📻 Part 31 - Kedatangan Tamu Tak Diharap📱

254 25 1
                                    

"Halo, Ma? Ada apa?" sapa Kala sambil berjalan keluar dari stasiun radio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo, Ma? Ada apa?" sapa Kala sambil berjalan keluar dari stasiun radio. Ia baru saja melaksanakan siaran bersama Rafa. Hari ini hari Sabtu, kebetulan ia tidak ada jadwal kuliah. Jadi, ia bisa langsung pulang begitu selesai siaran.

"Enggak, Mama cuma mau bilang aja kalo besok Mbok Di bakal balik ke rumah. Jadi, kamu ada yang ngurusin lagi."

"Oh, gitu. Okay, deh." Kala merasa lega sekaligus senang dengan apa yang baru saja dikatakan Ernia, mamanya.

"Oh, ya. Soal uang jajan, besok Ma---"

"Enggak usah, Ma," potong Kala tiba-tiba. "Mama enggak usah transfer uang ke Kala."

"Lho, kok, gitu? Kan, Mama udah janji kalo begitu udah satu minggu Mama sama Papa pergi, Mama bakal kasih kamu uang lagi."

"Enggak usah, Ma. Asal Mama tau, aku ... udah jadi penyiar radio sekarang. Jadi, aku udah punya penghasilan sendiri, deh, selain jadi content creator. Ya ..., emang enggak banyak-banyak amat, tapi cukup, lah. Mama enggak usah transfer uang pokoknya. Aku udah mulai bisa mandiri."

Ernia di ujung sana terdiam beberapa saat.

Dahi Kala berkerut samar karena mamanya tidak berbicara lagi. "Ma? Halo? Kok, diem?"

Terdengar suara dehaman dari ujung sana. "Ternyata, banyak perubahan yang kamu alami, ya, Kal, semenjak Mama sama Papa pergi. Kamu ... jadi lebih dewasa, enggak kekanakan lagi, dan enggak manja. Kamu ... juga udah bisa mandiri. Mama salut sama kamu."

Kala termangu usai mendengar pujian tersebut. Ia juga tidak menyangka pada dirinya sendiri kalau bisa bersikap dewasa, mandiri, tidak manja, dan giat berusaha seperti yang baru saja dikatakan Ernia.

Gadis berambut pendek itu menarik kedua sudut bibir ke atas. "Aku mungkin enggak akan bisa mandiri kayak sekarang kalo Mama sama Papa tetep nurutin permintaan aku buat dibeliin handphone baru. Mungkin juga, aku bakal tetep manja sama kalian kalo kalian enggak jadi pergi jauh buat bantuin kerabat."

"Enggak, Kal. Kamu bisa mandiri kayak gini karena usaha dan kemauan kamu sendiri. Kamu yang bilang sendiri kalo bisa cari uang dari kegiatan kamu jadi content creator, 'kan, waktu itu? Pokoknya, Mama salut sama kamu yang kayak gini. Kamu bisa buktiin perkataan kamu sendiri, enggak cuma wacana."

Kala tersenyum samar. Jujur, ia merasa senang dengan sikap mamanya yang seperti ini. "Pokoknya, nanti aku bakal tunjukkin gaji pertama aku siaran radio ke kalian berdua."

Ernia di ujung sana tertawa kecil. "Berarti Mama enggak usah transfer uang ke kamu beneran, nih?"

"Iya, enggak usah."

Read My Attention [TAMAT✓] | @penaka_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang