🐣Manhattan🐣

47.9K 4.5K 267
                                    

Tiga orang pria dewasa keluar dari mobil mewah yang sudah membawa mereka dari bandara hingga sekarang berada di depan sebuah rumah. Ah mungkin tidak bisa di sebut dengan rumah, ini adalah istana.

Mansion utama keluarga Welyson, milik Ardicston Felix Davidsone Welyson. Ah bukan juga, ini masih rumah milik orang tuanya.

Namun dua paruh baya itu saat ini sedang keliling dunia. Menikmati hari tua, dan bila di tanya mereka ingin kemana. Maka yang akan mereka jawab adalah "aku ingin berbulan madu... siapa tahu akan ada baby yang akan tumbuh di sini"ucap tuan besar welyson mengelus perut milik sang istri.

Kembali di dunia nyata, ternyata di dalam gendongan salah satu pria dewasa itu terdapat hal yang aneh. Mereka berpakaian rapi jas hitam, yang di gendong adalah gumpalan selimut.

Entah apa yang berada di dalam selimut itu, semua maid dan pengawal tidak ada yang berani bertanya.

"Welcome Welyson mansion's My little baby boy"gumam pria Felix yang berstatus sebagai duren dengan tiga orang anak

Mansion megah dengan bergaya eropa yang mewah, megah dengan warna putih dan emas serta perak mendominasi.

Ketiga pria itu masuk ke dalam lift tanpa mengindahkan sambutan dari para maid dan pengawal. Pria gagah itu membawa masuk ke salah satu kamar yang posisinya di apit oleh kamar Arsen dan dirinya.

Kamar yang sangat besar, awalnya milik Arka, namun Arka mengalah. Demi adik kecilnya yang imut nan mungil namun nakal itu.

"Good night baby"bisik Daddy mencium seluruh wajah menggemaskan itu

"Good night kucing manis"ucap Arsen mencium puncak kepala kucingnya itu

"Malam Kucing nakal"ucap Arka mencium pipi kembul itu

Mereka bertiga kembali keluar, dan masuk ke dalam kamar masing masing. Mandi dan beristirahat, mengumpulkan tenaga demi menjinakkan bayi panda yang sedang tidur saat ini.

***

Netra coklat terang itu terbuka dengan perlahan, menyesuaikan cahaya dan mengumpulkan nyawa nyawa yang masih berterbangan dan mungkin tersangkut di paku paku.

Satu hal yang pertama ia lihat, langit langit kamar yang berwarna berbeda. Terkesan gelap namun mewah secara bersamaan.

"Gue dimana?"gumamnya menatap sekitar

Mata milik bayi panda itu terpaku saat melihat salju yang agak menumpuk di balkon kamar. Satu hal yang langsung hinggap di dalam otak mungilnya, INI BUKAN INDONESIA.

"Huwaaaaaaaaaaaaaaaaaa"tangisan keras terdengar di subuh buta, jam 04.00 waktu setempat

Suara memang teredam karena ruangan yang kedap suara, namun tidak dengan tiga kamar sebelah yang di rancang khusus agar mendengar apapun suara yang berada di kamar bayi panda yang sialnya liar itu.

Sontak ketiga pria dewasa itu bangun dan berlari tergesa gesa ke dalam kamar sang baby panda. Wajah mereka yang biasanya dingin kini mengeluarkan ekpresi khawatir tingkat akhir mereka.

"Ada apa boy?"tanya Daddy melihat sang anak yang duduk diam di atas ranjang

Sontak Andra yang tadinya menunduk mendongkak, menatap tajam ketiga pria yang masih menggunakan piyama itu. Entah mengapa tatapan bayi panda itu membuat bulu roma milik ketiga pria itu berdiri.

"DIMANA INI SIALAN"teriak Andra murka

"Oh... Manhattan"ucap Arsen santai

AndraWhere stories live. Discover now