manik matanya. Menatap ke depan dimana layar tv besar menampilkan chapter terbaru dari serial Manhwa yang paling ia sukai akhir-akhir ini.  Bergulir secara otomatis dengan pelan, tentunya mudah ia baca. Ketika ia merasakan cairan infus mulai mengalir masuk ke dalam pembuluh darahnya, Yeong-Jin merasakan kelopak matanya memberat.

Dokter di sampingnya menatap tubuh ringkih di hadapannya. Yang telah ia rawat sejak ia menjabat menjadi dokter di rumah sakit bergengsi ini.

Dengan bibir yang sedikit bergetar, ia mulai berbicara pada Yeong-Jin dengan pandangan sedih.

Yeong-Jin masih berusaha menjaga kesadarannya. Namun kedepannya semakin ia berusaha semakin ia tidak bisa menjaga kesadarannya. Ketika kelopak mata itu hampir tertutup. Ia mendengar sayup-sayup suara dengan jelas.

"Maaf Yeong kecil... Penyakitmu sudah tak ada harapan. Dari pihak rumah sakit memutuskan untuk memberimu serum 'meninggal tanpa rasa sakit'." Dokter dan para suster membungkuk dengan rasa hormat ke arah ranjang Yeong-Jin.

Sebelum terpejam dengan sempurna. Yeong-Jin tersenyum pedih di balik alat bantu pernafasannya.

'Aku sudah tidak perduli. Pada akhirnya aku akan mati.' Batinnya sebelum mata indah itu terpejam dengan sempurna.

TIIIIIITTTTTTTT!

°




°





°







°







°








°







Yoshhhhh apa ada yang tertarik baca fanfic SSS CLASS SUICIDE  ?

Semoga kalian betah membaca disini ^^ jangan lupa Vote dan Coment~~

✨✨✨✨

I Get System a Bring Reality [SSS-Class Revival Hunter]Where stories live. Discover now