9. INC who's she ?

232 33 4
                                    


I think we could do it if we tried
If only to say you're mine
Sofia, know that you and I
Shouldn't feel like a crime

I think we could do it if we tried
If only to say you're mine
Sofia, know that you and I
Shouldn't feel like a crime

Lirik lagu Sofia-Clairo bersenandung pelan di mobil yang di isi oleh dua remaja tersebut, tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut mereka sejak mobil melaju meninggalkan kawasan sekolah elit.

Mereka lebih memilih mengatup bibir masing masing, membiarkan lirik demi lirik masuk dan mengalun lembut ke telinga kedua nya. Lagu sofia cukup tepat menggambarkan suasana mereka saat ini.

Ara tersentak kecil saat sebelah tangan aska terulur memijat pelan pangkal hidung nya "Pusing, hm? " tanya aska lembut

Ara bergumam pelan sebagai jawaban, memejamkan mata nya menikmati aroma mobil aska yang sangat menenangkan. Jangan lupakan gerakan selaras tangan aska di dahi nya.

Ting!

Abang Rey

Dmn? Pulng skrng!

Kerutan bingung tercetak jelas di wajah cantik nya, tak biasa nya Reyhan mengirim pesan singkat pada nya, kecuali Ryan

"Siapa? " tanya aska menarik tangan nya kembali. Seperti nya jiwa posesif laki laki itu benar adanya

"Abang" Jawab ara singkat

Aska mengangguk paham, fokus pada jalanan didepan nya. Tak lama kemudian mobil sport hitam itu berhenti di depan rumah mewah bercat abu abu.

Aska melirik ara menepuk bahu perempuan itu pelan "Lo ga mau turun? "
Sekali lagi ara tersentak, ia menatap sekitar ternyata sudah ada di kawasan rumah nya. Lebih tepat nya didepan rumah nya.

"Thanks " Ujar ara hendak turun, namun tangan nya di cekal oleh aska

"Ini ga gratis! " Ara menatap bingung "Gue kaya, ga butuh uang lo! " Sela aska saat melihat ara mengeluarkan dompet nya

Ara mengangkat alis nya sebelah meminta jawaban, laki laki itu menyeringai "Temenin gue jalan besok! "

"Ga" Jawab gadis itu cepat

"Gue ga terima penolakan! " Ujar aska dengan nada angkuh "Jasa gue udah ngantar lo pulang! "

"Terserah" Ara tampak memutar mata nya malas "Lain kali kalo ga ikhlas, ga udah so' jadi pahlawan! "

Blam!

Aska terkejut mengelus dada pelan saat gadis itu membanting pintu mobil milik nya. Mata aska menatap punggung mungil yang mulai menghilang di pagar hitam.

Sudut bibir nya terangkat, sungguh betapa manis nya gadis itu saat menampilkan wajah jengkel nya, aish!

Namun, Aska heran dengan tingkah ara kenapa sering sekali menatap dengan pandangan kosong. Jiwa penasaran aska makin terdepan mengkuak alasan di balik ara-nya berubah. Ya ara milik nya. Hanya milik allaska seorang!

***

Ara menapakan kaki nya ke teras rumah, ia melihat mobil orang tua nya terparkir rapi beserta kedua mobil abang kembar nya.

Mood ara mendadak turun saat otak nya mengulang kejadian di mobil aska. Bisa bisa nya laki laki itu tidak ikhlas mengantarkan diri nya padahal rumah mereka sangat dekat. Bahkan ia masih mendengar suara deru mesin mobil milik aska di samping rumah nya.

Helaan nafas terdengar, menepis pikiran itu laku melangkah masuk ke dalam. Suara keras Ryan menyambut indra pendengaran nya pertama kali saat masuk ke ruang keluarga

"Papa mau gantiin posisi ara sebagai putri bungsu disini ha?! " Ara mendadak berhenti di pillar ruang keluarga saat nama nya di sebut.

"Papa ga ada maksud untuk itu Ryan! "

Pandangan ara terpaku pada gadis di pelukan mama nya, tubuh gadis itu bergetar ketakutan sedangkan tangan Irvan papa nya terulur untuk mengusap lembut puncak kepala gadis asing tersebut.

Mendadak sesak dirasakan ara, ia tak munafik semesti nya ia merindukan perlakuan lembut dari kedua orang tua nya. Bagaimana dulu ia perlakukan sebagai berlian yang mudah rapuh dan pecah oleh keluarga nya. Perlakuan lembut, kasih sayang dan pelukan hangat, ia merindukan semua nya.

Ara melangkah pelan tapi pasti, suara derap langkah ara mengalihkan pandangan mereka. Tatapan ara tak lepas dari gadis itu menatap nya tajam penuh kebencian.

Ia benci orang asing !

Ryan, reyhan dan kedua orang tua nya tampak terkejut dengan kehadiran ara
"Dek" Panggil reyhan mengenggam bahu ara, namun di tepis kasar oleh nya

"Siapa? " Semua hening tak ada yang menggerakan bibir untuk menjawab pertanyaan putri bungsu keluarga mereka.

"Dia siapa ma, pa? " Ulang ara dengan nada dingin. Mata nya tersorot pada gadis asing yang malah makin mengeratkan pelukan nya.

Shit!

Ara merasakan tubuh nya panas, dada nya menjadi sesak, tangan nya terkepal serta tatapan nya berubah dingin. Semua itu tak luput dari pandangan Ryan dan Reyhan yang was was jika adik kecil mereka hilang kendali.

Cukup! Ia muak! Ara maju lalu menarik kasar tangan perempuan itu hingga pelukan nya terlepas.

Plak!

**

Hello guys! Gimana part ini? Makin absurd 😭

Maap baru muncul setelah lama menghilang! ✌

Aku lelah, sibuk, g punya waktu, dan malas mgetik. 😭

Vote !

Vote !

Vote!

Komen!

I NEVER CRY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang