04

379 70 69
                                    

Yoshi menggeliat kecil saat terbangun dari tidurnya yang lena, rasanya sudah lama dia tidak tidur lena begini setelah kemalangan tu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yoshi menggeliat kecil saat terbangun dari tidurnya yang lena, rasanya sudah lama dia tidak tidur lena begini setelah kemalangan tu.

Dia bukannya tak nak tidur tapi setiap malam mereka dikejutkan dengan Mashiho yang selalu cuba untuk membunuh diri.

Tapi nampaknya semuanya baik baik saja sejak mereka tinggal di apartmen Keita ni

"Asahi..."

Berkerut dahi Yoshi menatap Asahi yang sedang duduk memeluk lutut di atas katilnya dengan badan yang bergetar hebat.

Wajah sepupunya itu nampak pucat dengan mata yang merah.

"Ada apa ni?"

Soal Yoshi sambil mendekat ke arah Asahi. Pemuda Hamada itu menatapnya dengan sorot mata yang bergetar.

"Yoshi, malam tadi...kau ada dengar sesuatu tak?" Soal Asahi pada Yoshi yang dibalas gelengan ragu ragu dari lelaki itu.

Asahi merempat hujung bajunya pelan, cuba untuk bertenang. Semalam dia benar benar tidak boleh tidur...

Suara jeritan kesakitan dan juga jeritan pertolongan masih terngiang ngiang di kepalanya sepanjang malam.

Hingga pukul 3 pagi bunyi jeritan itu berhenti tapi jantung Asahi masih lagi berdenyut kencang.

"Hei, Asahi. Ada apa ni?"

Soal Yoshi khawatir melihat wajah Asahi yang semakin pucat.

Asahi tersenyum kecut.

"Tiada apa apalah."

Ucap Asahi sebelum bangun dari posisi duduknya lalu berlari keluar dari bilik yang dikongsi mereka berdua.

'Anggap saja aku tak pernah dengar apa apa malam tadi.'

Batin Asahi.

....

"Keita hyung...kedai runcit tu tak jauhkan?"

Soal Haruto sambil memakai kasutnya, dia memandang Keita yang sedang menilik senarai barang di samping rak kasut.

Jadi ceritanya, barang dapur habis jadi Haruto menawarkan diri untuk menemani Keita ke kedai sedangkan Asahi dan Yoshi keluar cari kerja untuk sementara waktu.

Mashiho pula berkurung di dalam bilik, seperti biasa.

"Tak sangat, dekat saja. Jomlah."

Ucap Keita sebelum membuka pintu apartmennya, mereka berdua menuju ke arah tangga untuk keluar dari bangunan ini.

Deg.

Anak mata Keita tidak sengaja bertemu dengan seorang lelaki yang sedang menuruni tangga dengan sebuah plastik sampah di tangan.

[✓] Close your eyesWhere stories live. Discover now