Chapter 5

281 31 18
                                    

Hey Guyss..!!!  Welcome back to my storyyy...!!!

Yang nungguin zombie,  Author datang bawain kelanjutan ceritanya yang kira2 udah 365 hari gak author lanjutin nih.  Oke deh langsung aja kita simak.  

Hope you guys enjoy it,  let's check this out

Enjoy and happy reading....

Normal POV

Saat ini Alfred tampak mengamati keadaan di luar hotel dari balik jendela lantai 4. Ia melihat jam dinding yang tergantung di tengah ruangan yang menunjukkan pukul 05.30 pagi. Ia mengamati keadaan di luar dengan seksama sampai sebuah suara menginterupsinya.

"sedang apa kau sepagi ini?" Tanya Laura yang baru saja datang. Alfred langsung menoleh.

"mengamati keadaan di luar, kita harus segera keluar dari sini begitu matahari terbit, setidaknya saat itu jumlah zombie akan berkurang di luar, kita hanya perlu memikirkan menghadapi zombie yang ada di dalam gedung" jawab Alfred.

"ooh, jadi bagaimana?" Tanya Laura lagi.

"aku harus menyusunnya bersama Maxime, dia punya strategi yang bagus, dimana dia?" jawab Alfred sekaligus kembali bertanya pada Laura.

"dia masih tertidur" jawab Laura sedikit tersenyum yang dipaksakan. Ia mengingat tadi malam Maxime bersikap sangat manja kepadanya dan rewel sekali.

"segera bangunkan dia, kita harus keluar dari sini" perintah Alfred yang hanya diangguki oleh Laura sebelum dia bergegas ke kamarnya.

Laura memasuki kamarnya dan menemukan Maxime yang masih tertidur dengan damai di ranjangnya. Ia segera naik ke atas tempat tidur dan menyentuh pipi Maxime lembut. Maxime tampak tak terganggu dengan itu.

"Max... wake up" ujar Laura yang kini menepuk pipi Maxime. Maxime tampak sama sekali tak terganggu.

"wake up Sweetheart..." panggil Laura lagi. Kini menggoyangkan badan Maxime.

"hmm" hanya itu respon dari Maxime. Laura menghela nafas.

"bangun Max, kita harus segera pergi dari sini, ayo" ujar Laura yang mulai mengeraskan suaranya.

"5 minutes babe..." gumam Maxime lagi. Kini dia menarik Laura ke dalam dekapannya, memasukkan kepalanua di lekukan leher Laura dan mengendus-endus aroma tubuh Laura

"Alfred menunggumu Sweetheart, dia membutuhkanmu menyusun strategi, kau ingat kau pemimpin kami sekarang?" Tanya Laura lembut.

"aku tidak memintanya babe... mereka sendiri yang menjadikanku pemimpin, aku hanya ingin bersamamu" rengek Maxime manja. Laura sedikit mencubit perut Maxime membuat pria itu meringis kesakitan.

"lihatlah situasi sekarang Max, sekarang bukan saatnya kau manja begini, masih banyak hal yang harus kita lakukan sekarang, ayo... bangunlah... " bujuk Laura lagi. Maxime kini membuka matanya.

"I'm sorry Laura, aku salah" cicit Maxime menatap Laura takut. Laura balas menatap Maxime lembut.

"sekarang bangunlah dan temui Alfred, kau mengerti tampan?" Tanya Laura kemudian. Maxime mengangguk.

Laura mencium kening Maxime. Kemudian Maxime bangun dari tidurnya. Laura kemudian mengelus rambut Maxime dan sedikit merapikannya, memberikannya senyuman terbaiknya. Kemudian Maxime keluar kamar menemui Alfred. Sedangkan Laura bergegas membangunkan yang lainnya.

*

Kini mereka semua tampak sedang berkumpul di depan sebuah pintu darurat. Alfred dan Maxime tampak sedang berdiskusi, sementara yang lain tampak memperhatikan keadaan, ada juga yang sedang melihat keadaan di luar melalui jendela.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 16, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Affection In The Midst Of DeathWhere stories live. Discover now