7. Cincin

4.8K 137 23
                                    

Lyon tidak main-main dengan 'hukuman' yang di berikan untuk Desiree. Hukuman yang nikmat dan selalu di inginkan Desiree. Lyon menyiksa tubuh Desiree dengan keras tanpa jeda, hingga akhirnya wanita itu memohon untuk berhenti.

"Lyon, please... Aku ingin berhenti!"

Desiree berteriak karena tidak punya energi lagi untuk melayani suaminya yang belum adah tanda-tanda akan mengakhiri percintaannya.

"Berhenti heh? Kau mau berhenti setelah membuatku hampir mati di tengah-tengah keluargaku?"

Tapi Lyon memang tidak berhenti.  Tubuhnya masih bergerak dengan keras menghujam tubuh Desiree yang sebebarnya sudah mengalami klimaks sebanyak lima kali.

Lyon benar-benar sedang gila hari ini.
Kali ini ia membalik tubuh Desiree sehingga posisinya menelungkup. Lyon kembali memasuki tubuh Desiree. Wanita itu ingin kembali menjerit karena Lyon yang terlalu menyiksanya. Namun rasa nikmat pada tubuhnya berdenyut kembali menguasai otaknya dan tubuhnya sudah ketagihan menginginkan lebih.

"Mhhh... Lyonnhh... "Desiree meracau menyebut nama suaminya dengan suara yang membuat Lyon semakin di kuasai gairah.

"Kau menyukainya sayang?  Hmmm? Kau suka milikku di dalammu?"
Lyon menarik rambut Desiree dengan kasar sehingga kepala wanita itu menghadap pada Lyon. Desiree melihat wajah Lyon yang masih murka padanya.

Desiree hanya mengangguk, mulutnya tidak bisa bicara karena tertahan oleh rasa nikmat dan rasa sakit. Desiree hanya bisa mendesah tubuhnya terus saja bergerak karena Lyon terus menghujamnya. Hujaman yang kasar, bukan yang lembut seperti biasanya.

"Katakan Desiree, kenapa kamu di rumahku, jalang? apa yang sedang kau cari?" Lyon menggeram marah.

"Tidak ada dalam perjanjian aku  tidak di izinkan untuk mengunjungi rumahmu." Desiree akhirnya menjawab dengan terbata-bata sambil menangis

"Kau....murahan bodoh, nggak ngerti maksud sangat rahasia? Aku tidak suka kau muncul di sana memamerkan wajah sok cantikmu itu."

Lyon berhenti menghujam, tangannya meremas mulut Desiree. Lyon sangat kejam, tanpa mempedulikan air mata Desiree yang mengalir deras, Lyon sebentar lagi akan meremas rahang istrinya yang sudah tidak berdaya itu.

"Ly... On, maafkan aku."
Desiree terpaksa minta maaf pada suaminya karena telah membuatanya marah.

Lyon mencabut Kejantanannya dari dalam tubuh Desiree. Di raihnya wanita itu lalu di peluknya dengan erat. Desiree menangis di dadanya yang basah oleh keringat.

"Aku tidak berpikir panjang tentang itu." tangisnya pilu.

Lyon diam tidak menanggapi omongan Desiree. Tapi pria itu mengelus kepala Desiree dengan lembut.

"Maaf sudah membuatmu marah."kata Desiree kata Desiree lagi.  Wanita itu sudah mulai tenang. Lambat laun isakannya menghilang.

"Aku hanya tidak mau mengambil resiko semua orang mencurigaimu. Mereka semua pasti penasaran kenapa kau ada di rumahku?  Padahal kau adalah mantan pacar Jeno."

"Aku baru saja memikirkan itu."
Kata Desiree menyesal.

Lyon menatap wajah Desiree yang sudah sangat kacau karena air mata.  Riasan wajah yang awalnya sangat  glowing dan membuat wajahnya berkilau kini coreng moreng karena eye liner dan makara sudah luntur. Pemerah  bibir juga sudah belepotan akibat ulah Lyon yang telah merusaknya dengan ganas.

"Jangan pernah melakukan itu lagi mengerti?" kata Lyon lebih lembut.
Desiree hanya mengangguk.

"Dan Kau, Jangan membuatku cemburu seperti tadi." timpal Desiree.

Affair  #2Where stories live. Discover now