17.

2K 304 36
                                    

Hari ini Jisung berinisiatif buat kue kering, biar gak bosen dan juga biar ada yang bisa di cemil.

"Kak cobain deh," menyuapi Sungchan satu buah kue kering yang sudah matang itu.

"Gimana enak gak? Aku buatnya pake resep dari internet kalo gak enak-"

"Ini enak kok, apalagi ini yang buat kamu jadinya enak banget," mengacungkan dua jempol tangannya sambil tersenyum kearah Jisung.

Ayolah Sungchan, sehari saja kamu tidak usah menggoda Jisung bisa gak sih?

"Aku tanya serius kalo gak enak gapapa namanya juga baru pertama kali masak kayak gini," ucap Jisung.

"Serius kok ini enak banget kalo gak percaya coba aja sendiri," balasnya.

Jisung menatap Sungchan sejenak mengangguk percaya, "okelah"

Dia menaruh kue-kue itu ke piring, lalu membawanya ke ruang tamu, gak lupa sebelumnya beresin kekacauan didapur.

"Eh? Kak, Myunji dimana?" tanya Jisung yang dari tadi tidak melihat tanda-tanda keberadaan Myunji diruang tamu.

Soalnya tadi pas buat kue masih kedengeran ocehan suara Myunji lagi main sama Sungchan.

"Hm? Ini ngikutin kamu dibelakang," menunjuk di bagian belakang Jisung.

Jisung langsung menoleh ke belakangnya, dan benar aja Myunji lagi merembet pelan-pelan di sofa. Astaga anak ini untung saja tadi gak ketendang sama Jisung.

Segera ia menggendong anak itu,

"Astaga adek, lain kali jangan di dibelakang dong kalo ketendang gimana?" tutur Jisung dibalas celontehan gak jelas dari Myunji.

Jisung hanya tersenyum sambil menarik pelan hidung mungil Myunji,

"Eh, jadi Ji," kata Sungchan menggantung.

Dia mendudukan dirinya disofa sambil mengambil satu kue kering itu.

"Aku orang pertama yang nyicipin kue buatanmu dong?" sambungnya lalu melahap kue kering itu.

Setelah dipikir-pikir benar juga kata Sungchan, seumur-umur baru kali ini Jisung membuat kue.

"Iya," jawabnya Singkat lalu ikut duduk disofa dengan Myunji dipangkuannya.

"Maa.." rengek Myunji meminta untuk diturunin dari pangkuan itu, Jisung pun nurutin kemauan Myunji dan menurunkannya di karpet.

"Jadi, ini spesial dong buat aku kan aku orang yang pertama kali kamu suruh coba."

Sambil mendekatnya dirinya pada Jisung dengan wajah berseri-seri yang ditatap mengeryit jijik tapi gak sepadan sama mukanya yang sudah memerah padam itu.

"Manis banget sih, ayo pacaran aja!"

"Apaan, cuma kue." balas Jisung mendorong tubuh Sungchan sedikit menjauh soalnya udah salting banget.

Ini pasti Sungchan lagi bercanda godain dia, gak! gak boleh dibawa ke perasaan!

"Hehe, jangan ngambek dong mama Ji," menoel-noel pipi Jisung

Jisung menghiraukan semua perkataan Sungchan dan mendekat kearah Myunji yang lagi main sendiri itu.

Kasian Myunji, papa kamu terlalu bucin sampai biarin kamu main sendiri.

"Mama Ji kok gitu sih," ucap Sungchan cemberut.

"Papa sshht.." Myunji mengarahkan jari telunjuknya ke mulut, isyarat menyuruh Sungchan untuk diam.

Jisung yang melihat tingkah Myunji langsung tertawa, "Hahahaha kasian, makanya diem kak."

"Kok kalian gitu sih, Myunji juga kan kita satu komplotan kok kamu berkhiyanat sih," masih memasang wajah cemberutnya itu.

Jisung masih ketawa gara-gara Myunji suruh diem Sungchan, ini ketawa banget sih.

Wajah cemberut Sungchan berubah menjadi senyuman meliaht Jisung yang tertawa itu membuat hatinya menghangat.

"Gak jadi marah ah, aku suka liat kamu ketawa kayak gitu."

Ucapan itu membuat Jisung berhenti tertawa dan terbatuk-batuk karena tersedak. Dengan gelagapan Sungchan memberi segelas air di meja itu pada Jisung.

"Kok bisa batuk-batuk sih Ji, makanya jangan ketawa lebar-lebar debunya jadi masukkan."

Wah wah hari ini Sungchan ingin cari gara-gara sama Jisung, salah pilih lawan kamu chan.

"Ini kakak mau yang kanan apa kiri?" tanya Jisung dengan tersenyum mengerikan.

Sungchan menatap terus Jisung lalu tersenyum, "Dua-duanya aja deh"

Dengan cepat mengecup kedua pipi gempil Jisung dan lalu berlari menuju kamar.

"Yak!" sentaknya.

Tanpa ia sadari wajahnya sudah memerah seperti tomat, Myunji yang melihat muka Jisung berubah warna jadi tertawa.

"Ma, yucuu" ucap Myunji disela-sela tertawanya. Wah Myunji sudah mulai bisa berbicara sekarang malau sepatah-sepatah.

"Adek ini mama malu tauu, kamu kok ketawa sih," kesal pada Myunji karena merasa ter-ejek.

Ini semua gara-gara Sungchan! Yang membuat pipinya memerah.

"Sini kamu mama gigit," menggendong Myunji yang masih tertawa.

Sungchan merasa keadaannya aman dia pun keluar dari persembunyiannya.

"Apa ini kalian main tapi gak ngajak-ngajak aku?"

Jisung sedikit melirik kearah orang yang baru keluar dari persembunyiannya. Lalu berbisik pada Myunji yang ada di gendongannya.

"Serbu papa!!!"

Berlari kecil kearah Sungchan, dan berakhir Sungchan jatuh terkapar dilantai dengan Myunji yang ada di atas perut Sungchan.

"Aduh aduh iya papa kalah, nyerah deh." sambil melambaikan tangannya.

"Hehe, dek Myunji hebat bisa ngalahin papa." Jisung terkikik geli.

Sungchan mendudukan dirinya lalu memangku Myunji didepan Jisung yang duduk juga.

"Myunji kamu kok cepet banget gedenya," lesu Jisung memainkan jarinya pada pipi Myunji.

"Hum, makanya kita harus banyak-banyak ngasih moment yang indah buat Myunji biar bisa senyum terus kayak sekarang" balasnya tersenyum kearah Jisung.

"Dan moment indah buat kita juga," Sambungnya dengan pelan tapi itu sedikit terdengar oleh roommate nya.

Tbc.

Myunji udah bisa ngomong nih, mama Ji dan papa Chan pinter ngurusnya :D

Patner Tugas ; 2sungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang