15. INC Kesayangan Rafael

34 5 3
                                    

HAPPY READING

.
.
.

Pagi ini, ara telah sampai di parkiran sekolah dengan membawa motor nya, ia mengedarkan pandangan mencari tempat kosong untuk parkir.

srekk

"Oh shitt! " gadis itu mengumpat pelan, ia meringis melihat stang motor nya menggores motor hitam di sebelahnya.

"Ck! motor siapa sih?" ara menoleh ke sekitar, tapi tidak ada siapapun di parkiran, kecuali diri nya "Mana gue ada ulangan lagi, arrgh sialan "

Ara memutar otak dan mendapatkan ide. ia membuka tas milik nya dan menulis sesuatu di kertas kecil lalu menempelkan nya di motor itu.

maaf lecet, lagi buru buru. gue akan tanggung jawab

gadis itu tersenyum melihat kertas nya menempel di motor, setelah ia memberikan sedikit lem alami pada ujung kertas itu, saliva. kemudian menjauh dari tempat kejadian.

***

"Baik, Terima kasih untuk hari ini anak-anak. ibu harap tidak ada yang remedi pada ulangan kimia kali ini, Jika ada sesuai perjanjian sebelum nya akan mendapatkan surprise dari ibu, yang pasti nya sangat spektakuler. paham? " ujar bu susi mulai mengemasi barang barang nya karena bel istirahat telah berbunyi

"Paham bu" semua murid merinding mendengar kata suprise dari bibir merah guru itu, itu bukanlah hal yang baik. suprise dari bu susi seperti eksekusi mati yang menanti.

"Mau bertaruh? "

ara menoleh menatap aska "apa? "

"Nilai paling tinggi akan diberikan 5 permintaan, what do you think? " aska menaik turunkan alisnya

"Terlalu banyak" Jawab gadis itu

"Bagaimana dengan empat permintaan?" tawar aska menampilkan angka empat dengan jari nya

"Dua permintaan" ucap ara tapi di tolak langsung oleh laki laki di samping nya

"Sedikit banget, tiga permintaan? "

ara memutar mata malas "Deal! "

"Ara lo ikut kekantin? " Ara menoleh mendapati ana dan nessa yang telah berada di pintu kelas, lalu berjalan cepat untuk menghampiri mereka.

"Bye bye cantik " ucap aska dengan lambaian tangan ke arah ara, tapi malah ia mendapatkan tatapan sinis dari gadis itu 

"Sejak kapan lo jadi penggoda bro? " Suara lano menginterupsi. aska mengangkat bahu acuh

"Gue liat semenjak ara jadi teman sebangku lo, hidup lo lebih berwarna" ujar vino terkikik geli

aska melirik kedua sahabatnya "Ada kemiripan antara ara dengan dia "

"Lo selalu bilang gitu kalo lagi deketin cewe" vino berdecak "Alibi lo murahan"

"Itu cuma rasa penasaran lo yang nggak ada habis habis nya ka, cewe yang lo deketin waktu itu dan bahkan sampai pacaran sekarang apa yang lo dapetin?" Lano menghela nafas, memegang pundak laki laki itu "Lo sadar kalo mereka berbeda"

"Kali ini berbeda" aska menatap kedua sahabatnya dengan tatapan dalam meyakinkan mereka jika ia tidak salah langkah

"Jangan ara, gue suka sama dia"

Disisi lain, tiga orang gadis sedang makan di kantin dengan diselingi canda ria

ara tiba tiba mengingat sesuatu "Masih ingat nggak pas kalian bilang kalo mantan aska lagi Olimpiade? "

ana dan nessa mengangguk

"Kenapa? "

"tumben banget lo kepo" timbal ana

"Kok gue ngga pernah lihat dia disini"

"Besok" jawab nessa "Lo akan liat dia besok"

"Tapi kenapa lo ingin tau banget tentang aska? " ana menyipitkan mata nya menatap ara

namun ara tidak terintimidasi sama sekali "gue cuma nanya, ngga ada maksud lebih"

tiba tiba kantin mendadak berisik dan siswa-siswi nya mulai meninggalkan kantin

"kenapa nih?" tanya nessa melihat banyak murid yang meninggalkan kantin

"eeh mau tanya dong" ana menghentikan laju salah satu siswi "Kenapa pada keluar semua? "

"oh itu rafael ngamuk di parkiran " ujar siswi itu

"Kalo boleh tau kenapa? "

"Tanya nya sih motor kesayangan dia lecet, gue duluan ya" siswi itu berjalan keluar kantin, melihat brandalan sekolah marah mungkin daya tarik tersendiri bagi pelajar

"argh sial" ara terlihat kesal

"ada apa dengan lo? "

ara meminum jus miliknya dan berdiri dengan tergesa gesa.

"mau kemana? " ana bertanya dengan heran, maupun nessa

"gue yang lecetin motor rafael" setelah mengatakan itu, ara berlari keluar meninggalkan kedua teman nya yang kebingungan

"lo denger na? dia yang rusakin motor fael"

ana mengangguk pelan "Iya gue denger, how poor you're untuk ara"

**

"SIAPA YANG LECETIN MOTOR GUA! " Suara teriakan rafael menggema di parkiran "NGAKU ANJING?! "

Wajah fael memerah karena amarah memuncak, saat hendak cabut ia malah mendapati motor nya tergores dengan kertas kecil yang menempel.

"GUA TANYA SEKALI LAGI, INI MOTOR SIAPA HAH??! "

"Punya lo kan?! " rafael menarik salah satu laki laki dari kerumunan dengan menarik krah baju nya

"Tenang el" Ujar rey menepuk dua kali bahu sahabat nya. Reyan alucas biasa di panggil Rey

"B-bukan fael, bukan gue" jawab siswa itu dengan terbata bata

rafael melepaskan cengkraman nya dengan kasar "nggak guna"

"Kesabaran gua a--"

"itu motor gue "

sesosok cewe keluar dari kerumunan siapa lagi kalo bukan ara

"Gue akan tanggung jawab"ara membalas tatapan tajam fael "Berapa? " gadis itu terlihat mengeluarkan dompet nya

Rafael terkekeh melihat gadis di depan nya, ia tak bisa mengelak gadis itu sangat cantik dan menarik. bahkan ia tak tau kemana emosi nya beberapa saat yang lalu

"Gua nggak butuh uang lo " ara menyergit bingung, rafael berjalan mendekat

"Lo mau apa? akan gue turutin" ara tetap berdiri di tempat nya

"Good question, beb " ucap rafael tersenyum manis ia berhenti tepat di depan gadis itu , bahkan lesung pipi milik lelaki itu terlihat. Tapi ara tau senyuman itu memiki arti lain

"Gue mau lo tanggung jawab" rafael mendekatkan wajah nya pada telinga ara, lalu diam diam menyeringai "Se*ks with me, babe! "

**

Hai guyss. vote and komen untuk apresiasi nya, oh iya jangan lupa follow akun aku juga. Thanks u 💐





I NEVER CRY Where stories live. Discover now