tiga belas

3.8K 165 0
                                    

Capek saya bund

Maapkam yak:*

Makasih yg udah vote sama komen.
Cayank kalian banyak banyak:*

Lopyu all
Muachhh

*****


Setelah berganti baju, dengan baju yg berbeda saat mereka datang tadi. Arghi duduk memangku arga, sedangkan sasha masih membersihkan baju basah mereka.

"Ngapain bajunya kamu kemas lagi sha?"

"Ya terus, mau dibuang?"

"Lah iya lah, masa mau di pake lagi. Nanti klo arga, aku, sama kamu infeksi gimana?"

"Infeksi apa?"

"Kan kita ini renang di kolam umum sha, ya walupun kemaren udah aku suruh huat bersihin sih.  Tapi tetep aja gk higenis."

"Gk higenis gundulmu! Lebay banget sih, udah deh diem aja."

Sasha tuh masih sensi, karna bercak merah akibat ulah arghi masih belum saja hilang. Kini justru arghi menguji kesabarannya, memang kurang di ajar arghi.

"Dih, kok ngegas gitu sih."

"Apa?!"

Arghi tak lagi berbicara, ternyata saat sasha marah itu mengerikan. Arga yg melihat kedua orang tuanya beradu mulut, hanya bisa tertawa bahagia. Jarang jarang melihat arghi yg menunduk ketakutan.

Setelah sasha mengemasi barang barangnya, ia menenteng beberapa paper bag menuju ke arah arga dan arghi.

"Kok gk bilang aku?" Sasha hanya menaikkan sebelah alisnya.

"Kan klo bilang aku nanti aku bilangin tuh sama bodyguard biar di bawain." Ucap arghi dengan diakhiri cengiran tak berdosa nya.

Sasha hanya bisa menghembuskan nafasnya lelah, ia kira arghi akan membantunya. Ternyata, percuma lelaki itu justru memilih menyuruh orang.

Tidak bisa diandalkan.

Tanpa menunggu arghi dan arga, sasha langsung saja berjalan menuju tempat parkir mobil. Barang barangnya sudah di bawa para bodyguard yg berjalan di belakangnya.

Tak berapa lam, arghi dan arga datang bersamaan. Sasha hanya melihat ke arah keduanya sekilas, tak tertarik sama sekali. Karna sepertinya, arga sudah melupakan dirinya jika sudah bersama arga.

'miris'

Arghi menyetir dengan arga di pangkuannya, karna keinginan arga jadilah arghi harus menurutinya.

"Ayah, mau kemana?"

"Emang kamu mau kemana?"

"Gk tau, bunda mau kemana?"

"Bunda ngikut aja deh."

"Gimana klo kita ke mall?"

"Mall daerah mana?"

"Kelapa gading sha, di sana aja lebih enak. Gratis lagi."

"Tumben cari yg gratisan?"

"Kan mallnya aku yg punya, gratislah pasti."

"Pamelll telossss, ayah tuh pamel aja."

Arghi hanya bisa tertawa, ternyata arga juga memiliki sifat sasha yg sensian.

'lucunya.'

Sasha tekekeh lucu, sangat indah pemandangan di depannya ini.

Seperti yg di katakan arghi, mereka bertiga berkendara menuju jakarta selatan. Tentu saja memakan waktu yg sangat pama, di tambah lagi macet di jalan utama.

Bunda ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang