🐣Gak mood sama Daddy🐣

43.7K 4.4K 222
                                    

Sejak hari dimana pemecatan bersekala besar di mansion, Daddy lalu memperkejakan maid dan chef baru.

Dan sudah satu minggu juga Andra mendekam di dalam kamar, di hukum. Sekaligus menyembunyikan si Baby panda dari mata para pekerja.

Pernah beberapa kali Andra kabur dari dalam kamar, namun tidak sampai ke lantai bawah ia akan di tangkap kembali.

Hufh, Daddy tidak rela anak bungsunya menjadi pusat perhatian para maid mansion. Putra bungsunya itu memiliki keimutan yang tidak bisa di tolak.

Beberapa gosip pun sudah beredar di deretan para maid serta pekerja yang lain. Sering terdengar suara tawa dan teriakan di tengah antara kamar Tuan besar dan Tuan muda pertama, Kamar yang tidak pernah mereka masuki untuk membersihkannya. Di lantai paling atas tepatnya.

Hanya kepala pelayan yang bisa masuk selain para majikan mereka, jadi mereka juga bingung. Itu pun saat kepala pelayan masuk, pemilik kamar sudah hilang.

Ada yang merasumsi bahwa itu arwah pemilik mansion terdahulu, ada juga yang menebak itu adalah anak majikan mereka yang telah tiada.

Sedangkan si penyebab gosip itu saat ini sedang uring uringan, ia sedang di tinggal sendiri saat ini.

Bukan dalam artian 'sendiri' yang sesungguhnya, ia hanya di tinggal sendiri di dalam kamar megah ini saja. Kalau di luar kamar mah macam pasar kata Andra.

Bayi panda itu selalu melihat dunia luar lewat kaca balkon yang penuh dengan salju.

"Felix Sialan"teriak si bayi panda itu gemas, kenapa ia di kurung dalam kamar ini kurang beberapa hari dua minggu.

Dan ini paling tidak Andra like selama hidupnya, dia ingin bebas namun di satu sisi ia takut dengan si raja Amazon itu

Tubuh mungil itu sekarang berdiri di depan kaca balkon dengan tubuh berbalut sweter putih, celana panjang hitam lengkap dengan kaos kaki yang senada dengan celananya.

Tanpa ia tahu tiga pasang mata yang berada di tempat berbeda beda sedang mengintainya. Bahkan sekarang pemilik dua pasang di antaranya sedang terkekeh geli.

"Pengen keluar ihhhhh"gemas Andra berjalan dengan kaki mungilnya ke arah pintu kamar

"Apa ya??"gumam Andra sambil memikirkan password pintu itu

Jari mungil itu mulai menekan acak tombol di layar datar itu, entah ke berapa kalinya ia mencoba. Tiga mata tajam itu juga selalu menatap pemuda mungil itu di sela kesibukan mereka di kantor.

Beberapa saat mereka melihat bayi panda itu lalu tersenyum geli, lalu fokus lagi pada pekerjaan mereka masing masing. Pekerjaan mereka menumpuk bagai gunung, namun keinginan mereka agar pulang sangatlah besar.

Kling...

Ding Dong...

"Yes"sorak bayi panda itu sambil meloncat loncat gembira, tanpa butuh waktu lama si mungil itu hilang termakan pintu besar itu

Ternyata passwordnya adalah tanggal lahir miliknya, sungguh tidak terduga.

Kaki mungil itu mulai menuruni tangga dengan langkah gembira dan penuh semangat.

Tidak sampai kaki mungil itu menyentuh tangga terakhir, Bima dan kepala pelayan sudah ada di depan mata.

"Cik... Apa sih?"tanya Andra menatap Bima sengit, ia sudah mengenal pria datar itu sejak pertama kali bertemu Daddy dulu

"Tuan ingin kemana?... kenapa Tuan bisa keluar dari kamar Anda?"tanya Bima beruntun

"Bukan urusan paman datar kok ya... Andra mau susu"ucap Andra memelas

Bima hanya mengerut bingung, stok susu di dalam kamar milik Tuan mudanya itu bahkan sanggup memberikan 500 orang anak.

"Jangan bantah... sana... bawa kue juga ya"ucap Andra berbinar

Bima hanya mengangguk saja, lalu berjalan pergi ke arah dapur meninggalkan si bayi panda dengan kepala pelayan. Kepala pelayan itu sebut saja Paman James, netra abu abunya itu terpaku menatap gundukan lemak itu.

Badan Andra bergoyang goyang karena kikuk, mata pria di depannya ini bagaikan pedofil yang sedang melihat mangsa. Tidak berkedip dan tidak bergerak sedikitpun.

Mata paman James menelisik dari bawah hingga ke atas, terpaku ke tumpukan lemak bayi di kedua sisi wajah itu. Semakin bergerak tubuh mungil itu maka semakin pula pipi moci itu bergetar bagaikan jelly.

"Oy... nama lo sapa?"tanya Andra

"Huh"gumam Paman James bingung

"Huft... What is your name?"

"James... panggil saja paman James"ucap Paman James berbicara lancar dalam bahasa Indonesia

Mata yang masih terpaku menatap bocah mungil itu, sangat lucu dan imut teriak paman James gemas

"Pedofil"ucap Andra geram lalu berlari menuju ruang keluarga di lantai dasar, hanya berbatas kaca dengan halaman belakang yang sekarang ini berwarna putih

Paman James berlari mengikuti majikan mungilnya, hanya dia yang sudah mengenal Tuan kecilnya itu. Ia hanya takut akan ada korban kembali setelah ini.

Sesampai di ruangan yang Tuan kecilnya tuju tadi, tubuh gempal itu sudah duduk manis di sofa mahal tersebut.

Para maid yaang tidak sengaja berada di sana sudah terpaku akan pemandangan menggemaskan itu.

Matanya memang terpaku ke arah televisi yang sedang menayangkan kartun kesukaan Andra, yup itu tuh kartu anak perempuan petualang dengan monyetnya.

Pipi mungil itu bersemu merah karena suhu yang memang dingin, bibir cerry itu menguap lebar karena mengantuk.

"Ini Tuan"ucap bima sambil menyuruh para maid meletakan susu dan cemilan yang Tuan kecilnya mau di meja mini.

"Bukan ini... susu dalam botol paman"rengek Andra berkaca kaca, ia mengantuk kalau Bima peka

"Baik Tuan... saya akan menggantinya"ucap Bima berjalan cepat kembali ke dapur dengan puluhan maid di belakangnya

"Hiks hiks... paman James"panggil Andra sambil menangis kecil

"Ya Tuan"

"Gendong"rengek Andra karena sudah mengantuk berat sambil merentangkan tangannya minta di gendong

"Tapi Tuan"ucap Paman James bingung, takut kehilangan kepala setelah ini

"Ayoooooo hiks hiks"

Tangan paman James mulai berentangkan tangannya, menerima pelukan dari si bayi mungil yang sedang mengantuk itu.

"Ini Tuan"ucap Bima memberikan botol dot yang berisi susu hangat

Dengan cepat Andra mengambil dan menyedot cairan putih itu, kepalanya juga ia letakkan di pundak paman James dengan manja.

"Andra"suara bas dingin nan datar ngelun menyeramkan hingga membuat para maid hilang dari sana dalam sekejap

"Diam... berisik macam babi"umpat Andra melanjutkan tidurnya

Andra memang mendengarnya, namun ia sengaja tidak mengindahkannya. Ia sedang tidak mood, dia merajuk.

Sejak subuh tadi ia di tinggal sendiri, makan sendiri, kan gak enak.

"Sini"ucap Daddy meminta tubuh mungil putra bungsunya, namun pelukan Andra di leher James semakin erat

Bahkan sekarang wajahnya ia sembunyikan di lekuk leher James.

Mata Daddy semakin tajam saja menatap James yang sekarang ini menelan salivanya.

Author Up ya...

Jangan lupa Vote n coment

Jangan teror author lagi ya...

Mulai senin kemarin author sekolah tatap muka lagi... aduh senangnya... kalian gimana?

Oh iya... hari ini maulid ya... selamat bagi yg merayakan ya

AndraWhere stories live. Discover now