'sial, sial, sial!' panik Rain sambil berlari mencari keberadaan Hyungseok.
"lepaskan!" teriak seseorang.
'i-itu dia! Hyungseok!' batin Rain mendengar suara Hyungseok yang berteriak. Rain pun berlari cepat kearah Hyungseok yang terlihat akan ditendang oleh orang berkacamata.
entah karena tidak pikir panjang atau memang tidak mikir...
"HYUNGSEOK, MENGHINDARLAH!!" teriak Rain dengan raut wajah panik(?).
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
DUKK
...Rain pun harus menggantikan Hyungseok yang hampir tertendang. 'aakh. si..sialan, leherku!!' batin Rain memegang belakang lehernya nyut nyutan.
"Ra..Rain!!?" ucap Hyungseok panik sekaligus terkejut.
'anak yang kemarin!' batin Soo Jung.
"matamu tajam juga ya" ucap orang berkacamata itu memuji(?) Hyungseok.
Hyungseok langsung berdiri dan menghampiri Rain yang sedang berlutut memegang lehernya yang tadi kena tendang.
"Rain, kau tidak apa kan!?" tanya Hyungseok panik.
"tenang saja, tendangan macam ini tidak akan membunuhku" ucap Rain meyakinkan, padahal dalam hati..
'bgsd bgsd bgsd. liat di hp aja dah keliatan sakit, pas dirasain sakit beneran anyink'
"sebenarnya matamu yang tajam? atau aku yang lemah? sepertinya bukan karena itu.. kuat, badan ringan, tapi kalau lihat postur mu kelihatannya tidak pernah olahraga tuh" ucap orang berkacamata itu, Jonggun.
"dan kau.., ini pertama kalinya aku melihat ada bocah SMP yang tidak pingsan saat terkena tendanganku. apalagi dengan tubuh pendek seperti mu" ucap Jonggun menatap Rain.
"siapa yang kau panggil bocah SMP, b*ngs*t" ucap Rain sinis.
"tu-tunggu!"
"kak Jonggun! kan kakak bilang cuma mau menjaga aku, tapi sampai begini..! anak kecil itu juga tidak ada kaitannya dengan kita kan!?" panik Soo Jung.
"itu kan perintah untukmu, perintah untukku.. adalah tak membiarkan seseorang menyentuhmu barang sehelai pun" balas Jonggun dengan raut wajah serius.
"..lalu pastikan orang yang berniat seperti itu dihajar habis habisan!!"
"ta-tapi!!"
"heh, kacamata!" layaknya pangeran kesiangan, Vasko datang dengan membawa minumannya.
