Chapter 1

952 31 0
                                    


Maxime's POV

Namaku Maxime Davies. Sudah hampir 2 minggu ini keadaan Chicago menjadi kacau. Aku tidak tahu lagi bagaimana aku bisa hidup sampai sekarang. Semua kejadian ini begitu cepat berjalan. Aku baru saja melihat seorang ibu yang memakan bayinya sendiri. Menyedihkan ketika mengingat hal itu sudah biasa terjadi di lingkungan ini. Aku tidak tau dimana manusia yang masih hidup berada, apakah masih ada yang tersisa atau hanya aku yang masih berada sendirian di kota mati ini. Demi tuhan Chicago adalah kota yang ramai dan banyak aktivitas yang terjadi. Tapi sekarang yang tersisa hanyalah puing-puing kendaraan yang telah bertabrakan, gedung-gedung yang sudah hancur, tidak lupa para mayat hidup yang berjalan kesana kemari menunggu mangsa datang pada mereka. Semua ini bermula sekitar 2 minggu yang lalu, saat itu hari Senin, hari dimana semua orang memulai aktivitasnya.

Flashback On

Saat itu Maxime sedang berlari mengejar dosen yang telah ia tunggu selama 1 bulan ini. Begitu melihat dosennya berjalan, Maxime langsung berlari mengejarnya.

" Mr. Smith ... !! " panggil Maxime menghampiri dosennya. Pria yang dipanggil mr smith itu pun menoleh.

"aku menunggumu sudah sekitar sebulan, aku ingin berkonsultasi mengenai tindakan yang harus diambil pemerintah saat kejahatan yang dilakukan merugikan lingkungan, tetapi pemerintah termasuk di dalamnya" ujar Maxime berjalan beriringan dengan dosennya. Mr. Smith terlihat berpikir.

"pemikiranmu sangat kritis Davies, sudah seharusnya pemerintah tidak ikut andil dalam merusak lingkungan, tapi jika pemerintah melakukan itu, seharusnya seluruh warga dapat mengambil tindakan, sesuai kesepakatan" jawab Mr. Smith sambil kembali berjalan.

"Mr, aku ingin melakukan penelitian terkait hal ini, kejahatan apa yang harus kulihat dalam segi ini?" Tanya Maxime lagi.

"ada banyak sekali kejahatan yang dapat kau teliti Davies, bisa kejahatan terkait korupsi, pembangunan, eksperimen yang gagal, atau bahkan terkait perdagangan, tergantung keinginanmu yang mana" ujar dosennya itu.

"apa maksudmu dengan eksperimen yang gagal?" Tanya Maxime penasaran.

"itu dapat berupa percobaan gagal yang kemudian menyebabkan wabah atau sejenisnya, yah banyak kasus yang demikian, kau dapat pergi ke kantor polisi untuk melihatnya, aku akan memberimu surat pengantar untuk itu, mungkin besok kau bisa mengambilnya" ujar Mr. Smith.

"baiklah Mr, terimakasih atas waktumu" ujar Maxime.

Mr. Smith mengangguk sambil menepuk pundak Maxime. Kemudian dia berjalan memasuki mobilnya dan pergi meninggalkan area kampus.

Maxime berjalan menuju kantin dan menyapa beberapa orang di jalan. Dirinya menghampiri seseorang yang sepertinya sedang sibuk dengan laptopnya dan menepuk bahunya. Orang itu menoleh ke arahnya, pria berambut cokelat yang terkesan serius itu.

"apa yang membuatmu berwajah seperti itu Ben Anderson?" Tanya Maxime tersenyum remeh sambil meminum minuman pria itu.

"apa maksudmu berwajah seperti ini?, wajahku memang begini.." kesal pria bernama Ben itu. Maxime hanya kembali terkekeh.

"kau tahu? Ada bencana yang tengah melanda Washington DC?" ujar Ben. Maxime mengerutkan keningnya.

"bencana apa maksudmu?" Tanya Maxime.

"belum dijelaskan bencana seperti apa, yang jelas itu baru terjadi pagi ini, dan yang aku tau seluruh stasiun berita akan menghimbau seluruh warga untuk tetap tinggal di rumah" jawab Ben.

"berita apa? Sepertinya tidak ada berita apapun?" ujar Maxime.

"kau ini, kan sudah kubilang itu baru akan disiarkan, paling sebentar lagi akan disiarkan, sebaiknya kau siap-siap untuk pulang ke rumahmu dan mengunci semua pintu" ejek Ben.

Affection In The Midst Of DeathWhere stories live. Discover now