8.

2.3K 403 43
                                    

Jisung tersadar akan lamunannya itu langsung menjauh dari Sungchan dan pergi dari kamar.

Gimana ya, rasanya mau menghilang dari bumi aja. Malu banget.

Sungchan sendiri masih terdiam membeku ditempat mengulamg kejadian yang baru saja terjadi.

Apa itu? Ciuman pertamanya adalah ketidak sengajaan.

"Kok nagih ya," gumamnya.

Langsung tersadar akan gumamannya lalu melihat ke sekeliling mencari keberadaan Jisung.

Dan akhirnya berjalan keluar dari kamar meninggalkan Myunji yang tertidur disana.

Untung aja Myunji tidur jadi gak liat kejadian itu.

"Ji, kamu dimana?" tanya Sungchan sambil mencari keberadaan Jisung.

"Yaampun ketemu juga akhirnya, ngapain ngumpet deket gagang lampu ji"

Geli sendiri melihat Jisung bersembunyi seperti itu.

"Anu, aku malu," sambil menutup mukanya menggunakan kedua tangannya itu.

"Sini Ji, aku mau ngomong," lalu menarik lembut salah satu tangan Jisung menuju sofa.

Tiba-tiba ekspresi Sungchan berubah, bukan ekspresi sih hanya hawa yang berada di sekitar tiba-tiba, menggelap(?) Apa mungkin di luar mendung?

"Tanya.. apa kak?"

"Jawab jujur ya, maaf juga kalo nyangkut pribadi kamu," Jisung yang penasaran pun mengangguk ragu.

"Kenapa?"

"Kamu dah punya tunangan?"

Kaget tiba-tiba kakak kelasnya menanyakan itu, apalagi intonasi suaranya menjadi datar. Jisung terdiam sesaat.

"Tau dari mana?" tanya Jisung yang bingung dengan keadaan saat ini, gatau harus apa.

"Jadi beneran ya?" Sungchan menunduk lesu.

Entah mengapa Jisung jadi merasa bersalah, lalu memegang kedua bahu kakak kelasnya itu.

"Enggak kak biar aku jelasin dulu,"

"Oke," menunggu penjelasan dari Jisung.

Jisung mulai melepas tangannya dari bahu Sungchan. Lalu menghela napas sejenak.

"Tapi jangan di potong ya," Sungchan hanya menjawab dengan anggukkan dan senyum tipisnya.

"Jadi, pas aku masih SMP kalo enggak salah aku udah di jodohin sama orang tua aku, pertamanya sih nolak terus dipaksa dan kita disuruh langsung tunangan di awal ketemu itu."

Gila, umurnya masih kecil udah di jodohin langsung tunangan lagi.

"Emang orang tuaku gila, aku juga nganggep begitu kok," ucap Jisung yang memandang Sungchan yang menatapnya itu.

"Awal tunangan di suruh deket biar kenal satu sama lain, dia friendly jadi kita gampang deket baik, suka bantuin aku. Sampe dimana aku udah mau terima perjodohan itu"

Jisung menghela napasnya dalam-dalam, Sungchan melihat tingkah laku orang di sampingnya hanya diam. Tidak berucap sama sekali.

"Hah, sampe dimana aku ditelepon sama mama, dia tunanganku itu kecelakaan. Terus aku dateng keruma sakitnya, dan dapet kabar dia udah gak ada."

"Ah jadi gitu, maaf ya Ji. Aku ngingetin kamu lagi ya?" merasa bersalah menanyakan hal yang membuat Jisung-nya itu sedih.

"Gapapa kok kak, sekalipun kakak gak ngingetin pun aku juga masih inget," sambil tersenyum.

"Jadi, foto yang ada di ig itu.. kenanganmu ya?"

"Oh, kakak tau dari sana toh, pantesan."

Sungchan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu sambil meringis.

"Maaf hehe."

"Gapapa orang yang upload waktu itu tunanganku, katanya kenang-kenangan eh beneran kenang-kenangan,"

Jisung menjadi sendu, dia sangat merindukan orang itu.

"Yaudah lain kali kita ke pemakamannya buat nengok,"

Jisung langsung menoleh dengan mata yang berbinar-binar.

"Beneran kak?"

"Iya, sayangku." jawab Sungchan sambil mencubit gemas pipi Jisung.

"Apasih, sana mandi hush hush aku mau buat makan," usir Jisung.

"Iya-iya, tapi cium dulu," sambil mendekatkan wajahnya ke Jisung.

"Kakak mau, pake tangan atau pake kaki?"

"Pake mulut dong," goda Sungchan.

"Beneran minggir nanti aku gebuk nih kalo gak minggir."

"Ck, minta cium aja galaknya sampe kayakk gitu."

Kata Sungchan dengan cemberut lalu pergi menuju kamar mandi dikamar.

Jisung melihat itu hanya menggelengkan kepalanya.

"Bisa gila lama-lama, aku jadi patner Kak Sungchan."

***
"Nonton frozen aja kak!" usul Jisung dengan semangat.

"Ji, waktu itu kamu udah gantian dong," Sungchan bosen dangan tontonan Jisung yang tidak ganti-ganti dan tetap berpendirian teguh.

"Gak mau frozen aja ada Anna nya," keukeuh Jisung.

Dasar bucin frozen, eh maksudnya anna.

"Yaudah nih terserah deh aku mau main sama Myunji,"

Sambil memberikan remot televisi itu pada Jisung langsung menerimannya lalu menunduk.

"Kak."

"Hem?" sahut Sungchan yang duduk di karpet itu bersama Myunji.

"Kakak ngambek?"

"Siapa? Enggak," jawabnya.

"Tuhkan ish ngambek," lalu mendekat kearah dua orang itu dan duduk di samping Sungchan.

"Enggak Ji, aku gak ngambek sana nonton aja."

Bukannya nurut malah Jisung tambah cemberut.

Kok aku diusir sih? batinnya kesal, sebenarnya disini yang ngambek siapa coba.

"Beneran nih ya kak?"

"Iya sayang, eh apa aku ngambek aja biar di turutin?" tanya Sungchan pada Jisung.

"Turutin? Apa?" bingung dengan kata-kata Sungchan.

"Cium," Sambil mengarahkan jari telunjuknya pada pipi kanannya itu.

Dan langsung mendapat geplakkan sayang dari Jisung.

"Kakak kok jadi gila habis ciuman itu sih,"

"Iya soalnya bibirmu buat kakak mabuk jadi nagih."

"Tuh kan makin ngelantur gak jelas, nyebelin."

Berdiri berjalan dengan menghentak-hentakkan kakinya di lantai, kesal dengan sikap Sungchan saat ini.

Dan memilih untuk menonton film kesukaannya, dengan muka yang masih cemberut dan pipinya di gembungkan.

"Hihihi.. maa, hihihi"

"Iya mamamu lucu kan kalo lagi ngambek," kekeh Sungchan pada Myunji yang melihat tingkah mamanya itu.

"Ppaa, nii"

"Uwah, pinter liat nih papa bikin pesawat"

Dan malam itu Sungchan berhasil membuat Jisung kesal, gimana ya menggoda Jisung itu kesenangan tersendiri apalagi kalo godanya bareng Myunji.

Tbc.

Gemas sekali pasangan duoble-sung ini~~

Patner Tugas ; 2sungWhere stories live. Discover now