1

436 52 3
                                    

Tzuyu, lelaki tampan dengan tinggi yang semampai dan kulit yang tidak terlalu hitam juga tidak terlalu putih, itu sedang bersandar pada tembok sekolah seperti sedang menunggu seseorang.

Dengan mulut yang mengunyah permen karet dan kedua tangan yang berada didalam saku celananya.

"Gila ayang Tzuyu so sweet banget sampe nungguin gue".

Itu Dahyun, sahabat kecil Tzuyu yang memiliki kulit seputih susu namun pertumbuhannya melambat, jadi ia hanya mempunyai tinggi tubuh pas-pasan.

Dahyun merangkul Tzuyu lalu menuntunnya masuk kedalam sekolah. Namun dengan cepat Tzuyu melepasnya.

"Idih anjir, ogah banget gue nungguin lo!".

"Ye geer banget si item, lo mah nungguin gue kan ya?".

Itu Chaeyoung. Sahabat Tzuyu yang satunya lagi, tidak terlalu beda dengan Dahyun, sama sama kecil. Hanya saja warna kulitnya mengikuti Tzuyu.

"Nope. Gue nungguin Jihyo!".

"Yee udah ditolak berapa kali juga, masih tetep aja! Lagian nih kak Jihyo tuh udah stuck di Daniel, gausah ngarep deh Tzu!".

Tzuyu mendengus. Lagi-lagi Daniel. Iya Tzuyu tau, Jihyo dekat dengan Daniel tapi bisa saja kan mereka hanya dekat karena status di sekolah. Daniel si ketua osis dan Jihyo si bendahara sekolah.

Oh ya ngomong-ngomong Jihyo, dia adalah kakak kelas Tzuyu yang digemari hampir semua kalangan siswa laki-laki termasuk Tzuyu.

"Yeyeye, banyak bacot lu berdua, gue mau ke Jihyo dulu, bye!". Tzuyu segera berlari meninggalkan kedua temannya dan menghampiri Jihyo yang baru turun dari mobil jemputan sekolah.

"Pagi Jihyo!". Sapanya.

Namun perempuan yang dipanggil Jihyo itu terlihat tidak peduli dan meneruskan jalannya.

"Lo udah sarapan?". Tanya Tzuyu.

Tzuyu menghembuskan nafasnya agak kasar membuat Jihyo menoleh. "Hehe, maap".

Jihyo memutar matanya malas, lalu berjalan lebih cepat dan meninggalkan Tzuyu.

Tzuyu tetap tersenyum, ia memandang punggung Jihyo yang makin lama makin menghilang.

"Udah, udah gausah galau-galau, masih pagi. Mending ke kantin".

Tzuyu ditarik begitu saja oleh kedua sahabatnya. Sebenarnya Tzuyu tak mempermasalahkan itu, tapi dirinya malas kalo ke kantin bareng dua kucrut itu, soalnya pasti dia yang bayar.

"Sorry guys, tapi gue mau ke kelas aja. Ada yang mau gue kerjain". Kata Tzuyu dan pergi gitu aja.

Meninggalkan Chaeyoung dan Dahyun yang mendengus kesal dan akhirnya memilih mengikuti Tzuyu.

Tapi bukannya ke kelasnya, Tzuyu malah berbelok dan berjalan di koridor kelas 11.

Dia lupa kasih bekel yang udah disiapin mama buat Jihyo.

Ya meskipun pada akhirnya, makanan itu bakalan ditolak mentah-mentah. Setidaknya Tzuyu udah melakukan perintah dari mamanya.

Namun belum sampe dikelas Jihyo, Tzuyu sudah ditarik oleh satu kakak kelas perempuan yang lumayan dekat dengannya. Mina namanya. Dia juga teman dekat Jihyo, plus mantan Chaeyoung.

"Mau kemana?". Tanyanya, dengan tangan yang masih berada dikerah seragam Tzuyu.

"Ck, ke kelas lo".

Mina mengangguk kecil seraya melepaskan tangan yang berada dikerah Tzuyu itu, matanya melirik kebawah tepatnya, kearah tempat makan yang selalu dibawa Tzuyu.

Unforgettable LoveOnde histórias criam vida. Descubra agora