Dua

13 5 67
                                    

⏳⏳⏳

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⏳⏳⏳

"Demi apa?"

"Demi Nusa dan Bangsa, "

"Ih Syifaaa, gue serius nih nanya ke Senja. Diam atau gue kebiri tuh mas Siwon lo."

"Bagus dong, jadi halal buat gue, "

"Ih bego. "

Sebenarnya gue bisa saja tertawa kecil melihat Ainun dan Syifa berdebat, tapi sekarang hati gue agak was-was mendengar pernyataan Senja sebelum perdebatan mereka.

"Gak percaya gue ya kalian? " tanya Senja dengan mode tenangnya.

"Ih bukan gitu Sen, gue tuh malahan berfikir lo aneh karena apa? Lo dengan santainya bilang gak nerima Putra sebagai pacar lo. Demi patrick si bintang laut, lo gak nyesal kan dengan keputusan lo? " Heboh Ainun, gue cuman diam tapi otak gue beneran udah nethink sejak tadi.

Senja menggeleng kecil dengan senyuman khasnya,"Gue gak nyesal kok, gue cuman berfikir luas sih. Gue gak lagi butuh seorang pacar, apalagi kalian udah ada disini. Nanti kalau gue udah punya pacar kan waktu buat kalian bisa terbagi, lagi pula kita masih kecil buat ngejalanin status sebagai pacar."

Dan gue gak percaya alasan itu, terlalu klasik gak sih?

"Ah Senjaaa, gue jadi terharu. Iya sih, kita lebih berguna kok dibanding Putra. Sini Peluk dulu," Ainun langsung berhamburan ke pelukan Senja.

"Senja kan baik, nanti traktir ice cream  yaa." Seru Syifa dengan kedipan matanya.

"Lah? Gue lagi puasa makan ice cream."

"Ya udah coklat, "

"Coklat mahal Syifaaa, "

"Ya terus? "

"Choki-choki yuk, gue traktir di kantin."

"Sama roti yak, "

Gue menatap kepergian mereka tanpa kedip, gue gak diajak?

"Dih bengong, gak ikut? "

Tepukan Ainun berhasil buat gue beralih pandang ke belakang, "Gak ah, males gue jalan. Nitip kacang garuda ya, " Ucap gue nyodorin uang lima ribu.

"Semuanya nih?"

Gue ngangguk terus numpukin buku-buku materi yang tebalnya melebihi buku nikah, habis tuh gue tumpuin deh kepala gue buat posisi tidur, nyaman banget. Jam kosong adalah jam terbaik untuk tidur.

"Lu perasaan alergi kacang deh Put, ngapa nitipnya kacang garuda? "

"Banyak omong deh Ai, gue alerginya kacang rebus bukan kacang garuda."

"Oh, "

Ngerti gak sih dia?

"Emang beda? "

Kan? Kagak ngerti tapi sok-sok an bilang oh.

Second LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang