Bab 17 Announcement

4 4 0
                                    

" Kita harus cari kunci terlebih dahulu! "

" ayo cari "

Saat Stefi dan Adit hendak pergi mencari kunci tiba-tiba kembali muncul suara dari speaker yang mengatakan " Ujian dadakan " Lalu seluruh lampu di semua ruang kelas menyala saling bersahutan dan terleihat sebuah Projector yang mengarah ke tembok salah satu gedung menampilkan Orang-orang yang berada dalam Ujian dadakan.

Pertama adalah kelompok Abdul,Nur dan Anindya projector tersebut menampilkan Nur yang sedang dibekap seseorang hingga Asma nya kambuh dan ia mengambil inhaler milik Nur.

"Hmmmpppppmmh.....to..."

" Nur "
Abdul dan Anin menyadari Nur dalam bahaya  langsung berlari ke arah Nur Abdul  berkelahi dengan orang tersebut namun orang itu berhasil kabur dan memukul Anin hingga terjatuh dan kaki Anin terkilir lalu menyeretnya keluar,mengunci pintu dan melemparkan Inhaler tersebut kedalam Kolam Renang dan kabur lewat pintu lain.

" Sialan dia ! Nur,Anin "

Abdul segera membukakan pintu untuk Anin.
" Jaga Nur "

Abdul lalu berlari ke arah tepian kolam renang yang kedalamannya untuk orang dewasa sedalam 2m pasalnya ia tidak bisa berenang bahkan mengambang di dalam air dan mulai membuat semua orang ketakutan dan ingin membantu mereka, di saat itu pula semua yang melihat pada projector tersebut mulai merasakan sensasi yang menegangkan dan membuat mereka semua bingung Pasalnya bukan hanya itu Setelah tayangnya itu muncul sosok Aris yang sedang tergantung dalam kondisi lemas di depan balkon dilantai 2 dengan tali tambang yang mengikat tubuhnya dan akan terbakar dalam beberapa menit.

" Apa-apaan nih Bangsat Sialan "

" Gila dia bener-bener Psikopat Sialan "

" Gak- gak mungkin "

Lalu layar tersebut menampilkan kedua gambar Abdul yang sudah masuk ke pinggiran kolam dan waktu hitung mundur Api untuk Aris setelah itu layar mati dan Muncul Waktu hitung mundur 10 menit dari sekarang semuanya panik dan berlari kesana kemari bingung akan menyelamatkan Siapa bahkan kunci untuk membuka pintu kamar mandi pun belum ditemukan.

" Bangsat....Awas aja lu main sama orang yang salah " Ucap Adit

" Sialan dia sengaja buat kita pecah dan dia juga tahu tentang kita " Ucap Sekha.

" Gila...dia pasti bunuh kita kalo diem aja " Ucap Akil.

Abdul yang berada ditepian kolam merasa hidup Nur dan hidupnya berada didepan mata dan terhalang air, sekarang ia harus memutuskan Tenggelam mati dan bekum tentu bisa membuat Nur kembali atau melihat Nur sekarat hingga ajalnya Abdul ketakutan dan bingung.
" Hah....hahh....gimana nihh....gimana? "

Abdul terus bolak balik melihat kedua arah Anin dan Nur Serta Air didepannya.

" Abdul cepet! " Teriak Anin yang berusaha membawa Nur lebih dekat dengannya.

" Bagaimana ini Arggghhhhhhh......"

Akhirnya Abdul menyelam terlebih dahulu ditepian kolam untuk mencari Inhaler tersebut yang Abdul lihat hanya gelap dengan cahaya remang-remang pembiasan air didalam kolam ia mencari di berbagai arah yang akhirnya ia temukan tidak begitu jauh namun tidak bisa ia berjalan seperti biasa kesana.

Ia naik ke permukaan dan melihat Nur dan Anin sudah berada di belakangnya suara Nur yang terus-menerus berusaha menenangkan diri dan menarik nafas sungguh membuag Abdul semakin bingung ia benar-benar frustasi dan berteriak " Arrgggghhhhh " Lalu berenang  2 hingga 4 kali dayung dan menyelam.

" Itu dia! " 

Abdul berusaha terus untuk menyelam semakin dalam namun ia terus terbawa kearah yang berlawanan ia terus kembali kepermukaan namun hanya samapai bagian kepala dan kembali  menarik napas ia bahkan mukai kehilangan keseimbangan di kaki nya ia kembali menyelam dan sayangnya ia belum sampai menyentuh inhaler tersebut ia kembali kepermukaan dan mulai kehilangan keseimbangan sepenuhnya Abdul mulai merasakan sensasi orang yang sedang berjuang dengan mau yang mendekapnya tepukan tangan yang menyentuh air hanya bisa membuat suara kecil suara yang paling besar berada dalam angan dan hatinya " Mungkin sekarang saatnya aku mati " .

Namun tubuh ini tetap ingin bertahan mencoba berenang dan meraih tepian dalam kepanikan yang tak berkesudahan hingga tiba-tiba suara teriakan seseorang itu bergema.
" Abdul! "

Lalu terdengar suara Anindya berteriak.

" Andrew! "

Announcement " You Must Be Die "  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang